Bayangkan, dana sebesar yang dapat digunakan untuk membangun sekolah, atau jalanan, harus digunakan untuk penghancur negara kita. Lebih sedih nya lagi, para pembuat nya sibuk mengipas uang nya yang berlebihan, sedangkan 70% pembelinya adalah warga miskin.
Siapa yang paling berjasa menghilangkan rokok? Kanker. Tapi ingin tunggu sampai tahap itu? Mari, berhentilah untuk kebaikanmu dan negara ini! Harus tahu diri, pembuat nya saja tidak merokok!
Sedangkan banyak di antara kita sibuk menghisap rokok, sambil mengosongkan isi dompet kita untuk membeli nya, pemilik perusahaan rokok sibuk menikmati keuntungan nya yang mencapai sekitar 328.5 triliun rupiah pada setiap tahun nya jika kita kalikan jumlah perokok di Indonesia, harga per bungkus, dan 365 hari.Â
Sampai-sampai, empat di antara sepeluh orang terkaya di Indonesia adalah pengusaha rokok, yakni: Putera Sampoerna (PT HM Sampoerna), Rachman Halim (Gudang Garam), Robert Hartono (Djarum), dan Michael Hartono (Djarum).
Di sisi yang lain, kita melihat bahwa 10.39 triliun dari anggaran BPJS digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh rokok, yaitu Jantung, Stroke, dan Kanker. Dr. Bambang Siswanto, seorang ahli paru, berkata bahwa "Kan jadi kasihan sama penderita lain yang lebih membutuhkan bantuan.Â
Mereka jadi kurang penanganan dari pemerintah. Dokter juga susah menangani pasien dengan kebiasaan merokok. Karena kebanyakan kalau sudah sembuh, balik lagi (merokok)."Â
Bayangkan, dana sebesar yang dapat digunakan untuk membangun sekolah, atau jalanan, harus digunakan untuk penghancur negara kita. Lebih sedih nya lagi, para pembuat nya sibuk mengipas uang nya yang berlebihan, sedangkan 70% pembelinya adalah warga miskin.
Siapa yang paling berjasa menghilangkan rokok? Kanker. Tapi ingin tunggu sampai tahap itu? Mari, berhentilah untuk kebaikanmu dan negara ini! Harus tahu diri, pembuat nya saja tidak merokok!