Mohon tunggu...
Angel Lika Tirta Oswari
Angel Lika Tirta Oswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa dari UIN Bukittinggi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Klasifikasi Para Orientalis di Negara Timur

10 Desember 2024   10:55 Diperbarui: 10 Desember 2024   10:56 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Oleh : Angel Lika Tirta Oswari 

"Klasifikasi para Orientalis sering kali menjadi perdebatan sengit di kalangan akademisi. Apakah mereka sekadar peneliti objektif, misionaris berkedok ilmuwan, atau bahkan penjajah intelektual? 

Pembagian mereka menjadi moderat, ekstrem, dan mereka yang masuk Islam adalah upaya untuk memahami beragam motivasi dan pengaruh dari studi-studi mereka tentang Timur, khususnya dunia Islam. Namun, seberapa valid kah klasifikasi ini? Dan sejauh mana ia mampu menjelaskan kompleksitas interaksi antara Barat dan Timur?"

ORIENTALIS MODERAT 

Orientalis yang objektif tapi tidak masuk Islam, orientalis kelompok ini betul-betul melakukan studi tentang Islam dan segenap aspeknya dengan objektif. Kelompok ini sebenarnya telah muncul sejak abad ke-13, jadi belum memasuki era modern Eropa, akan tetapi jumlah mereka pada waktu itu baru sedikit. Jumlah mereka yang cukup signifikan, menurut Harun Nasution, muncul pada periode pencerahan di Eropa yang dijiwai oleh keinginan mencari kebenaran.

Pada masa ini kata Harun, kepercayaan kepada kekuatan akal meningkat, tradisionalisme ditukar dengan rasionalisme. Penelitian yang bersifat rasional dan objektif guna mencari kebenaran yang menjadi ciri dari periode ini, juga dipakai dalam mempelajari Islam. Para orientalis kelompok ini, bukan lagi mengada-ada hal yang sebenarnya tak ada dalam Islam dengan maksud merusak citra Barat terhadap agama yang dibawa Nabi Muhammad. Orang-orang tersebut betul-betul mempelajari Islam untuk mengetahui apa sebenarnya Islam. Dari sinilah timbulnya tulisan-tulisan yang bercitra positif terhadap Islam. 

Meskipun mereka telah bercitra positif terhadap Islam dan melihat kebenaran Islam, namun mereka tetap bertahan dengan keyakinan agama Kristen yang terlebih dahulu dianutnya, atau mereka tetap bertahan dengan ke sekuleran atau agnotismenya Kelompok ini yang muncul pada abad ke-19 dan 20 disebut juga oleh Ruslan Abdul Gani dengan sebutan Kaum Neo Orientalisme Kebanyakan posisi mereka adalah non administrator kolonial dan non misionaris. Dari mereka ini dapat diharapkan timbulnya pengertian baru terhadap Islam sebagai agama dan Islam sebagai gerakan Peradaban. Di antara orientalis yang masuk kelompok ini adalah: RPA.Dozy, (1820-1883), orientalis Perancis kelahiran Belanda Richard Simon (1638-1712), orientalis Perancis, Simon Ockley.

Orientalis Yang Masuk Islam, Kelompok ini semula merupakan bagian dari kelompok Keempat yang melakukan studi orientalisme dengan motivasi ilmiah murni, penuh kejujuran, dan tanpa menyelipkan racun berbisa untuk melumpuhkan Islam. Sebagai hasil dari ketulusan mereka melakukan pengkajian tentang Islam, Allah memberikan hidayah sehingga mereka memeluk Islam.

Kelompok ini kita bedakan dari kelompok keempat, karena orientalis yang memeluk Islam ini melakukan studi, penelitian dan pengkajian Islam dengan segala aspeknya, tidak hanya dengan pendekatan ilmiah semata, tetapi mereka lakukan dengan nilai plus, yaitu dengan kecintaan terhadap objek yang diselidiki. Cinta terhadap Islam inilah yang tidak dimiliki oleh orientalis dari kelompok lain terutama orientalis kalangan Kristen.

Hasil studi mereka terhadap Islam tentu akan berbeda pula. Mereka tidak hanya islam sekedar mencari pengertian dan ilmu yang benar tentang Islam dan segala Aspeknya, tetapi mereka merasa bertanggung jawab terhadap tantangan yang dihadapi Islam termasuk menjawab serangan orientalis yang bermaksud melumpuhkan Islam. 

Di antara Orientalis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun