Mohon tunggu...
angelkim
angelkim Mohon Tunggu... Freelancer - seorang pelajar yang menuangkan ekspresi melalui tulisan.

selamat menikmati membaca..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kearifan Lokal, Lebih dari Identitas Budaya!

18 Februari 2021   09:47 Diperbarui: 18 Februari 2021   09:56 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diolah di Canva

Bila dilontarkan sebuah pertanyaan seperti “apakah ciri khas dirimu?” tentunya setiap orang kurang lebih menjawab pertanyaan tersebut dengan variasi jawaban berbeda. Kemungkinan ada yang menjawab “ciri khas saya berkacamata bulat”, “memiliki rabut ikal serta badan tinggi”, dan sebagainya jadi ciri khas tersebut juga biasanya diwarisi oleh orangtuanya atau siapapun dari keluarganya. Nah, tidak jauh berbeda dengan topik kali ini yang menyangkut pautkan ciri khas atau identitas budaya yang diwariskan sebuah bangsa.

Betul sekali! apalagi jika bukan kearifan lokal. Kearifan lokal sendiri merupakan identitas atau bahkan kepribadian budaya dari sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap hingga mengolah kebudayaan luar menjadi kemampuan atau watak sendiri. Secara sederhana, kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Seperti di Indonesia jika dilihat, kesadaran akan kearifan lokal sudah tumbuh subur pasca jatuhnya rezim Presiden Seoharto. Kearifan lokal tidak lain dari suatu bentuk karya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Mengingat juga di dalamnya terdapat nilai, prinsip dan norma maka sudah sepatutnya hal tersebut diwariskan oleh penerus.

Tetapi saat membahas topik seperti ini, mungkin beberapa orang berpikir memang arti penting kearifan lokal bagi mereka dan bangsa itu apa? Tentunya jawabannya beragam, pertama kearifan lokal ini memiliki nilai-nilai baik untuk menjaga kedaulatan bangsa, tradisi, dan bahkan budanya agar eat hubungannya dengan nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia. Kemudian manfaat lain adalah kita bisa mengetahui identitas kita atau masyarakat lain karena keberlangsungan kearifan lokal bisa tercermin di dalam nilai-nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat. Misalnya melalui nyanyian, tarian, pepatah atau bahkan semboyan. Jadi nilai kearifan lokal yang tertanam dalam kelompok masyarakat akan menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan dimana kita dapat melihatnya melalui perilaku sehari-hari mereka.

Dengan tujuan menjaga eksistensi budaya, tradisi serta kekayaan alam yang dimiliki masyarakat dan bangsa maka kearifan lokal dapat mempertahankannya dengan menunjukkan kearifan lokal yang dimiliki. Kearifan lokal bisa jadi pemnberi arah perkembangan budaya berarti menjadi alat untuk mengarahkan masyarakat agar berperilaku sesuai perkembangan budaya meski terjadi perubahan yang berkaitan dengan perkembangan kondisi sosial masyarakat. Lalu, kearifan lokal bisa sebagai alat control sosial dimana mampu menjaga agar masyarakat memiliki tanggung jawab akan keberlangsungan kehidupan dan hubungan sosial masyarakat setempat agar tidak punah dengan begitu kebudayaan yang ada tidak tergeser arus baru.

Selanjutnya kearifan lokal bisa menjadi pertahanan budaya, berarti kearifan lokal memiliki karakteristik yang mampu menjaga kebudayaan asli masyarakat dari perkembangan zaman maupun pengaruh budaya luar. Jadi dengan adanya kearifan lokal, nilai-nilai, tradisi di masyarakat tetap terjaga dan masyarakat bersatu dalam satu bangsa. Juga, kearifan lokal berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia, konservasi dan pelestarian sumber daya alam, sebagai petuah, serta adanya makna politik. Sehingga kearifan lokal bisa berperan sebagai alat akomodasi budaya luar berarti mampu menyaring kebudayaan mana yang cocok dengan kebudayaan asli masyarakat setempat.


Jadi sebenarnya kearifan lokal menunjukkan cara hidup masyarakat tradisional, namun tetap adaptif dan terbuka menerima perkembangan perubahan. Ditambah kearifan lokal merupakan penyatu budaya berarti mampu menyatukan masyarakat setempat dengan budaya lain hingga membentuk identitas kebudayaan nasional. Diambil dari sebuah blog mengenai informasi buku berjudul ‘Cultural Action ofor Freedom” disebut bahwa dengan dihadapkannya peserta didik pada situasi yang dihadapi maka mereka akan merasa tertantang menghadapinya dengan kritis. Maka ditegaskan sekali lagi bahwa sangat diperlukan adanya integrasi ilmu pengetahuan dengan kearifan lokal. Kearifan lokal bisa membawa persatuaan dan menguatkan bangsa karena seperti Indonesia yang banyak suku budaya namun tetap bersatu. 

Setelah merangkum dan mengupas tuntas manfaat kearifan lokal, sekarang yang harus diketahui adalah cara melestarikan budaya lokalnya dengan tepat. Sejujurnya, terdapat banyak sekali cara untuk melesatrikan budaya lokal dengan tepat seperti menjadikannya sebagai film dokumenter atau film agar tetap dikenang, melalukan atau mengadakan kegiatan festival kebudayaan pada hari tertentu secara konsisten, menyebarkan informasi kebudayaan lokal di tempat manapun, menanamkan rasa cinta terhadap kebudayaan khususnya generasi mudah yang bisa berperan dengan menunjukkan rasa nasionalisme dan condong mendukung produk dan budaya lokal sehingga tidak terpengaruhi budaya luar.

Namun, pastinya tidak merendahkan budaya lain melainkan menghormatinya juga. Dengan mengajarkan budaya pada orang lain dan bahkan memperkenalkan pada budaya lain maka banyak orang yang akan tahu terlebih zaman sekarang teknologi sudah canggih sehingga dengan satu postingan kesenian lokal akan mempermudah memperkenalkan budaya kita ke orang atau bangsa lain. Kemudian tidak terpengaruh budaya asing, jadi untuk melestarikan budaya sendiri sebenarnya langkah utama adalah dengan tidak terpengaruh budaya negara lain.

 Lalu, dengan keinginan mempelajari budaya tersebut atau bahkan ikut mempraktikannya sangatlah membantu ditambah perlunya menghilangkan rasa gengsi ataupun malu dengan kebudayaan lokal melainkan mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan budaya lain dan berusaha menghidupkan kembali rasa toleransi, kekeluargaan, gotong-royong dan solidaritas tinggi.  

Mengesampingkan dampak atau fungsi positif kearifan lokal tentunya pasti terdapat tantangan kearifan lokal khususnya di tengah-tengah globalisasi.  Globalisasi sendiri  menerpa setiap bangsa bahkan masyarakat dan tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh global. Di tengah globalisasi seperti ini tentunya semuanya semakin mudah dan maju sehingga budaya lain sangatlah mudah untuk masuk dan mempengaruhi masyarakat. Masuknya beragam nilai yang berasal dari luar melalui beragam hal modern, sebagai akibat yang tidak bisa dihindarkan dari proses global telah memberikan dampak pada budaya bangsa. Dengan itu akan sangat mungkin terjadinya pergeseran budaya atau lunturnya budaya. Teknologi dan informasi yang semakin canggih juga mengubah pola komunikasi masyarakat. Modernisasi mengubah masyarakat menjadi ke pola gaya hidup modern. Apabila pondasi nilai kebangsaan tak kuat maka bisa luntur dan dikuasai modernisasi.

Di tengah maraknya globalisasi ini menjadi sebuah tantangan bagi rasa kebangsaan. Dikarenakan saat ini nilai kebangsaan dan kearifan lokal bangsa diuji dalam menahan masuknya budaya asing dan memudarnya budaya bangsa. Problematika yang dapat muncul adalah melunturnya budaya warisan dan digantikan budaya lain yang lebih modern. Oleh karena itu dibutuhkan strategi yang tepat agar kearifan lokal bisa tetap ada dan tidak digantikan budaya lain. 

Memikirkan bagaimana membangun jati diri bangsa, memperkuat identitas kebangsaan dan mempertahankan budaya lokal dengan menggunakan teknologi untuk mempromosikan budaynya ke generasi modern ini. Maka dari itu penguatan akar kebangsaan masyarakat akan bantu membentengi bangsa Indonesia dari pengaruh negatif yang berasal dari luar. Dengan demikian bangsa Indonesia mampu mengarungi globalisasi tanpa kehilangan jati diri bangsa.

Dengan perkataan lain masalah ini sebenarnya bisa diatasi jika menyusun strategi yang tepat seeperti memperkuat daya dan melingungi budaya  dengan terus memegang teguh pada prinsip nilai-nilai semula dan menjaga kelestariannya. Lalu memperkuat potensi budaya dengan peningkatan informasi budayanya melalui promosi ke orang lain. Jadi, harus menanamkan rasa tanggung jawab, toleransi, kerterbukaan.  Terakhir melindungi kearifan lokal tersebut karena dengan melakukan pencegahan untuk langkah awal sangatlah penting. Walaupun begitu melindungi tidak berarti mengisolasi dari budaya lain melainkan saling hormat dan mengajarkan budayanya kepada orang lain.

Tentunya karena pemberdayaan komunitas tidak terlepas dari peran aktor pemberdayaan maka ketiga aktor perlu dirancang untuk memberikan kontribusi seperti pemerintah dengan menetapkan kebijakan misalnya menetapkan aturan penyelesaian sengketa, swasta mengimplementasi penentuan langkah bersama agar lebih mengena pada kebutuhan lokal, lalu masyarakat berpartisipasi aktif dalam pemberdayaan seperti mendukung dengan ikut aktif kegiatan yang mempromosikan budaya tersebut. 

Diolah di Canva
Diolah di Canva

Sebab melalui nilai-nilai kearifan lokal, pemberdayaan komunitas dapat dilakukan dengan lebih efektif dan sesuai dengan karakter masyarakat sasaran. Contohnya dengan terlibat dalam pemberdayaan komunitas, setiap anggota masyarakat akan lebih dekat dan peduli dengan kebudayaannya. Nah, jika sifat antarbudaya yang ada sudah jadi satu, maka kearifan lokal dapat membentuk tingkat tata nilai baru yaitu budaya bersifat nasional.

Jadi kesimpulannya bisa dikatakan bahwa memang dalam tatanan kehidupan manusia, modernisasi menjadi hal yang sulit untuk dihindari. Meski begitu, kearifan lokal juga bukan berarti bisa ditinggalkan begitu saja. Hal ini dikarenakan kearifan lokal memiliki nilai-nilai yang sudah mengakar di dalam masyarakat luas. Lalu hal yang tersisa adalah bagaimana masyarakat bisa bersatu dan menjaga kearifan lokal yang ada. Tentunya ada berbagai solusi seperti justru menggunakan IPTEK di tengah globalisasi untuk hal sebaliknya yaitu mempromosikan budaya, memberitahu dunia, dll. Kebudayaan Indonesia merupakan suatu  kebudayaan yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. 

Setiap kebudayaan daerah mempunyai ciri khas masing–masing. Seperti bangsa Indonesia juga memiliki kebudayaan lokal yang sangat kaya dan beraneka ragam. Oleh sebab itu, sebagai generasi penerus, kita wajib menjaganya karena eksistensi dan ketahanan kebudayaan lokal berada pada generasi mudanya, dan jangan sampai kita terbuai apalagi terjerumus pada budaya asing, karena tidak semua budaya asing sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Bahkan banyak kebudayaan asing membawa dampak negatif.


Sumber :

Friere, Paulo. 1977. Cultural Action for Freedom. Massachussets: Penguin Books.

1

2

3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun