Membuka mata disambut mentari pagi itu merupakan hal yg biasa yg kulakukan setiap hari, nothing special. Berjalan menyusuri lantai kayu yg rapuh merasakan sejuknya udara pagi hari sembari minum segelas kopi hangat disudut dapur dirumah tua ini. Banyak orang yg berpikir mengapa aku masih bertahan utk tinggal di rumah ini tapi aku tak pernah menanggapinya biarlah mereka berpikir seperti itu. Kembali ku menyusuri lantai kayu rapuh itu dan menuju kamar mandi setelah aku membersihkan badan dan bersiap-siap, aku menuju garasi, garasi yg pintunya hanya bisa aku ganjal dgn batu krn telah lama rusak. Kunyalakan mobil tua milikku dan mengeluarkannya dr garasi. Kukendarai mobil tua ini menuju tujuanku yaitu rumah sakit ketika ada pertigaan aku memilih utk membelokkan mobil ini padahal rumah sakit seharusnya lurus tp aku tidak ingin ke rumah sakit, aku lebih memilih membatalkan niatku ke rumah sakit. Tidak lama aku dan mobil ini berhenti di sebuah taman, taman yg sangat sepi krn orang lebih memilih utk pergi ke mall dibandingkan taman ini. Sesampainya aku di sana, aku memilih bangku yg berwarna putih kusam krn debu.
Tanpa kusadari ada seorang anak perempuan kecil di bawah pohon taman itu. Kira-kira anak itu berumur 7 tahun dan aku bertanya kpd anak itu,
“Kenapa km sndirian di sini?”
Dan anak itu menjawab, “Aku sedang menunggu Tuhan mengembalikan kedua kakiku” dan ternyata memang ketika aku melihat secara seksama, anak ini telah kehilangan kedua kakinya dan secara spontan aku bertanya lagi,
“Ada apa dgn kakimu?”
Dan anak itu menjawab, “1minggu yg lalu aku ditabrak mobil dan ketika aku tersadar aku sudah tidak memiliki kaki dan tak ada yg menjagaku, aku tanya kepada om dokter dan om dokter berkata kl dia hanya merawatku saja dan tidak tau apa yg sbenarny trjadi.”
“Lalu?” tnyaku
“Ibuku pergi meninggalkanku wkt aku masih bersama ayah.”
“Kemana ayah km skrng?” tnyaku lagi
“2bulan yg lalu waktu aku bangun, aku mengajak ayahku utk bangun juga tp ayahku malah tetap tidur dan smpai sekarang ayahku belum bangun juga dan kata org aku tidak akan bersama dgn ayahku lagi, aku juga ga tau kenapa.”
“Km ingin kakimu kembali utk apa?” tnyaku semakin penasaran