Mohon tunggu...
Angel Mauren Vinsensia
Angel Mauren Vinsensia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi

Seorang penulis berjiwa petualang dengan pena, terus menelusuri kata-kata untuk merangkai cerita-cerita yang memikat dan menggugah pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Resensi Film "Diambang Kematian": Kematian Harta Dunia Membuat Tutup Mata

22 Januari 2024   11:08 Diperbarui: 22 Januari 2024   11:46 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompleksitas masalah sosial-ekonomi yang dihadirkan dengan sentuhan horor dan elemen drama keluarga terasa kurang meyakinkan. Selain itu, menurut pendapat saya, adegan jumpscare dalam film ini tidak cukup intens dan belum berhasil memunculkan perasaan adrenalin yang sesungguhnya. Sutradara Azhar seharusnya dapat meningkatkan atmosfer horor yang lebih efektif daripada yang terdapat dalam naskah. 

Perbandingan Dengan Film Horor Lainnya 

Dalam perbandingan dengan film horor "Sewu Dino," yang dirilis pada awal 2023, film ini menonjol dengan pengemasan yang baik dan atmosfer mistis yang kuat, bahkan saat ditonton di bioskop. Meskipun "Diambang Kematian" mengeksplorasi ketakutan terhadap Iblis, fokusnya juga pada kasihan terhadap keluarga yang menjadi korban. 

Film "Sewu Dino" berlokasi di desa sederhana, mengisahkan seorang gadis yang menerima tawaran pekerjaan untuk menjaga anak keluarga kaya, membawa tantangan tak terduga. Cerita mistisnya mengungkapkan asal usul sumber santet, memberikan dimensi mendalam pada akhir film.

Film "Sewu Dino" menawarkan ketegangan dan keseruan yang lebih mendalam dibandingkan Film "Di Ambang Kematian." Film ini berhasil membius penonton dengan alur cerita yang menarik dan aspek sinematografi yang superior, termasuk desain produksi, kostum, tata rias, dan prostetik. 

Meskipun Film "Di Ambang Kematian" lebih fokus pada nuansa keluarga, Film "Sewu Dino" menjelajahi kisah mistis seorang gadis yang bekerja untuk keluarga kaya di desanya. 

Keduanya, meskipun memikat dan menyampaikan pesan kehidupan berharga, dikabarkan diinspirasi dari kisah nyata yang populer di thread Twitter, menambah dimensi keautentikan pada kedua film. Fakta ini menciptakan rasa kengerian saat membayangkan kemungkinan kejadian serupa di dunia nyata.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun