Mohon tunggu...
Angel Kwee
Angel Kwee Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ombak di Padang Gurun

21 Maret 2017   12:52 Diperbarui: 21 Maret 2017   22:00 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kurt pun terdiam lalu berpikir sejenak lalu berkata

“apa mungkin orangtua ku ada di sini juga?”Tanya Kurt ingin tahu

“orangtua mu?”Tanya Dave bingung

“saat  aku masih berumur dua tahun mereka meniggalkan aku sendiri di bawah jembatan dan berkata mereka akan kembali…aku terus menuggu dan menunggu tapi mereka tidak pernah datang”ungkap Kurt

“dengar Kurt…kita sekarang berada di antara bumi dan surga, orangtua mu mungkin sudah meniggal sekarang...tapi mereka tidak akan mungkin ada disini, roh mereka akan tetap tertidur di bumi”seru Dave

“aku hanya ingin tahu mengapa mereka membuangku”ungkap Kurt lalu pergi meninggalkan Dave.

Kurt pergi keluar untuk mencari Kow, tapi Kow terlihat sedang bermain bersama Tamy di lapangan. Kurt hanya duduk melihat mereka berdua bermain, Tamy yang melihat hal tersebut memberanikan diri untuk mengajak Kurt untuk bermain. Tamy pun dengan malu meminta Kurt untuk bermain bersamanya tapi Kurt pun menolak, Tamy pun kesal dan menyiram wajah Tamy dengan air, Kurt pun kaget dan berlari mengejar Tamy, ia tanpa sadar sedang bermain dengan Tamy. Dave pun hanya melihat mereka berdua sambil tersenyum.

Malam pun tiba, Kurt diberi kamar untuk tidur sementara Kow tidur bersama Tamy. Dave pun mengucapkan mereka berdua selamat malam dan mematikan lampu, saat Kurt hendak tidur Dave membisikan sesuatu

“jika kau ingin tahu kebenarannya pergilah ke gurun jam dua pagi lalu teriakanlah apa yang kamu inginkan tapi jika kamu menyesal setelah mengetahui kebenarannya kamu akan tenggelam dalam lautan penyesalan”ujar Dave

Kurt tanpa berpikir panjang langsung berencana untuk pergi, ia sudah membulatkan niatnya untuk mengetahui alasan mengapa orangtuanya membuangnya. Jam dua pun tiba ia pun bangun dan bergegas menuju padang gurun setelah sampai hatinya sempat ragu untuk mengetahui kebenaran, tapi ia menyakinkan dirinya lagi untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi, ia pun menutup mata dan dengan lantang ia pun berteriak

“mengapa orangtua ku membuangku…..?” teriaknya dengan lantang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun