Mohon tunggu...
Angel Kwee
Angel Kwee Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ulasan dan Unsur Intrinsik Novel "Kau Aku dan Sepucuk Angpau Merah"

21 Februari 2018   19:18 Diperbarui: 21 Februari 2018   19:26 3220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Mei mendadak menjauhinya, muncullah gadis lain dikehidupannya Sarah, sang dokter gigi yang ceria. Kehadiran Sarah mau tak mau mengusik kehidupannya. Namun, Sarah yang begitu cemerlang juga tak mampu untuk menggantikan Mei dihati Borno.

Borno masih saja berusaha menemui Mei, walaupun Mei tak ingin sedikit pun melihatnya. Akhirnya Borno hanya bisa berkomunikasi dengan Mei menggunakan surat melalui perantara Bibi, walaupun Mei jarang sekali untuk membalasnya. Suatu ketika, Saat Final lomba sepit, tiba-tiba saja Bibi memberikan surat dari Mei yang isinya membuat hati Borno kecewa, yaitu Mei kembali ke Surabaya. Mengetahui ini Borno pun sangat kecewa.

Mei menghilang dari hidup Borno untuk kesekian kalinya bagai embun di pagi hari. Tapi kehidupan Borno masih berlanjut, Borno memang telah kehilangan sosok Mei dihidupnya, tapi Borno mencoba ikhlas, Borno berusaha menjadi tegar dengan hati yang paling lurus ditepian sungai Kapuas, seperti keinginan Mei di surat terakhirnya.

Waktu pun terlewati. Rahasia akhirnya terungkap. Borno mendapat kabar kalau Mei sakit keras di Surabaya. Sebelum menyusul Mei ke Surabaya, Bibi meminta Borno untuk membaca amplop merah yang ditemukan Borno pada pertemuan pertamanya dengan Mei dulu. Disitulah rahasia terungkap. Amplop itu bukan sekedar amplop biasa, apalagi angpau. Amplop itulah yang ternyata menyimpan teka-teki mengapa Mei menjauhinya, juga alasan Papa Mei yang selama ini bersikap dingin meminta Borno untuk tidak mendekati Mei.

Unsur Intrinsik:

Tokoh:

  • Borno
  • Mei
  • Pak tua
  • Ibu
  • Koh acong
  • Cik Tulani
  • Bang Togar

Latar:

  • Tempat: Kalimantan, Surabaya
  • Sosial: hidup di daerah padalaman

Penokohan:

  • Borno: pejuang
  • Mei: perhatian, baik
  • Ibu: perhatian, penyayang
  • Pak tua: bijaksana
  • Bang Togar: sok berkuasa, pemarah

Sudut pandang: orang pertama(terlihat dari Borno sendiri yang menceritakan kisah hidupnya)

Alur: alur maju(terlihat dari awal cerita dia berumur 12 tahun sampai ia besar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun