Mohon tunggu...
angel michael
angel michael Mohon Tunggu... -

unknown, believed has been living for more than 69 billions years, and known as earth and human protector

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pencipta Tuhan

23 November 2009   01:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:13 1907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pencipta Tuhan? " Energi :   tidak berawal, tidak berakhir, tidak bisa diciptakan, tidak bisa dihancurkan, berada dimana-mana, dan tidak berkehendak. Tuhan : tidak berawal, tidak berakhir, tidak bisa diciptakan, tidak bisa dihancurkan, dan berada dimana-mana, minta disembah secara langsung atau tidak langsung dengan membuat aturan agama, mengirimkan malaikat-Nya, mengirimkan nabi-Nya, mengirimkan rasul-Nya dan lain-lain agar manusia patuh pada-Nya. Maha pencemburu dan sakit hati kalau tidak disembah dan menyembah selain dia (tuhan yang cacat mental/ sakit fikirannya)" Collector e-book version Like Tulisan liar dan gila ini, adalah wujud explorasi, pencarian dan rasa keingintahuan, jadi sebelum membaca dan marah-marah, saya tekankan lagi, ini tulisan khusus orang yang sudah gila, WARNING, JANGAN MEMBACANYA, BISA-BISA  ANDA AKAN IKUT GILA (^_^).

Siapakah pencipta Tuhan?

Mengapa ditanyakan kalau tidak percaya Tuhan?, sebab walaupun Tuhan hanya suatu konsep misalnya, tetapi sudah menimbulkan banyak masalah, oleh karena itu tetap harus dijabarkan untuk menjawab problem yang muncul dari konsep tersebut.

Bahasan berikut berat untuk dimengerti, penulis sarankan pembaca mempelajari dulu ilmu-ilmu berikut, namun bukanlah urutan, seperti Matematika, ilmu Fisika mengenai Energi Ion, Electron, Proton, Atom atau Quantum Mechanic dan Ilmu Biologi yang meliputi Genetik, Molecule, RNA & DNA, Mutasi dan Evolusi, dan bahasan ilmu-ilmu tersebut cukup sesuai kebutuhan saja.

Ada banyak orang theist dan agamis selalu menyelesaikan masalah bahwa semuanya adalah ciptaan Tuhan dan berhenti sampai disitu. Dan ada kemungkinan besar belum pernah berfikir lebih jauh, siapakah pencipta Tuhan?.

Dan semua hal yang baik-baik adalah ciptaan-Nya, sedangkan bila mulai mengarah keciptaan hal-hal buruk atau yang tidak disukainya, mereka mulai menghindar dan berkesan mengambang, itu bukan buatan Tuhan atau bahkan, itu semua buatan lawannya Tuhan yang seimbang, yaitu Setan.

Hal yang baik ciptaan Tuhan disebut berkah, Hal yang buruk diciptakan Tuhan, kita berharap agar tidak pernah diungkapkan.

Kita selalu mengatakan Tuhan sempurna menciptakan sesuatu, tetapi ada banyak manusia & mahluk lainnya yang lahir cacat, tidak punya kaki, tidak punya tangan, berkepala dua atau lebih, berbadan dua satu  kepala atau lebih, lahir punya penyakit yang aneh, dan hal-hal abnormal lainnya.

Katanya Tuhan Maha Sempurna menciptakan sesuatu, kok masih salah juga?. Bila kita sakit karena penyakit tertentu, baik penyakit karena keturunan dan penyakit yang datangnya dari luar, maka kenapa Tuhan yang maha kuasa itu tidak menyembuhkannya saja, tanpa kita berobat ke dokter?.

Kenapa kejahatan terjadi?, karena Tuhan tidak mau menghentikan semua kejahatan yang terjadi. Agar kejahatan tidak terjadi, maka kita memerlukan kasih sayang, peduli dengan yang lain dan patuh pada hukum yang pro pada hak asasi manusia dan ada manusia bagian keamanan yang berguna untuk melindungi kita semua dan diusahakan semaksimal mungkin untuk meminimalkan kejahatan yang terjadi, jadi bukan Tuhan, tetapi manusia sendirilah yang memang berusaha menghentikannya.

Kenapa Bencana terjadi? bahkan ada beberapa kalangan agamis yang percaya bahwa Tuhan memberikan bencana karena kita sudah tidak taat padaNya? Tuhan yang membuat bencana, manusia lagi yang terkena getahnya menolong manusia lainnya karena ulah Tuhan, kenapa tidak tuhan saja yang menangani korban bencana tersebut?.

Dan juga karena Tuhan tidak mau menghentikan semua bencana yang terjadi. Agar bencana tidak terjadi, maka kita memerlukan penyesuaian dengan alam, menanam pohon, tidak membuang sampah sembarangan dan mengelolanya dengan baik, bila berhubungan dengan teknologi, maka kita harus mencari jalan untuk mempunyai energi yang ramah terhadap lingkungan.

Apakah bila kita sudah menyatu dengan alam, lalu tidak bakalan ada bencana alam?, tidak juga (^_^).

Bila lingkungannya rawan bencana, misalnya di area pegunungan yang banyak gunung meletus, maka pilihan pertama adalah tidak tinggal ditempat tersebut, pilihan berikutnya adalah dengan berani mengatasi masalah yang ada dan mencari solusi agar bila bencana terjadi, kita dapat meminimalkan akibatnya.Bila dihubungkan dengan transportasi, maka kita harus disiplin, mematuhi peraturan yang ada, merawat alat transportasi dengan baik dan meminimalkan agar tidak terjadi kecelakaan.

Intinya, dimana sih tempat yang tidak bakalan terjadi bencana? semua tempat ada kemungkinan terjadinya bencana, yang bisa dipilih adalah area yang kemungkinanan kecil akan terjadi bencana melalui analisa yang kita lakukan.

Bahkan banyak kitab suci yang mengklaim Tuhan mereka yang mengatur jagat raya ini, hingga sesuai dengan rotasi dan jalurnya, nyatanya masih saja meteor mengancam bumi.

Atau mungkin ditempat lain, ada planet yang hancur karena dihantam meteor, atau mungkin planet lain bertabrakan dengan planet lainnya, tata surya bertabrakan dengan tata surya lainnya, galaksi bertabrakan dengan galaksi lainnya.

Ini menunjukkan bahwa jagat raya tidak ada yang mengatur dan kemungkinan besar hasil dari evolusi, hingga galaksi bisa muncul lebih dari satu dan tidak ada titik pusat atau pinggirnya space, sebab space adalah infinite (tidak terbatas), sebab jagat raya ada didalam space, berapa banyak jumlah galaksi?, adalah kemungkinan besar infinite seperti space atau bahkan limited (terbatas), sebab saya belum keluar dari bumi planet kecil ini.

Tetapi bila kita sendiri yang teledor atau ceroboh, maka ditempat yang kemungkinannya kecil untuk terjadi bencana akan juga terjadi bencana (^_^).

Kini ke bahasan utama, siapakah pencipta Tuhan?.

Ini hanya theory penulis saja, tidak mengikuti teori siapapun, apalagi yang sudah terbiasa mengekor teori orang luar negeri, maka pasti ada ketidakpercayaan yang timbul, itu adalah mental blok dari bangsa yang terbelakang, cenderung menjadi pengikut, tetapi biarlah, ok kita kembali pada bahasan utamanya, yaitu mengarah pada siapa pencipta Tuhan, kita akan belajar sejak awal sekali terjadinya jagat raya.

Pada awalnya hanya ada kekosongan atau space, kekosongan ini adalah kekosongan Physics (Fisika), di dalam space ada energi, yaitu kekuatan dari hasil muatan energi ion plus dan minus atau electron dan proton dalam keadaan Harmony.

Dari space yang terdiri muatan energi ion plus dan minus yang harmony inilah semuanya akan terjadi. Muatan energi Ion plus dan Minus yang harmony adalah kekosongan yang berenergi, bukan kekosongan Matematika. Dimana konsep kosong matematika adalah benar-benar kosong melompong, tidak ada energi apapun.

Aliran muatan energi Ion Plus dan Minus dalam keadaan harmony yang kosong, netral Fisika ini menyimpan energi yang luar biasa besar.

Energi :   tidak berawal, tidak berakhir, tidak bisa diciptakan, tidak bisa dihancurkan, dan berada dimana-mana, tidak berkehendak.

Tuhan : tidak berawal, tidak berakhir, tidak bisa diciptakan, tidak bisa dihancurkan, dan berada dimana-mana, minta disembah secara langsung atau tidak langsung dengan membuat aturan agama, mengirimkan malaikat-Nya, mengirimkan nabi-Nya, mengirimkan rasul-Nya dan lain-lain agar manusia patuh pada-Nya. Maha pencemburu dan sakit hati kalau tidak disembah dan menyembah selain dia (tuhan yang cacat mental/ sakit fikirannya).

Dari kekosongan versi Fisika inilah segalanya bisa memungkinkan. Kalau dari kekosongan versi Matematika, maka tidak mungkin ada energi dan tidak mungkin ada apapun, termasuk Tuhan tidak bakalan ada. Sengaja penulis menggunakan huruf bold italic, agar para penganut Tuhan tidak balik lagi bertanya, lalu mengapa ada energi dari kekosongan itu, bukankah Tuhan yang menciptakan?. Sebab Tuhan tidak bakalan ada bila benar-benar kosong versi matematika.

Sebab kekosongan Matematika versi non fisika tidak akan menghasilkan apapun dan menjadi apapun, juga Tuhan menjadi tidak ada, kehidupan tidak ada, jagat raya tidak ada, satwa, tumbuhan, matahari, planet dan semua materi dan energi tidak bakalan ada. Sebab kekosongan matematika versi non fisika adalah kekosongan murni, tidak mungkin yang tidak ada menjadi ada, yaitu kekosongan hampa tanpa energi.

Bila berpikir lebih jauh, maka tuhan juga terbentuk dari energi, karena tuhan terbentuk dari energi, maka tuhan bukanlah mahluk ghaib dan bukan tidak dapat dipikir dan juga bukan tidak dapat disolusikan, yang selama ini dipercaya oleh para agamis, sebab tuhan adalah energi, dan energi adalah materi. Maka tersolusikan sudah misteri tuhan apakah ghaib atau tidak selama ini, itu bila tuhan ada.

Tuhan adalah materi, dan materi itu ada di dalam space (ruang), kita juga ada di dalam materi, demikian juga tuhan (bila ada), kita ada di dalam space, demikian juga tuhan (bila ada), tuhan (bila ada) dan kita sama saja.

Akhirnya?, kemungkinan besar, tidak ada tuhan?. Juga kalo tuhan ada di dalam space, siapa yang menciptakan space?, space sama seperti energi, space tidak berawal dan tidak berakhir, space - muatan energi selalu ada secara bersamaan tetapi dapat dipisah sesuai kebutuhan menjadi space dan energi.

Kembali ke energi, energi luar biasa dalam ruang angkasa tanpa batas (infinite space) harmoni tadi mulai terpolarisasi di beberapa tempat secara aktif hingga terjadi aliran energi minus dan plus yang tervibrasi. Membentuk nebula, dari nebula terus berputar sesuai polarisasinya. Hingga memungkinkan terjadinya materi awal pembentuk Jagat Raya.

Hingga ada kemungkinan disuatu titik tempat awal mula terbentuknya galaksi dimana kutub plus dan minusnya berdekatan, tetapi karena galaksi yang terbentuk tadi semakin lama semakin banyak dan mengembang isinya, maka ada kemungkinan di suatu titik setelah galaksi tadi berkembang, maka akan terjadi pemisahan kutub plus atau minusnya secara bertahap hingga suatu saat terletak sangat jauh dari pasangannya semula, hingga seolah-olah kutub galaksi tersebut berdiri sendiri, misalnya kutub minus saja, lalu jauh-jauuuuh di tempat yang lain, baru kemudian kita bisa menemukan kutub plus-nya saja.

Tetapi didalam galaksi tersebut tentunya banyak pula sub kutub-sub kutub lainnya, matahari-matahari (bintang-bintang), planet, asteroid, meteor dan lain-lainnya yang belum kita kenal untuk saat ini. Bagaimana ini bisa terjadi?, ada satu faktor lagi, yaitu proses, sebagian orang menyebutnya dengan istilah yang lebih umum, yaitu waktu. Tetapi terjadi perbedaan besar secara definisi antara proses dengan waktu.

Proses :   berapa lama sesuatu kegiatan berlangsung.

Waktu : satuan yang dibuat untuk menghitung berapa lama segala sesuatu telah berlangsung.

Kembali pada waktu titik awal pembentuk galaksi jagat raya sudah ada tadi, maka proses selanjutnya adalah terbentuknya matahari-matahari di dalam galaksi tersebut sebagai sub-pusat ionisasi dan pengelompokan pergerakan vibrasi muatan energi Ion Plus & Minus membuat mataharinya berputar di porosnya.

Terbentuknya banyak Matahari  tidak hanya disatu tempat, bisa dibanyak tempat. Polarisasi energi yang terbentuk, ada jarak, hingga membentuk area yang lebih panas, normal dan area yang lebih dingin bahkan menjadi es. Dingin juga energi, tidak hanya panas.

Dari sini, ada dari beberapa matahari yang membesar hingga energinya demikian besar. Ada yang mungkin meledak, dan ada yang justru memadatkan atau mengecil dan mengeraskan dirinya (implode) hingga menjadi Blackhole yang sangat kuat dengan electron atau mungkin proton yang super kuat.

Menarik ion lain yang berlawanan dari dirinya.Ada juga beberapa pecahan kecil dari ledakan matahari besar tadi yang juga tetap berputar karena di dalamnya masih ada energi ion Plus dan Minusnya.

Hingga ada yang menjadi tata surya yang terdiri dari planet-planet, asteroid dan benda-benda angkasa lainnya. Dari beberapa planet yang terbentuk Ada yang masih panas ada yang mendingin, ada yang menjadi sedingin es dan ada yang lembab seperti Bumi.

Tetapi adakah planet yang terbentuk murni dari ion bukan dari ledakan dan pecahan matahari? mungkin saja ada. Kedua titik kutubnya mengembang karena hasil pusaran muatan energi, membentuk nebula, nebula membentuk materi awal non energi, dan terus tervibrasi dan berputar, bisa juga terjadi ledakan dan pengembangan energi ion berikutnya, hingga ada kemungkinan dalam kurun waktu tertentu (proses), maka satu atau lebih planet dapat terbentuk, bahkan saling menjauh di satu titik awalnya, dan bila satu titik awal yang saling mengembang, maka ada kemungkinan titik-titik yang saling mengembang tadi akan bertabrakan disuatu waktu tertentu, tetapi ada juga yang tidak mengembang, tetapi sebaliknya, dan bila diterapkan ke suatu kumpulan galaks, maka mungkin saja suatu galaksi mulai mengalami proses pendinginan, maka tidak mengembang lagi, tapi malah mengempis. Tetapi juga memunculkan kemungkinan adanya proses vibrasi secara bergantian yaitu mengembang dan mengempis.

Kini setelah memahami terbentuknya galaksi, gabungan dari galaksi-galaksi disebut dengan nama jagat raya, jagat raya ada di dalam space (ruang angkasa) yang infinite, maka kita mulai beralih kepembentukan awal  kehidupan di bumi dan planet manapun yang memungkinkan terjadinya kehidupan dalam versinya sendiri, dan bahan apapun yang kita sendiri mungkin belum pernah terfikir sebelumnya.

Disuatu tempat, yang kita sebut sebagai bumi, untuk saat ini dalam cerita ini, sedang berlangsung (proses) terjadinya suatu awal kehidupan dari benda mati menjadi hidup dalam versinya sendiri yang memerlukan proses trilyunan atau lebih tahun yang kita sendiri belum tahu seberapa lama tepatnya.

“Terjadi pengembunan, reaksi & mutasi campuran tanah, air, udara, energi, yang bisa berupa energi dari matahari, listrik, kimia, dan lain-lain, serta proses yang memakan waktu (takes time) dan bukannya di dalam lab, tapi di bumi yang liar, terbuka dan ganas merupakan tempat yang ideal munculnya titik awal sel tunggal yang cenderung ke tumbuhan, dari sel tunggal ada yang bermutasi dan berkembang menjadi banyak sel dan juga ada yang bermutasi hingga menjadi sejenis bacteri kuno, awal dari kehidupan kita ini”.

http://en.wikipedia.org/wiki/Abiogenesis

Kejadiannya, tidak harus di lautan, cukup di suatu kubangan kecil atau sejenisnya di suatu daerah bumi yang ideal, hingga peristiwa itu ada kemungkinan besar terjadi.

“Hingga benda yang mati tadi termutasi menjadi mahluk hidup sel tunggal kuno lebih ke kategori tumbuhan kecil, lalu ada yang bermutasi dan ada yang mampu memecah diri, lalu ada yang  bermutasi lagi menjadi  bacteri versi kuno bersel satu lalu bermutasi lagi, hingga menjadi lebih dari satu sel,  yang berupa cikal bakal semua kehidupan”.

Tidak mau menerima pola fikir Abiogenesis?, tidak masalah, coba fikirkan hal ini secara lebih teliti, tubuh kita dalam skala micro, tersusun dari atom-atom, molekul-molekul, partikel-partikel, ion-ion, dan sejenisnya, yang notabene adalah Abiogenesis, tetapi dalam skala makro, kita adalah biogenesis, sebab kita adalah gabungan dari keduanya, bahkan lebih dengan adanya memory atau informasi yang didapat dari pengalaman (data) karena adanya proses (waktu), dimana tubuh makro kita dapat bergerak karena adanya ruang (space) dan energi.

Dan pada akhirnya memory dapat menjadi data, materi dapat menjadi data, ruang (space) juga dapat menjadi nol (bila X,Y,Z) dilekatkan dalam satu titik, waktu juga menjadi nol, bila kita mampu menjelajah semua era.

Dari situ terlihat bahwa space secara garis khayal untuk membantu menentukan posisi dengan axis X, Y dan Z dapat melebur dan dilebur menjadi satu titik untuk memudahkan transportasi bila kita sudah berhasil menemukan Teleport lintas ruang dan waktu.

Ruang dan waktu dapat menjadi kesatuan ruang-waktu bila seseorang ditempat yang sama dan waktu yang sama, tetapi dapat juga dipisahkan menjadi ruang dan waktu, yaitu dimana seseorang ada di waktu yang sama tetapi di ruang yang berbeda ataupun di ruang yang sama namun di waktu yang berbeda.

Demikian pula energy dan massa, ada kalanya suatu entitas dan atau benda mempunyai massa tanpa memiliki energy, ada kalanya sesuatu entitas dan atau benda memiliki energy dan cenderung tanpa massa serta, suatu benda dan atau entitas memiliki energy dan secara bersamaan memiliki massa. Memiliki energi dan cenderung tanpa massa bukan berarti harus dianggap ghaib menurut penganut mistik atau agama, karena di science sesuatu yang memiliki energi maka dipastikan sesuatu itu masuk dalam kategori materi.

OK, kembali ke bacteri, bacteri yang awalnya hanya dari satu sel tadi, berkembang biak membelah diri tidak harus memerlukan oksigen, bisa di check referensinya disini:

http://en.wikipedia .org/wiki/ Anaerobe

Bacteri tidak jelas, apakah masuk dalam kategori tumbuhan ataukah satwa. Sebab mempunyai sifat keduanya, dari sifat keduanya inilah yang justru menjadi keuntungan karena dalam waktu tertentu yang juga entah berapa lama, bacteri ada yang mulai bermutasi menjadi mahluk lain misalnya satwa, lalu ada yang bermutasi lagi menjadi virus.

Dan tumbuhan dalam masa-masa awal kehidupan di bumi, mungkin lebih banyak. Satwa mungkin belum terlalu banyak, lalu dari satwa yang pemakan tumbuhan ada yang bermutasi lagi menjadi pemakan satwa lainnya.

Pemakan satwa lainnya, sebenarnya mirip virus atau parasit. Parasit dan virus punya kemampuan untuk hidup dengan menghisap sumber daya atau energi dari mahluk lainnya, adakah tumbuhan yang juga parasit?, tentu ada, seperti angrek misalnya, atau tanaman jenis parasit lainnya.

Coba kita analisa dan fahami, sebenarnya kita hidup berdasarkan memakan mahluk lainnya secara langsung atau tidak langsung. Kita hidup dari memakan tumbuhan dan satwa hingga disebut Omnivore atau pemakan segala untuk proses transfer energi, transfer energi dalam makanan ini adalah salah satu syarat agar kita bisa hidup.

Ada satwa yang hidup dari memakan tumbuhan hingga disebut Herbivore, ada satwa yang memakan satwa jenis lain, hingga disebut Carnivore, ada satwa yang memakan satwa sejenis hingga disebut Kanibal, ada tumbuhan yang memakan tumbuhan jenis lain disebut parasit, ada satwa lain yang hidup dari satwa lain disebut juga parasit. Sedangkan Parasit tidak hanya ditumbuhan tetapi ada juga di non tumbuhan.

Ada tumbuhan yang memakan serangga disebut?, mulai bingung?, contohnya kantong semar (fly trap) dan sejenisnya. Intinya, apapun jenis kita, entah Omnivore, Carnivore, Herbivore, Parasit ataupun yang lainnya, satu yang pasti, terjadi peristiwa makan memakan dan transfer energi untuk mempertahankan hidup.

Baiklah kembali ke proses bacteri kuno yang awal, lalu lebih kompleks selnya, hingga menjadi tumbuhan, satwa, insect, virus dan lainnya, dan salah satunya adalah kita, manusia, yang awalnya berasal dari kombinasi tanah atau bumi dan energi, serta kondisi yang ideal dalam proses yang panjang.

Nenek moyang kita yang sebenarnya adalah Energi, yang membentuk semua mahluk hidup versi kita dari Tanah, listrik, atom, dan lain-lain, hingga jadi bacteri awal dalam Proses yang Panjang.

Kini kembali pada awal mula Tuhan, “Jika Tuhan bisa ada dari ketiadaan, maka kenapa Jagat raya juga tidak bisa muncul juga dari ketiadaan?”.

Intinya disitu, bukankah lebih masuk akal, yang lebih sederhana itu muncul duluan, yaitu jagat raya dan mahluk-mahluknya didalam space yang unlimited  ini, belum lagi unlimited dimension atau dunia yang ada di frekwensi lain (ruang diantara ruang/ space between space), lalu ada beberapa mahluk yang cerdas dari hasil evolusi, lalu semakin cerdas hingga suatu saat mereka berevolusi lagi ke level yang lebih tinggi dan menjadi ras Tuhan.

Dan ras Tuhan ini muncul setelah semuanya berjalan sesuai urutan yang harus terjadi secara alamiah untuk ras Tuhan versi pertama, Tuhan yang jelas lebih kompleks, yang lahir dari mahluk yang lebih rendah, hal ini lebih alami. Dan tuhan tidaklah muncul dari ketiadaan sebelumnya, sebab muncul dari ketiadaan sebelumnya, merupakan prosesnya tidak alami dan dipaksakan pemahamannya?.

Dari uraian tersebut, penulis membuat theory dengan beberapa kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi yaitu:

A. “Ketiadaan I, ketiadaan dalam space (ruang angkasa) adalah energi, hampa disini dalam tolok ukur fisika, Pada saat kehampaan yang merupakan kombinasi harmoni proses waktu, muatan energi plus dan minus tadi, berpolarisasi dan berkelompok, bermutasi dan memecahkan energinya, apa yang terjadi?, awal mula segalanya”.

