Mohon tunggu...
Angelline Kezia
Angelline Kezia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Suka bernyanyi walau suara sumbang, suka traveling walau kantong kering, suka masak apalagi makan. Tapi paling enak itu indomi rasa mi aceh dan makan es krim waktu hujan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Selaraskan Program Pemerintah Surabaya, KKN-BBK 3 UNAIR Realisasikan Program Sinau Bareng di RW 10, Kelurahan Babat Jerawat

10 Februari 2024   20:02 Diperbarui: 10 Februari 2024   22:23 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinau Bareng adalah program pendampingan belajar bagi anak-anak di berbagai RW. Program ini digagas oleh Pemerintah Surabaya untuk meningkatkan kesadaran anak-anak akan pentingnya belajar di luar jam sekolah. Konsep kegiatan ini berbeda dengan pembelajaran di sekolah karena dilaksanakan secara informal dan fokus pada kebutuhan individu anak.

Anak-anak SD turut serta dalam program ini dengan tujuan meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran yang sulit dipahami di sekolah. Selain itu, melalui interaksi langsung dengan mahasiswa, diharapkan anak-anak dapat terinspirasi untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka secara lebih mendalam. Program Sinau Bareng juga menjadi platform untuk membangun rasa percaya diri anak-anak dalam menghadapi tantangan akademik maupun kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, diharapkan partisipasi mereka dalam program ini tidak hanya meningkatkan prestasi akademik, tetapi juga mengembangkan potensi diri secara menyeluruh.

Kesadaran mereka akan pentingnya pendidikan di luar jam sekolah, serta meningkatkan kemampuan akademik dan non-akademik mereka. Dalam suasana yang lebih santai dan akrab, anak-anak diajak untuk belajar dengan metode yang menarik dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka masing-masing. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memperkuat hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat setempat, sehingga tercipta ikatan yang lebih kuat dalam mendukung pendidikan anak-anak di lingkungan mereka. 

Di lingkungan RW 10, Kelurahan Babat Jerawat sendiri masih belum merealisasikan program Sinau Bareng sepenuhnya.

"Anak-anak di sini biasanya cuma wajib belajar mbak, jadi jam 8 malam, serentak semua anak-anak wajib belajar di rumah masing-masing dengan didampingi orang tua maupun wali," tutur Bu Ekowati selaku ketua RW 10, Kelurahan Babat Jerawat.

Oleh sebab itu, mahasiswa KKN-BBK 3 UNAIR menggagas program ini dengan memberikan pengajaran dan pendampingan mengerjakan tugas rumah pada anak-anak di RW 10 setiap pukul 8 malam di balai RW 10.

Mengerjakan Pekerjaan Rumah Bersama

Selama melaksanakan kegiatan Sinau Bareng, anak-anak yang turut berpartisipasi juga diajak untuk mengerjakan pekerjaan rumah bersama-sama. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat keterampilan mereka dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah dan mengembangkan kebiasaan belajar mandiri di rumah.

Dengan bimbingan dan dukungan dari para mahasiswa, anak-anak diberikan waktu dan ruang untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka dengan lebih efektif. Para mahasiswa juga membantu dalam menjelaskan materi yang mungkin sulit dipahami oleh anak-anak, sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan lebih baik.

Selain menyelesaikan pekerjaan rumah dari sekolah, kami juga menyediakan materi tambahan untuk dieksplorasi dan dipelajari bersama setelah anak-anak menyelesaikan tugas-tugas mereka. Kami telah menyiapkan serangkaian materi yang mencakup berbagai aspek pembelajaran, termasuk Bahasa Inggris (seperti tenses dan vocabulary), sejarah Indonesia (meliputi masa penjajahan Belanda dan Jepang, perjuangan kemerdekaan, peran R.A Kartini, serta sejarah pembentukan Pancasila), serta keterampilan Bahasa Indonesia dalam menyusun kalimat yang baik dan benar. Selain itu, kami juga memberikan materi Matematika yang mencakup konsep bilangan bulat, bangun datar, dan bangun ruang. Dengan menyajikan beragam materi ini, kami berharap dapat memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka secara menyeluruh, serta memberikan dukungan yang komprehensif dalam perjalanan pendidikan mereka.

Belajar dengan Game Based Learning

Kami juga mengadopsi pembelajaran berbasis game saat menyampaikan beberapa materi kepada anak-anak untuk menambah keseruan dan keterlibatan mereka. Kami membuat presentasi interaktif yang penuh warna dan ilustrasi, serta menyusun permainan berdasarkan materi yang dijelaskan. Kami menyelipkan kuis dadakan di dalamnya, dimana anak-anak yang menjawab dengan benar berkesempatan mendapatkan hadiah. Selain itu, kami menggunakan platform Kahoot untuk menambahkan elemen kompetitif. Anak-anak dibagi menjadi 4 kelompok, dan setiap kelompok harus menjawab pertanyaan dalam waktu terbatas.

Dengan pendekatan ini, kami berharap anak-anak tidak hanya belajar dengan cara yang menyenangkan, tetapi juga merasakan kegembiraan dan semangat kompetisi yang positif. Kami berharap bahwa melalui pengalaman ini, anak-anak akan lebih termotivasi dan terlibat dalam proses pembelajaran, serta memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi yang diajarkan.

Mengembangkan Pelajaran Etika bagi Anak-anak di RW 10

Selain itu, kami juga menekankan urgensi pembelajaran etika dan sikap pada anak-anak di RW 10. Kami menyadari bahwa membentuk karakter mulai dari usia dini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. Oleh karena itu, kami menganggap pentingnya mengajarkan nilai-nilai seperti keramahan, kesopanan, dan empati sejalan dengan pembelajaran akademis. Implementasi tiga kata sederhana namun kuat - tolong, terima kasih, dan maaf - bukan sekadar tindakan sehari-hari, tetapi merupakan pondasi penting bagi interaksi sosial yang positif. Dengan demikian, kami berupaya membangun landasan yang kokoh bagi pertumbuhan anak-anak menjadi individu yang tidak hanya sukses secara akademis, tetapi juga memiliki kualitas kepribadian yang baik, memperkaya tidak hanya diri mereka sendiri, tetapi juga masyarakat di sekitar mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun