Mohon tunggu...
Aminatur
Aminatur Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswi semester 4

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKM 56 UIN Malang Berkontribusi dalam Pembuatan Keripik Samiler di Desa Baturetno

21 Januari 2023   07:54 Diperbarui: 21 Januari 2023   07:56 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singkong atau ubi kayu merupakan salah satu sumber karbohidrat lokal Indonesia yang menduduki unutan ketiga terbesar setelah padi dan jagung. Salah satu pemanfaatan singkong adalah keripik singkong (samiler).

Keripik singkong (samiler) adalah makanan ringan yang sangat populer dikalangan masyarakat, terbuat dari singkong, berbentuk bundar tipis dan rasanya gurih. Maka dari itu, kripik samiler ini menjadi salah satu UMKM Unggulan di desa baturetno Kecamatan singosari, tepatnya di dusun pakel. 

UMKM samiler di desa baturetno ini dirintis oleh Ibu Kristian Wulandari  yang sudah berdiri sejak tahun 2002 dan memiliki  perkembangan yang sangat baik. Tenaga kerja pada UMKM ini adalah 3 (tiga) orang yang merupakan keluarga dari Ibu Wulan (sapaan akrab).

"Kripik samiler disini sudah mendapat sertifikasi halal dek dari Halal Center UIN sunan Kalijaga Yogyakarta " Ujar Ibu Wulan kepada mahasiswa KKM Kelompok 56 yang ikut serta membantu proses pembuatan kripik samiler pada saat itu.

Dalam memproduksi kripik singkong (samiler) dalam 1 hari sebanyak +30 kg Singkong atau 7 kg keripik singkong (samiler) kering. Dalam satu bulan pesanan kripik singkong (samiler) dapat mencapai +120-200 kg Kripik singkong (samiler kering). 

Ibu wulan menjual keripik samiler dengan harga 6000 dalam kemasan Kg. Konsumen kripik singkong (samiler) ini antara lain : Masyarakat sekitar dan ada beberapa pemilik usaha-usaha di Kecamatan singosari untuk dijual di online shop.

Keripik singkong (samiler) dijual dalam bentuk kripik mentah (belum digoreng). Proses pembuaatannya melalui beberapa tahapan, antara lain ; proses bahan baku (pengupasan dan pencucian), proses pemarutan singkong dan pembuatan adonan, proses steamer (mengukus), proses penjemuran dan terakhir proses pengemasan. Proses pembuatan dari adonan sampai bisa dijemur memakan waktu 3-5 jam sedangkan jika sampai kering membutuh kan waktu 2 hari (jika cuaca mendukung).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun