kelompok ini adalah: Turmeda (1352-1432), ia orientalis Italia generasi pertama Selesai belajar di Italia, Leo Africanus (1494-1552), orientalis Perancis yang setelah masuk Islam mengganti namanya dengan Hasan bin Muhammad Al Wazan Al Fasy. J.L. Buchard (1784-1817), orientalis Inggris kelahiran Luzon Swiss.
ORIENTALIS EKSTREM
Orientalis Ekstrim Fanatik, yaitu sekumpulan orang-orang (barat) yang mempelajari dunia timur ,tidak jujur, tertutup, dan selalu menutup-nutupi kebenaran terhadap apa saja temuan di timur dan yang lebih parahnya dari kelompok ini ialah selalu menebarkan kebohongan, fitnah, caci-maki, dan bahkan menjelek-jelekkan islam dalam beberapa karya mereka. Ada beberapa orientalis yang dikenal menyelewengkan kebenaran dan melakukan penyimpangan dalam memahami ajaran Islam serta tidak tematik dalam penelitiannya.Â
Di antaranya kita akan sebutkan beberapa orang agar menjadi perhatian dan waspada, Nama-nama ini dinukil dari buku Pemikiran Islam Kontemporer dan Hubungannya Dengan Kolonialisme Barat karangan Dr. Muhammad Al-Bahiy, sebagai berikut: Aziz Atiah Surial Seorang yang berkebangsaan Mesir, beragama Kristen, tercatat sebagai staf pengajar di Universitas Alexandria juga staf pengajar di salah satu universitas di Amerika. Sangat benci terhadap Islam dan kaum muslim serta banyak melakukan penyimpangan terhadap ajaran-ajaran Islam. Ini dikarenakan domisilinya yang jauh dari Mesir dan umat Islam, sehingga wajar jika pemikirannya akan seperti demikian. la mengarang beberapa buku tentang peperangan salib.
Demikian uraian singkat mengenai sebagian Orientalis Ekstrim dan karya-karya terkenal mereka. Supaya pengetahuan kita lebih jauh mengenal mereka, kami akan sebutkan secara ringkas beberapa karya para orientalis yang memutar balikkan ajaran ajaran Islam yang kelihatannya serupa tapi tak sama sebagai pijakan mereka dalam berargumen. Karya-karya mereka banyak beredar dan dipakai di kalangan umat Islam.
Penulis: Angel Lika Tirta Oswari
(Mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam, UIN Sjech M.Djamil Djambek Bukittinggi).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H