Mohon tunggu...
Angel Mauren Vinsensia
Angel Mauren Vinsensia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi

Seorang penulis berjiwa petualang dengan pena, terus menelusuri kata-kata untuk merangkai cerita-cerita yang memikat dan menggugah pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sinopsis Film "Diambang Kematian", Ceritakan Nasib Keluarga Penyembah Iblis

19 Januari 2024   21:13 Diperbarui: 19 Januari 2024   21:19 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Pengarang: Erwanto Alphadullah

Judul Film : Diambang Kematian

Perusahaan Film: MVP Pictures

Durasi: 97 Menit

Tahun Rilis: 2023

Dalam perjalanan kehidupan ini, tidak semua keluarga dapat menikmati kelimpahan. Membangun dan menjaga keluarga tidaklah tugas yang ringan, terutama ketika berbicara mengenai tantangan finansial. Beberapa keluarga mungkin bersedia menerima keterbatasan ekonomi mereka dengan lapang dada, sedangkan yang lain memilih jalur lain untuk mencapai kesejahteraan finansial yang lebih baik. Seperti yang tergambar dalam plot film yang diulas, sekelompok keluarga memutuskan untuk mengejar keberlimpahan finansial melalui jalan yang tak lazim, yaitu menggunakan praktik ilmu hitam sebagai sarana untuk memperoleh kekayaan yang melimpah.

Film "Diambang Kematian" memaparkan kisah tentang keluarga kecil yang terdiri dari Ayah, diperankan oleh Rifnu Wikana, Ibu yang diperankan oleh Kinaryosih, Yoga yang diperankan oleh Wafdah Saifan, dan Adik perempuan bernama Nadira, diperankan oleh Taskya Namya, yang menetap di sebuah kota di Jawa Timur. Mengambil latar belakang pada tahun 2000, keluarga kecil ini hidup dalam kebahagiaan, meskipun ibu tiba-tiba terkena penyakit yang tak lazim. Meskipun demikian, dalam keadaan tersebut, sang ibu selalu menyampaikan satu pesan penting kepada Nadira, yaitu untuk "mengikuti aturan ayah" agar Nadira dapat tetap selamat. Seiring berjalannya waktu, ibu keluarga tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda kesehatan yang pulih, serta kembali melibatkan diri dalam rutinitas memasak. Sayangnya, dalam momen kebahagiaan perayaan tahun baru, kejadian mengerikan terjadi saat sang ibu secara tragis kehilangan nyawanya. 

Nadira seringkali mengalami pengalaman yang tidak lazim, salah satunya adalah ketidakberhentian renovasi di rumah mereka dan kebiasaan ayah mereka yang selalu membagikan daging kambing kepada warga sekitar. Setelah kepergian ibunya, Nadira hanya tinggal bersama kakaknya, Yoga. Ayahnya semakin sibuk dengan toko sembako yang semakin ramai dikunjungi warga. Suatu hari, Yoga merasa curiga dengan perilaku ayahnya, terutama pada malam Selasa kliwon ketika ayahnya membawa karung berisi kepala kambing ke belakang rumah. Yoga, yang mencurigai tindakan ayahnya, memutuskan untuk mengikutinya dan menyaksikan sendiri apa yang dilakukan oleh ayahnya. Meski Nadira pada awalnya belum menyadari hal ini, tenggelam dalam kesedihan atas kepergian ibunya, dan masih mempercayai ayahnya sepenuhnya. Namun, suatu ketika, Nadira tanpa sengaja mengetahui perbuatan gelap yang dilakukan ayahnya di belakang rumah setiap malam. Kecurigaan yang selama ini dipegang oleh kedua bersaudara ternyata bukanlah tanpa dasar; sang ayah telah melakukan praktik pesugihan dengan menggunakan kepala kambing yang selalu dibawanya ke ruang kosong di belakang rumah. Pesugihan ini, seperti pesugihan lainnya, melibatkan janji dengan setan dan menuntut korban jiwa, dengan Yoga sebagai sasaran berikutnya. 

Yoga mengalami kematian yang mengerikan secara tiba-tiba pada malam awal tahun, meninggalkan luka-luka yang aneh dan tanpa sebab yang jelas. Peristiwa tragis ini menyisakan luka mendalam di hati Nadira, yang kini sudah dua kali menyaksikan orang yang dicintainya mati secara misterius. Setelah mengetahui perilaku jahat ayahnya, Nadira tidak dapat membendung amarahnya dan memutuskan untuk menegur sang ayah, mendesaknya untuk menghentikan praktik pesugihan yang merugikan keluarga mereka. Dalam kesedihan dan penyesalan, ayah berjanji untuk membersihkan diri dan mencari cara untuk menghapus jejak pesugihan yang telah dilakukannya. Namun, upaya tersebut terbukti sulit, karena perjanjian yang sudah terikat dengan setan sangat kuat, dan bantuan dari para ahli spiritual yang dihubungi oleh ayahnya tidak dapat ditemukan. Nasib malang menghampiri Nadira, karena dirinya dipandang sebagai korban jiwa berikutnya yang akan diambil oleh kekuatan gelap yang telah bekerja sama dengan sang ayah. Sekarang, nyawanya terancam oleh janji-janji yang terikat oleh sang ayah dengan setan. Dalam upayanya untuk bertahan hidup di ambang kematian, Nadira memulai perjalanan berani mencari solusi untuk mengakhiri kutukan mengerikan ini. Ia mulai menyelidiki akar-akar ritual pesugihan yang dilakukan oleh ayahnya dan berjuang untuk melawan kekuatan gelap yang mengendalikannya. Namun, pertanyaan mendasar pun muncul: Akankah usaha nekat Nadira berhasil? Mampukah ia membebaskan diri dari ancaman kematian yang mengintainya? 

Film ini dirancang dengan sangat cermat, membangkitkan rasa penasaran penonton dengan memasukkan plot twist yang tak terduga pada setiap adegannya. Penonton akan merasakan gelombang kekesalan dan kesedihan yang bertautan, terkait dengan setiap peristiwa tragis yang menimpa keluarga Nadira. Dengan alur cerita yang memikat dan adegan-adegan yang memaksa penonton untuk selalu berada dalam kewaspadaan terhadap setiap momen yang dapat membuat jantung berdebar. Keunikan film ini terletak pada adaptasinya dari kisah nyata, mengindikasikan bahwa cerita yang disajikan adalah peristiwa sebenarnya yang menegaskan makna kehidupan yang sangat mendalam bagi manusia. Dengan pertanyaan yang menggantung, penonton dihadapkan pada misteri akhir kisah nyata keluarga penyembah setan ini. Mereka dihadapkan pada pertanyaan krusial: Bagaimana asal-usul kutukan tersebut? Dan mampukah sisa keluarga yang masih bertahan hidup menyelamatkan diri mereka dari cengkeraman kutukan setan yang mengancam?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun