Hai semuanya, jadi kali ini kita akan membahas mengenai kesultanan Aceh, seperti yang kita tahu Provinsi Aceh dikenal dengan sebutan serambi Mekkah dan lekat dengan syariat Islamnya. Sejarah mencatat bahwa Aceh merupakan salah satu pintu masuk penyebaran agama Islam di Indonesia. Masuknya Islam ke Aceh berpengaruh terhadap berdirinya beberapa Kerajaan Islam salah satunya Kerajaan Aceh Darusalam.
Kerajaan Aceh Darussalam juga disebut dengan Kerajaan Aceh dan Kesultanan Aceh. Berdirinya Kerajaan ini adalah pada saat menjelang keruntuhan dari Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan ini mengalami puncak masa kejayaan saat berada di bawah kekuasaan Sultan Iskandar Muda.
Jadi mari kita mulai dengan mengetahui lokasi kesultanan aceh yaitu terletak di Aceh Rayeuk (sekarang Aceh besar), kesultanan Aceh (1507-1903) didirikan oleh Ali Mughayat Syah pada tahun 1496, di atas bekas wilayah Kesultanan Lamuri yang ditaklukkan Mughayat Syah. Meski demikian, awalnya Aceh merupakan bagian atau semacam kerajan bawahan dari kesultanan Pedir. Karena itu penentuan awal Aceh sebuah kesultanan ketika Mughayat Syah dilantik menjadi sultan pada 1507.
Aceh merupakan salah satu dari kerajaan Islam yang besar, terutama karena kemampuannya mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, komitmennya menentang hegemoni bangsa Eropa, sistem pemerintahan yang teratur dan sistem mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, hingga kemampuan menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.
Pernakah kalian berfikir ada sumber sejarah apa sumber sejarah yang terkubur dalam aceh? Ada kitab Bustanussalatin karya Nurudidin ar-Raniri tahun 1637, berisi tentang silsilah sultan-sultan Aceh dan Batu nisan makam Sultan Ali MMughayat Syah. DI batu nisan ini disebutkan Sultan Ali Mughayat Syah wafat pada 12 Zulhijah tahun 936 H atau 7 Agustus 1530M. Â
Di aceh juga ada peninggalan-peninggalan unik seperti Masjid Raya Baiturrahman. Merupakan peninggalan Kerajaan Aceh yang pertama serta yang paling terkenal yaitu Masjid Raya Baiturrahman. Masjid yang dibangun Sultan Iskandar Muda pada sekitar tahun 1612 Masehi ini terletak di pusat Kota Banda Aceh.Â
Ketika agresi militer Belanda II, masjid ini pernah dibakar. Yang kedua ada Taman Sari Gunongan yaitu salah satu peninggalan Kerajaan Aceh, setelah keraton (dalam) tak dapat terselamatkan karena pasukan Belanda yang menyerbu Aceh. Taman ini dibangun pada saat pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang memerintah tahun 1607-1636. Sultan Iskandar Muda berhasil menaklukkan Kerajaan Pahang serta Kerajaan Johor di Semenanjung Malaka.
Sultan Iskandar Muda jatuh cinta pada Putri Boyongan dari Pahang karena akhlakhnya yang sangat mempesona serta cantik parasnya, sampai pada akhirnya menjadikannya sebagai permaisuri. Karena cintanya yang sangat besar, Sultan Iskandar Muda bersedia untuk memenuhi keinginan Putri Boyongan untuk membangun sebuah taman sari yang indah yang dilengkapi dengan Gunongan.Â
Yang ketiga ada Masjid tua indrapuri adalah bangunan tua berbentuk segi empat sama sisi. Mempunyai bentuk yang khas seperti candi, karena di masa lalu bangunan ini bekas benteng sekaligus candi Kerajaan Hindu yang lebih dulu menguasai Aceh.
Pada tahun 1300 Masehi, diperkirakan pengaruh Islam di Aceh mulai menyebar dan perlahan-lahan penduduknya telah mengenal Islam. Pada akhirnya bangunan yang awalnya candi ini berubah fungsi menjadi masjid. Bangunan bekas candi ini dirubah jadi masjid pada masa Sultan Iskandar Muda yang berkuasa dari tahun 1607-1637 Masehi.
Bagaimana dengan kondisi politik di Aceh? Aceh berkembang pesat ketika Pasai berada di ambang keruntuhan karena serangan Majapahit sekitar tahun 1360. Pasai akhirnya menjadi bagian dari kesultanan Aceh pada tahun1524. Â Selain itu, faktor penyebab berkembangnya Aceh menjadi kesultanan maritim yang besar adalah kejatuhan Malaka ke tangan Portugis, banyak pedagang muslim yang kemudian mengalihkan kegiatan perdagangan mereka ke pelabuhan Aceh. Hal tersebut membuat aceh menjadi kerajaan besar yang ditunjang oleh kemampuan militer dan ekonomi yang kuat.