“Aku ingin mencari ibuku dan aku yakin kl Tuhan kasih kaki aku lg, aku akan lebih mudah mencari ibu dan aku jd lebih berani utk melangkah kemana aku harus mencari ibu.” dijawab anak itu dengan wajah polosnya.
Disaat yg bersamaan otakku langsung berpikir bagaimana mungkin dihati seorang anak kecil yg hidupnya terlalu berat utk dijalani apalagi dia baru berumur 7 tahun masih bisa mempunyai tujuan hidup yaitu mencari ibunya dan berharap kakinya akan dikembalikan Tuhan, sedangkan aku?
Satu bulan yg lalu dokter mengatakan bahwa aku terkena penyakit kanker otak stadium 3 dan mulai memasuki stadium 4, harapan utk hiduppun sangatlah kecil, mungkin tinggal 4 atau 5 bulan lagi, Ketika aku mengetahui penyaki itu telah menggrogoti tubuhku yg ada di pikiranku hanyalah keputus-asaan dalam menjalani hidup ini. Waktu hidupku tinggal sebentar lagi dan satiap hari waktuku hanyalah utk minum obat dan terapi yg aku sendiripun juga tau kl itu semua tak akan berhasil, percuma dilakukan. Pagi ini yg seharusnya aku pergi ke rumah sakit utk menjalani terapi, aku batalkan dgn sendirinya krn aku merasa bosan sudah hampir 3 minggu selalu kujalani terapi itu toh nanti aku akan mati juga dgn penyakit ini. Aku malah pergi ke sebuah taman yg awalnya tidak ada tujuan sama sekali sampai akhirnya aku bertemu seorang anak kecil berumur 7 tahun dan anak itu telah berhasil mengubah hidupku.
Aku kembali mengendarai mobil dan menyusuri jalan menuju rumah dan ada yg berbeda yaitu rasa semangat ketika aku berangkat tidak aku rasakan sama sekali dan ketika aku pulang rasa semangat itu ada, rasa semangat itu adalah semangat utk menjalani hidup. Dari perbincangan sederhana di taman itu, aku percaya bahwa hal yg Tuhan kasih ke kita semuanya telah diatur oleh Dia dan aku juga percaya bahwa Tuhan kasih aku hidup 4 bulan bukan sebagai maut yg menanti tetapi sebagai kehidupan kedua dimana aku masih ada kesempatan utk memperbaiki hidup selama 4 bulan, aku juga ga tau aku mampu atau tidak tp masih ada kekuatan Tuhan yg bisa kuandalkan yg jauh lebih kuat dibandingkan manusia manapun kalau misalnya saat 4 bulan itu berakhir mungkin saja Tuhan masih mau memberikan aku hidup lagi yg lebih panjang dan aku tidak akan pernah tau itu tapi satu yg pasti, aku mempunyai harapan dan keberanian utk menjalani hidup ini.
Hari-hariku selama satu bulan terakhir telah diselimuti rasa ketakutan, keputus-asaan, dan rasa tidak sanggup menjalani hidup sebagai orang yg mengidap kanker tp selama 4 bulan kedapan, hari-hariku akan dipenuhi rasa syukur, keberanian, dan rasa mampu yg selalu ada untukku dr Tuhan.
Sesampainya dirumah hari sudah sore dan aku pergi ke halaman belakang rumahku, disana aku bisa melihat sesuatu yg Tuhan berikan dihidupku yg baru ini yaitu sebuah pelangi yg melengkung panjang yg ditemani matahari berwarna oranye dan memancarkan sinar yg begitu indah dan cerah secerah hari yg telah Tuhan berikan kepadaku. Banyak hal yg tak terduga yg telah Tuhan berikan kepadaku hari ini dan itu sungguh berarti. Hidup adalah pilihan dan pagi ini aku memilih utk pergi ke sbuah taman walau tadinya tidak ada tujuan sama sekali tapi yakinilah pilihan kamu ketika ingin melangkah di pagi hari dapat menentukan perjalanan hidupmu disatu hari itu dan bisa saja pilihan itu mengubah hidup kamu.
Aku sudah memilih pagi ini dan menjalani pilihan tersebut, perasaanku saat ini adalah aku senang dgn pilihan yg aku ambil krn telah mengubah apa yg ada dihidupku. Bagaimana dgn pilihan kamu pagi ini?
sumber video: youtube
sumber gambar : google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H