Hingga yang plus dan minus saling bereaksi karena mutasi energi lalu selanjutnya reaksi berantai yang membentuk pusaran energi dan nebula, setelah proses panjang jadilah apa yang sekarang disebut galaksi-galaksi, isi galaksi tadi adalah nebula-nebula, matahari-matahari (bintang-bintang), planet-planet, bulan-bulan, asteroid-asteroid dan lain-lainnya, lalu dalam kondisi yang liar di bumi mulai muncul awalnya dari bacteri sel satu, lalu sel banyak, para tanaman, para satwa, para insect, urutan mahluk hidup yang muncul tidak harus berurutan seperti yang dituliskan, mungkin saja bisa bersamaan, ataupun bertahap dengan urutan yang berbeda, hingga akhirnya muncul berbagai mahluk cerdas dan akhirnya para ras Tuhan.

B. Ketiadaan versi II, ini meminta syarat ketiadaan nomor I terpenuhi dulu, yaitu terciptanya mahluk-mahluk hyper cerdas (Tuhan-Tuhan) yang saling berperang hingga menghancurkan diri mereka sendiri dan jagat raya.

Lalu ada satu atau beberapa kelompok Tuhan-Tuhan ini mulai mencipta lagi dengan men-copy & paste dari galaksi yang ada & tersisa, di area (space) yang kosong (ketiadaan) di dalam space di area lainnya karena hasil ulah mereka sendiri secara instant (cepat) tanpa proses panjang seperti sbelumnya, Dia atau Mereka mencipta ulang galaksi-galaksi hingga menjadi ada.

C. Ketiadaan versi III, ini meminta syarat ketiadaan nomor I terpenuhi dulu, yaitu terciptanya mahluk-mahluk hyper cerdas (Tuhan-Tuhan) yang saling membantu, hingga menciptakan area baru untuk membuat kehidupan dan jagat raya baru lagi.

D. Ketiadaan versi IV, ini meminta syarat ketiadaan nomor I terpenuhi dulu, yaitu terciptanya mahluk-mahluk hyper cerdas (Tuhan-Tuhan) yang saling berperang satu sama lainnnya hingga menghancurkan semua Tuhan, mahluk cerdas dan jagat raya, hingga proses dimulai dari kehampaan nomor satu dan mulai lagi proses recycling-nya tanpa henti. Mirip seperti cerita Myth burung Phoenix, yaitu burung yang hancur dan bangkit lagi dari debu-debunya semula.

Banyak amat theory-nya?, kenapa hanya membuat satu theory pada saat dapat membuat lebih banyak?. Demikianlah penjelasan dan theory sok tahunya, semoga bisa jadi acuan yang belum tentu bisa menyakinkan, sebab masih memerlukan waktu untuk di uji dan dibuktikan yang lebih lama dari hidup penulis sendiri di masa ini, theory ini memang tidak berdasarkan fakta, hanya rumusan logika dari analisa di otak saja (^_^).

Dengan alasan yang tepat secara logika, bukan karena alasan yang tidak mau mengalah karena selalu mengidolakan sesuatu yang tidak ada dan hanya idola itulah yang terbaik dan selalu merasa idolanya ada di atasnya itu adalah terpenjara, bila ada terobosan yang lebih baik karena berfikir, selalu mengatakan idolanya itu di atasnya dan di luar jangkauan manusia, itulah yang dimaksud benar-benar terpenjara (^_^)

Atau mungkin saja para Tuhan sedang berlomba, siapa duluan mahluk hasil kreasi mereka yang paling cepat menjadi Tuhan yang baru?. Hingga mirip dengan acara reality show?, mungkin saja (^_^).

Tulisan ini tidak bertujuan untuk memintari anda, dan sekali lagi cuma theori yang belum tentu kebenarannya, tetapi hanya secuil ide pola fikir agar kita semua berfikir lebih jauh dan mengembangkannya lebih hebat dan cerdas lagi dari sebelumnya (^_^).

Copyright 2005 - now, angel.michael@rocketmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun