Mohon tunggu...
Angeline Sheril
Angeline Sheril Mohon Tunggu... Musisi - Angeline

siswi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kanker Akibat Transplantasi Organ, Kok Bisa?

7 Oktober 2019   20:32 Diperbarui: 7 Oktober 2019   20:36 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hai sobat semua! Ketemu lagi nih sama informasi-informasi penting mengenai biologi. Kali ini kita akan membahas apa yaa? Belakangan ini banyak terdengar berita tentang maraknya perdangan organ yang dilakukan, dengan tujuan transplantasi organ. Hal ini membuat mereka bertanya-tanya, apa benar bahwa transplantasi organ bisa menyebabkan kanker? 

Sebagian besar orang bila mendengar kata kanker, hal pertama yang terbesit adalah suatu hal yang mematikan dan tentunya berbahaya. Sebelum memasuki penjelasan lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita telusuri lebih dalam mengenai transplantasi organ dan penyakit berbahaya kanker.

Transplantasi organ merupakan salah satu cara untuk memindahkan organ tubuh manusia yang sehat ke tubuh manusia yang memiliki masalah / kerusakan organ tersebut dengan cara operasi. Transplantasi organ sering dianggap pilihan terakhir untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang terancam karena adanya kerusakan organ. 

Selain untuk menyelamatkan nyawa seseorang, transplantasi organ juga berperan dalam memberikan kesempatan hidup bagi seseorang untuk hidup yang lebih baik dan sehat serta mengoreksi cacat bawaan. 

Biasanya transplantasi organ dilakukan pada organ ginjal, pankreas, liver, jantung, paru-paru, dan usus halus. Bisa juga diadakan transplantasi "double" misalnya ginjal / pankreas dan jantung / paru-paru. Organ tubuh yang masih dalam keadaan baik bisa juga diambil dari organ tubuh manusia yang telah meninggal dunia. 

Namun, dalam beberapa kasus, ada juga orang yang rela menyumbangkan organnya, meskipun terdapat resiko yang sangat besar dalam hal kesehatan / kualitas hidup dari pendonor organ tersebut. 

Di luar manfaat transplantasi organ, kita sebagai warga Indonesia harus paham atas arti hak yang kita miliki. Hak merupakan sesuatu yang melekat pada manusia baik pada aspek eksistensialnya maupun aspek fisiknya. Terdapat 2 konsep dasar yang harus dipahami yaitu "ownership" dan "possession". Bila kedua konsep dasar tersebut diterapkan, maka akan menjadi sangat tidak sesuai karena manusia bukanlah barang. Hal ini dilakukan dengan pemeriksaan yang detail dan tidak boleh sembarangan. Terkadang juga membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan pendonor yang memiliki kecocokan dengan genetika pasien. 

Dalam melakukan transplantasi organ ini, juga terdapat banyak resiko seperti kegagalan operasi dan penolakan organ di tubuh yang baru. Dilain itu semua, transplantasi organ dibagi menjadi beberapa jenis. Di antaranya : transplantasi jantung, transplantasi paru-paru, transplantasi hati, transplantasi pankreas, transplantasi kornea, transplantasi ginjal, transplantasi kulit dan yang terakhir adalah transplantasi trakea. Di Indonesia, terdapat UU yang terkait dengan perijinan dilakukannya transplantasi organ. 

Menurut PMKRI nomor 38 tahun 2016, telah ditetapkan bahwa transplantasi organ diijinkan untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Tapi apakah hal ini aman dilakukan dan tidak beresiko ?

Apakah anda sudah mengetahui secara dalam mengenai kanker ? Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal di dalam tubuh. Dengan pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali ini, dapat menyebabkan kerusakan sel normal di sekitarnya. 

Menurut banyak sumber, kanker termasuk penyebab kematian kedua terbanyak di dunia. Kanker juga sering dipicu dengan adanya virus. Di dalam tubuh manusia terdapat sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk mengendalikan virus tersebut. Selain itu, obat-obatan juga dapat membantu penerima dalam penekanan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh mereka tidak menolak organ baru tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun