Mohon tunggu...
Angelita Zefanya J
Angelita Zefanya J Mohon Tunggu... Lainnya - Student

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAJY'19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Shamanisme dan Ritual Gut: Kebudayaan Ekstrim dari Korea Selatan

9 November 2020   17:03 Diperbarui: 9 November 2020   17:30 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Shaman dengan makanan sesaji ritual Gut. (sumber: https://id.pinterest.com/pin/756464068649109312/)

3.  Sin-Gut (Gut untuk shaman)

Ritual ini dilaksanakan untuk para shaman baik sebagai ritual inisiasi atau persembahan kepada dewa-dewa. Ritual Gut dianggap unik karena dalam ritual ini masyarakat memercayai bahwa mereka sedang melakukan komunikasi dengan dewa. Ritual dari kepercayaan Shamanisme ini memiliki banyak simbol yang berupa bentuk gambar/lukisan, tarian, drama, lagu, dan lain sebagainya. 

Ada sebuah upacara yang dapat dikatakan ekstrim dan tak biasa saat melakukan ritual Gut, yakni memakan makanan yang bercampur dengan darah babi. 

Dikutip dari The Sun (Stow, 2018) para Shaman yang disebut dengan 'Mudangs' akan memakan makan bercampur darah babi saat ritual Gunueng, hal ini dipercaya untuk membawa keberuntungan dan kesehatan, memberi penghormatan, serta menjauhkan diri dari segala ancaman roh jahat. (Penulis tidak akan melampirkan gambar dari ritual ini, karena gambar tersebut terlalu ekstrem dan memiliki kemungkinan mengganggu kenyamanan pembaca).

Salah satu bentuk simbolik dari ritual Gut, yaitu tarian. (Sumber: http://www.jejuweekly.com/news/articleView.html?idxno=313)
Salah satu bentuk simbolik dari ritual Gut, yaitu tarian. (Sumber: http://www.jejuweekly.com/news/articleView.html?idxno=313)

Ritual ini tentu sangat menarik untuk dibahas, karena secara tidak langsung ritual ini merupakan bagian dari identitas sebagian masyarakat Korea Selatan. Menurut Ting -Tooney (dalam Samovar, 2017, h. 244) identitas didefinisikan sebagai konsep diri atau gambaran diri yang diperoleh oleh keluarga, gender, budaya, etnis, dan proses sosialisasi individual. 

Dapat dilihat bahwa ritual Gut beserta kepercayaan Shamanisme masih relevan karena adanya proses warisan dari leluhur sehingga eksistensinya masih dijaga. 

Selain itu, seperti yang telah disinggung di atas, kepercayaan Shamanisme ini bukan merupakan kepercayaan resmi, karena tidak semua wilayah di Korea Selatan memercayai Shamanisme dan melaksanakan ritual Gut. Maka dapat dikatakan bahwa budaya dari ritual Shamanisme ini merupakan personal identity. 

Menurut Samovar (2017, h. 254) identitas personal berangkat dari karakter-karakter yang membuat seseorang atau kelompok berbeda dengan yang lain. Sama halnya dengan ritual Shamanisme yang mempunyai proses-proses ritual identic dengan kata ekstrem. 

Identitas personal ini membentuk karakteristik penganut kepercayaan Shamanisme menjadi berbeda dengan orang-orang lain (yang bukan merupakan bagian dari pemeluk kepercayaan Shamanisme). Berbicara tentang budaya Korea Selatan yang dinilai underrated memang sangat menarik.  Penulis yakin mungkin saja masih ada budaya atau kepercayaan lokal dari Korea Selatan yang tak kalah menarik.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun