Mohon tunggu...
Angeline NikiPutri
Angeline NikiPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Hiburan

Selanjutnya

Tutup

Music

Pelaksanaan Konser Coldplay: Analisis dari Perspektif Ekonomi Mikro

28 Mei 2023   08:00 Diperbarui: 30 Mei 2023   16:38 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coldplay, band musik yang terkenal di seluruh dunia, telah menjadi fenomena budaya dengan basis penggemar yang luas. Konser Coldplay yang akan dilaksanakan pada 15 November 2023 menjadi salah satu acara musik yang paling dinantikan oleh penggemar Coldplay di Indonesia. Selain sebagai sumber hiburan yang menakjubkan, pelaksanaan konser Coldplay juga dapat dianalisis dari perspektif ekonomi mikro. Dalam artikel ini, kita akan melihat pelaksanaan konser Coldplay dari perspektif ekonomi mikro yang berfokus pada perilaku dan interaksi individu, perusahaan, dan pasar yang lebih kecil.

Keputusan Konsumen: Permintaan Tiket Konser Coldplay

Salah satu aspek penting dalam ekonomi mikro adalah analisis keputusan konsumen. Dalam hal ini, penggemar Coldplay membuat keputusan untuk membeli tiket konser. Faktor-faktor seperti penggemar setia, antusiasme terhadap band, dan preferensi musik individu memainkan peran penting dalam permintaan tiket konser Coldplay. Selain itu, keputusan pembelian tiket juga dipengaruhi oleh harga tiket, ketersediaan, dan manfaat emosional yang diperoleh dari menghadiri konser tersebut. Penggemar yang sangat ingin melihat Coldplay secara langsung akan lebih mungkin membeli tiket dengan harga yang lebih tinggi atau bahkan melakukan perjalanan ke tempat konser di luar kota atau negara.

Penawaran Tiket dan Biaya Produksi

Dari sisi produsen, yaitu pihak penyelenggara konser, ada biaya produksi yang terkait dengan pelaksanaan acara. Ini meliputi biaya sewa tempat konser, gaji kru produksi, promosi acara, dan pembayaran kepada artis atau band, dalam hal ini Coldplay. Biaya produksi harus dipertimbangkan agar dapat menentukan harga tiket yang wajar. Selain itu, penawaran tiket juga bergantung pada kapasitas tempat konser dan pertimbangan logistik seperti keamanan dan kenyamanan penonton. Pemilihan tempat konser yang tepat dengan kapasitas yang sesuai dapat memengaruhi penawaran tiket dan harga yang ditetapkan.

Skala Harga (Scalping) dan Masalah Etika

Dalam konteks ekonomi mikro, skala harga (scalping) adalah fenomena di mana pihak ketiga membeli tiket dengan harga yang lebih rendah dan menjualnya dengan harga yang jauh lebih tinggi. Praktek ini menciptakan ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran tiket. Meskipun scalping dapat menghasilkan keuntungan bagi penjual tiket, hal ini dapat menyebabkan harga tiket menjadi tidak terjangkau bagi banyak penggemar dan menimbulkan kontroversi dari segi etika. Beberapa promotor konser telah mencoba mengatasi masalah ini dengan menerapkan langkah-langkah untuk mengendalikan skala harga, seperti membatasi pembelian tiket per individu atau menggunakan teknologi untuk mengidentifikasi tiket yang dijual kembali dengan harga yang tidak wajar.

Dampak Ekonomi yang Meluas

Pelaksanaan konser Coldplay juga memiliki dampak ekonomi yang meluas. Selain pendapatan dari penjualan tiket, konser ini menciptakan peluang bisnis lainnya seperti penjualan merchandise, makanan dan minuman di tempat konser, dan jasa transportasi. Bisnis lokal seperti hotel, restoran, dan toko suvenir juga mendapatkan manfaat dari peningkatan jumlah pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser. Selain itu, konser Coldplay juga berkontribusi pada industri musik secara keseluruhan. Keberhasilan konser ini dapat meningkatkan popularitas band, penjualan album, dan streaming musik mereka, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan industri musik.

Mengakhir artikel ini, dalam analisis ekonomi mikro, pelaksanaan konser Coldplay melibatkan keputusan konsumen, permintaan dan penawaran tiket, biaya produksi, masalah etika, dan dampak ekonomi yang meluas. Keputusan individu untuk membeli tiket dipengaruhi oleh preferensi musik, harga tiket, dan manfaat emosional. Pada sisi produsen, biaya produksi dan penawaran tiket ditentukan dengan mempertimbangkan kapasitas tempat konser dan faktor logistik lainnya. Skala harga (scalping) menjadi perhatian dalam mempertahankan keseimbangan antara permintaan dan penawaran tiket. Selain itu, pelaksanaan konser Coldplay juga memiliki dampak ekonomi positif, termasuk pendapatan dari penjualan tiket, peluang bisnis lainnya, dan kontribusi pada industri musik secara keseluruhan. Dengan memahami interaksi antara band, penggemar, dan faktor ekonomi lainnya dalam konteks konser Coldplay, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih baik tentang peran ekonomi mikro dalam acara hiburan musik yang besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun