Aspek-aspek ini sangat diperlukan agar naskah yang diteliti dapat terungkap informasinya dan dapat dipahami makna-makna yang terkandung di dalamnya. Seperti pada naskah Cirebon yang terdapat di Jawa Barat. Naskah Cirebon merupakan naskah yang berisikan bagaimana sejarah dan budaya Cirebon itu ada. Penggabungan budaya Jawa dan Sunda terukir di dalam naskah tersebut.
Penyebaran agama Islam yang di sebarkan oleh Sunan Gunung Jati membawa naskah ini menceritakan sejarah serta budaya Islam terbentuk. Di dalam naskah Cirebon terdapat simbol-simbol iluminasi naskah yang dimana simbol tersebut memiliki makna yang terkandung di dalamnya. Makna-makna tersebut mencoba untuk dipahami dengan menggunakan aspek kodikologi.
Aspek kodikologi yang diterapkan dalam naskah Cirebon ini adalah dengan menganalisis bentuk naskahnya. Berdasarkan jurnal manuskripta karya Achmad Opan Safari dalam jurnal yang berjudul Iluminasi Naskah Cirebon, di dalamnya diceritakan bagaimana tim peneliti menganalisis naskah Cirebon ini. Naskah tersebut dianalisis dengan melihat dari segi media yang digunakan, biasanya media yang digunakan untuk membuat manuskrip atau naskah-naskah yang terdapat di Cirebon Jawa Barat ini menggunakan daun lontar, kulit binatang, kertas daluan, dan kerta Eropa sebagai media untuk mentransmisikan simbol iluminasi ke dalam naskah.
Proses pentransmisi iluminasi menggunakan bahan pewarna yang diciptakan berasal dari alam atau pewarna sintesis. Berdasarkan penelitian yang ada di dalam jurnal, peneliti menggunakan enam pewarna yang menjadi kunci untuk membuat sebuah iluminasi naskah. Warna-warna tersebut adalah:
Warna Putih yang terbuat dari tulang-tulang hewan seperti sapi yang proses pembuatannya dengan cara di bakar terlebih dahulu lalu setelah itu menumbuknya hingga halus.
Warna Kuning yang terbuat dari kunyit yang proses pengolahannya adalah dengan memarutnya lalu dikeringkan.
Warna Biru yang biasanya terbuat dari buah tarum yang pengolahannya diperasa agar sari-sari yang terdapat dalam buah tersebut keluar.
Warna Hitam yang terbuat dari arang yang ditumbuk hingga halus sehingga dapat menghasilkan warna hitam yang alami.
Warna Merah terbuat dari gincu yang ditumbuk halus sehingga menghasilkan warna merah.
Yang terakhir terdapat warna marun yang terbuat dari akar mengkudu dengan proses pengolahan diperas agar sari-sari tersebut keluar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H