Mohon tunggu...
Angeline Agatha Mardiancia
Angeline Agatha Mardiancia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid

Hi!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Integrasi Sebagai Pondasi Masyarakat

18 September 2023   23:42 Diperbarui: 18 September 2023   23:51 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta NKRI Perpustakaan SDHLC (foto diambil sendiri)

"Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta." -- Mohammad Hatta

Sejak zaman kerajaan, Indonesia sudah memiliki keanekaragaman yang sangat unik dan menarik. Saat itu, mulai masuk orang-orang dari negara asing untuk berbagai tujuan yang berbeda, seperti perdagangan, menyebarkan injil, misionaris, datangnya orang-orang Barat untuk rempah-rempah dan lain sebagainya. Sehingga terjadi akulturasi dan percampuran tersebut membuat Indonesia semakin unik dan beragam. Dari latar belakang tersebutlah yang menyebabkan Indonesia dipenuhi dengan keberagaman yang indah.

Beitupun saat Indonesia merdeka, yang dibangun dengan berbagai keragaman dan kepentingan. Saat proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Ir. Soekarno, detik itulah yang menyatakan seluruh rakyat Indonesia telah meraih kemerdekaannya dan lahirnya negara Indonesia. Setelah pembacaan tersebut, seluruh warga negara melawati proses pembentukan negara yang tidak mudah. Pembentukan tersebut dimulai dengan pembentukan pemerintahan hingga menyatukan seluruh raykat Indonesia menjadi kesatuan yang utuh.  

Penyatuan berbagai daerah menjadi satu kesatuan yang utuh, itulah disebut dengan integrasi. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terwujud karena adanya integrasi. Sehingga integrasi memiliki peran penting dalam pembentukan negara Republik Indonesia dan dalam keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia. Maka dari itu sangat penting bagi para pelajar mengetahui pentingnya integrasi, agar kita sebagai warga negara Indonesia dapat terus menjunjung tinggi integrasi agar Indonesia sapat menjadi negara yang maju.

Nah, dalam proses  mewujudkan integrasi nasional, kita harus tahu dulu menganai tantangan yang dapat terjadi dalam sisi horizontal maupun vertikal. Dalam sisi horizontal, tantangan didasari pada perbedaan suku, ras, agama, dan antar golongan. Sedangkan sisi horizontal didasari pada perbedaan kasta atau tingkat sosial seseorang. Seperti tingkat jabatan, tinggi-rendahnya pendapatan seseorang, dan lain sebagainya.


Namun, dalam proses pembentukan NKRI, terjadi berbagai permasalahan dalam wujud pemberontakan dan gerakan seperatis yang merupakan bentuk dari disintegrasi nasional. Hal tersebut terjadi karena rasa kekecewaan rakyat yang timbul terhadap pemerintahan atau saat itu cabinet. Juga ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintahan yang memicu Gerakan seperatis tersebut. Pemberontakan dan Gerakan seperatisme bertujuan untuk memisahkan diri dari Indonesia dengan cepat dan tepat.


Pemberontakan PKI di Madiun yang terjadi merupakan salah satu kasus gerakan seperatis. Pemberontakan PKI di Madiun dilatarbelakangi oleh keputusan yang diambil oleh Amir Syarifuddin pada Perjanjian Renville yang sangat merugikan Indonesia. Hal tersebut membuat masyarakat tidak mempercayai Amir Syarifuddin, sehingga kabinetnya digantikan dengan Hatta. Namun, masyarakat kecewa akan kebiijakan yang dibuat oleh kabinet Hatta, sehingga memperkuat Amir Syarifuddin dan kelompoknya untuk membuat sebuah organisasi yang terdiri dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Meski terjadi berbagai pemberontakan, Indonesia memiliki tokoh-tokoh pejuang yang berjasa bagi pertahanan negara. Sehingga outcome dari pemberontakan untuk memecah-belah wilayah Indonesia tidak terjadi. Dapat dikatakan bahwa keadaan Indonesia saat ini, merupakan hasil yang diperjuangkan oleh para pahlawan dalam mempertahankan kesatuan Indonesia.

Dengan mengetahui berbagai upaya disintegrasi dan perjuangan yang telah dilakukan oleh tokoh-tokoh pejuang, seharusnya kita dapat lebih peka dalam menjalani kehidupan sehari-hari agar tidak memicu terjadinya disintegrasi. Namun, dari sini kita juga tahu menjunjung tinggi integrasi merupakan sebuah tindakan yang didasarkan rasa hormat dan menghargai perjuangan para tokoh pejuang saat itu. Sehingga kita sebagai masyarakat Indonesia harus memilah tindakan dan ucapan agar tidak memicu konflik, yang dapat berakhir dengan disintegrasi.

Namun, bila suatu saat nanti terdapat sebuah ancaman disintegrasi, hal yang dapat pemerintah lakukan adalah mencegah hal tersebut agar tidak terjadi. Upaya yang dapat dilakukan sejak detik ini adalah menjalankan kewajibannya sebagai pemerintah, dan menjalankan tugasnya dengan jujur, tepat, dan efisien. Lalu, pemerintah juga harus jelas dalam menegakkan hukum, agar masyarakat tidak seenaknya dalam berprilaku, bertindak, dan berucap. Dengan menjalankan hal tersebut, ancaman terjadinya disintegrasi akan berkurang, karena masyarakat puas dengan hasil yang diberikan pemerintah, dan pemerintah juga dapat mengawasi masyarakat dengan baik.


Seluruh hal tersebut dapat dilaksanakan oleh pemerintah jika masyarakat juga menjalankan kewajibannya. Sehingga pemerintahan mendapatkan haknya dari kewajiban rakyat dan rakyat mendapatkan haknya dari kewajiban pemerintah. Sebagai warga negara, sangat penting menjalankan kewajibannya, karena dengan ini seluruh norma masyarakat yang berlaku tidak dilanggar dan ancaman disintegrasipun memiliki peluang yang sangat kecil untuk terjadi.

Tidak lupa, pelajar juga memiliki peran yang penting dalam mencegah terjadinya disintegrasi. Karena jika pelajar Indonesia memiliki pondasi yang kuat mengenai pentingnya integrasi, generasi masa depan akan terjamin, karena merekalah yang akan menjadi penerus bangsa. Sehingga sebagai pelajar, yang dapat kita lakukan adalah menanam hal baik sejak kecil dan memiliki kepekaan agar dapat memilah hal yang baik untuk kedepannya.


Maka, arahkan seluruh pemuda-pemudi Indonesia untuk menjunjung tinggi integrasi dan jadikan itu sebagai pondasi, untuk menjalani kehidupan bermasyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun