Mohon tunggu...
Midway Writer
Midway Writer Mohon Tunggu... -

Kami adalah sekelompok penulis yang ingin mendukung para pembaca cerdas dengan memberikan artikel-artikel yang berimbang dan terpercaya. Follow akun Instagram kami di @midwaywriter :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inilah 4 Pejuang Batik Nusantara!

2 Oktober 2018   18:30 Diperbarui: 7 Januari 2019   12:42 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/lindaafrianimamin

Selamat hari batik nasional!

Hari ini Indonesia sedang merayakan hari batik nasional dimana pada hari ini 9 tahun yang lalu, UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbadawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). 

Dalam perkembangan batikpun tak terlepas dari adanya para pejuang batik yang dengan kegigihan dan kerja kerasnya terus mempertahankan keberadaan batik di negara yang memiliki beragam budaya ini. Berikut merupakan 4 pejuang batik nusantara yang ada di Indonesia.

1. Sally Giovani

Sally mampu mendirikan usaha batik sejak tahun 2006 dan memiliki showroom terbesar di Jawa Barat. Ia juga mendapatkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai pemilik toko batik terluas pada usia termuda yaitu 22 tahun. Usaha yang diberi nama Batik Trusmi ini telah menjual batik ke berbagai belahan dunia seperti Eropa dan Amerika.

2. Ibnu Riyanto

maxmanroe.com
maxmanroe.com
Bersama dengan istrinya, Sally Giovani, pemuda asal Cirebon ini juga berhasil mendapatkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai pemilik toko batik terbesar dan terluas pada usia termuda yaitu 23 tahun pada tahun 2013 lalu dan juga menjadi pemilik Batik Trusmi.

3. Linda Afriani

instagram.com/lindaafrianimamin
instagram.com/lindaafrianimamin
Linda adalah pengusaha batik sukses di Yogyakarta yang membuat gebrakan baru yaitu ia mampu mengubah nilai batik yang kuno dan formal menjadi lebih fleksibel dan kekinian. 

Tidak hanya itu, ia juga mampu mengkombinasikan  budaya dan agama dengan membuat batik, tenun dan lurik untuk dijadikan baju batik muslim. Selain itu, Linda juga telah membawa batik ke Belanda dan beberapa negara di Eropa.

Baca juga : Ibu Rumah Tangga Sukses Jadi Pengusaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun