Mohon tunggu...
Yohanes Angelino Menggot
Yohanes Angelino Menggot Mohon Tunggu... Lainnya - Tenaga Honorer

Mengalami dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembangunan Gereja Merupakan Simbol Kekuatan Iman

11 Januari 2023   19:53 Diperbarui: 11 Januari 2023   19:57 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahu membahu umat paroki bekerjasama (sumber: sok.pribadi)

- Pembangunan Gereja Baru Paroki St. Hubertus Sok berawal dari sebuah tekad dan besarnya antusiasme umat paroki untuk merayakan Ekaristi sebagai satu saudara, yang terdiri dari wilayah yakni, Purang Mese, Sok dan Golomongkok.

Sejak diresmikan menjadi Paroki, pada 17 Oktober 2013 Oleh mendiang Uskup Ruteng, Mgr. Hubertus Leteng, timbulah sebuah cita-cita untuk membangun sebuah tempat ibadah yang lebih luas dan nyaman. 

Hal ini akhirnya melahirkan sebuah pemahaman yang satu yakni : 

"DENGAN MEMBANGUN GEDUNG GEREJA PAROKI YANG BARU, DIHARAPKAN AGAR UMAT PAROKI ST. HUBERTUS SOK DAPAT BERTUMBUH MENUJU IMAN YANG SMS ( SOLID, MANDIRI, DAN SOLIDER ) SEBAGAI UPAYA MENYUKSESKAN VISI MISI GEREJA KEUSKUPAN RUTENG."

Berlokasi di samping gereja lama, Peletakan Batu pertama akhirnya dilaksanakan pada Maret 2014. Saat itu, Misionaris Claretian yang menjabat sebagai Pastor Paroki adalah P. Fredy Jampur, CMF, didampingi oleh P. Petrus Damianus Tasaeb Lamak, CMF (pemimpin Komunitas) dan, Fr. Wensislaus Putra Wea (Frater TOP). 

Pada perencanaan pembangunan Gereja St. Hubertus Paroki Sok diselesaikan dalam lima tahap. Tahun 2014 tahap pertama yaitu pekerjaan galian tanah, galian Fondasi dan pekerjaan kolom -- kolom struktur. Tahun 2015 tahap kedua yaitu pekerjaan lantai dua 

(tempat koor). Namun,Pada tahun 2016 hingga tahun 2018 tidak ada kegiatan. Hal ini disebabkan masalah keuangan yang belum sesuai dengan jumlah anggaran yang dibutuhkan.

Tahun 2019, dibentuklah panitia khusus Pembangunan Gereja yang diketuai oleh Bpk. Marselis Sarimin. Pekerjaan dilanjutkan untuk merampungkan tiang-tiang penyangga serta komponen lain. Hingga tahun 2020, saat masa pandemi COVID-19 melanda, progres pembangunan juga terdampak, akibat menurunnya pendapatan masyarakat. Saat itu, Misionaris yang menjabat sebagai Pastor Paroki adalah P. Marselinus Bedin,CMF, bersama Pastor Rekan dan Ekonom, P. Guntherius Nitbani, CMF. Dalam segala upaya, menjelang akhir tahun 2021, pengerjaan atap bangunan akhirnya dilaksanakan. Biaya pembangunan menjadi bengkak, karena Tukang yang mengerjakan didatangkan dari luar.

Pada kurun waktu, awal hingga pertengahan 2022, dalam kondisi yang tertatih, berbagai upaya terus dilakukan untuk mendulang dana, seperti Turnamen Olahraga Santo HUBERTUS Cup I dan kegiatan Amal lainnya. 

Melalui kegiatan-Kegiatan ini, dan dukungan finansial dari Donatur, berhasil mengumpulkan dana yang cukup untuk menyelesaikan atap gereja dan akhirnya rampung saat P. Gabriel Y.N Bahan,CMF menjabat sebagai Pastor Paroki, didampingi Pastor rekan dan Ekonom, P. Mansentus Jemarut, CMF serta Pastorn Rekan, P. Silvestre Antonio Pereira, CMF.

Setelah atap bangunan selesai, Pastor Paroki, Pater Gabbo (sapaan akrab), bersama pastor rekan dan DPP-DKP, sepakat untuk melaksanakan misa Natal 2022 dan Tahun baru 2023 di Gereja baru. Hal ini dilaksanakan untuk memacu semangat umat paroki untuk berjuang bersama merampungkan gereja baru ini. Umat menyambut dengan antusias dan tentunya bersemangat untuk merayakan di Gereja baru, meski belum 100% selesai.

Suasana persiapan natal di Gereja baru (sumber : dok.pribadi)
Suasana persiapan natal di Gereja baru (sumber : dok.pribadi)

Segala kekurangan yang ada pada saat perayaan Ekaristi, menjadi dasar untuk kembali melanjutkan pekerjaan pembangunan. Tahun 2023, ditargetkan untuk menyelesaikan dinding dan lantai dasar bangunan. Tentu saja, harus didukung dengan semangat juang dan juga dukungan finansial yang cukup. Untuk itulah, langkah awal untuk mendulang dana, adalah melaksanakan Turnamen Olahraga Sanhub Sok Cup II, yang sedianya akan dilaksanakan pada Februari mendatang. 

Gotong royong umat melaksanakan pengecoran Tiang (sumber : sok. Pribadi)
Gotong royong umat melaksanakan pengecoran Tiang (sumber : sok. Pribadi)

Pada dasarnya, pembangunan gereja ini merupakan simbol kekuatan iman yang nyata dari setiap insan yang berperan. Tidak hanya umat, juga mereka yang telah bersedia menyumbang dalam bentuk finansial maupun materi. 

Kristus mengajarkan kita untuk hidup dalam ikatan persaudaraan, yakni saling berbagi dan saling membantu berlandaskan cinta kasih. 

Sejatinya, Gereja bukanlah sebuah bangunan, namun kita ini adalah gereja. Dengan demikian, simbol persatuan ini diwujudnyatakan melalui pembangunan rumah ibadat, tempat dimana kita dapat berdoa dengan nyaman. 

"Hari ini akan menjadi sejarah", apapun yang kita lakukan, apapun andil kita pasti akan menjadi sebuah kenangan yang indah bagi generasi-generasi selanjutnya.

***

Bila berkenan, kami mengajak saudara/i untuk ikut menyumbang dalam pembangunan gereja kami, dengan dikirim ke Nomor Rekening. BNI 0374883909 Atas nama PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA ST.HUBERTUS SOK.

Atas Bantuan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari, kami ucapkan limpah Terima Kasih. Semoga Tuhan memberkati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun