Mohon tunggu...
Hana Angelina
Hana Angelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blog Pribadi

Mahasiswi Universitas Kristen Indonesia Program Studi Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerja Nyata International Organization for Migration (IOM) dalam Kehidupan

18 Januari 2022   16:29 Diperbarui: 18 Januari 2022   16:32 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Stabilisasi Masyarakat

Dalam website resmi IOM: https://indonesia.iom.int/id dapat dilihat dan ditelusuri lebih jauh mengenai 'take action' nya IOM dalam dunia ini.


Interview dengan IOM

Dalam tugas saya beberapa waktu lalu, saya dan 2 orang teman saya melakukan interview dengan organisasi ini. Kami berkesempatan untuk dapat mewawancarai salah satu narasumber yang berposisi sebagai National Program Officer di Unit Perdagangan Orang, Migrasi Ketenagakerjaan, dan Pengembangan Manusia -- Counter Trafficking Labour Migration Human Development Unit (CTLM).
Dalam kesempatan kala itu sang narasumber menceritakan perjalanan karir nya yang sudah lama aktif di unit PBB. Selain itu juga sang narasumber menjelaskan dan menceritakan kasus - kasus yang memorable yang diingatnya. Hal ini sangat menyenangkan untuk diketahui karena akan sangat membuka jendela pengetahuan kita. Yang selama ini kita tahu sedikit informasi mengenai para pahlawan devisa (tenaga migran) dapat terlihat secara detail dari informasi yang dimiliki IOM. Dalam sesi wawancara sang narasumber juga memberikan sedikit pesan yang beliau ingin untuk dibagikan pada publik. 

"Sering kali kami dapat asumsi bahwa kami IOM dan unit organisasi PBB lainnya hanya memberikan bantuan terhadap penduduk asing dalam Indonesia, namun perlu adik -- adik ketahui (dan semoga bisa disebarluaskan ya) bahwa para pekerja migran (kami tidak lagi menggunakan sebutan TKW / TKI) jumlahnya jauh lebih banyak daripada penduduk asing di negara ini, dan itu semua IOM bantu dan rangkul. Jadi saya harap asumsi -- asumsi ini bisa berkurang dengan adanya pengertian yang saya sebarkan kepada kalian dan mungkin bisa bantu sebarluaskan kembali" Bapak Rizki Indrawansyah (11/21). Adanya asumsi - asumsi tak berdasar yang mengatakan bahwa IOM hanyalah sebuah organisasi yang pro terhadap turis asing ke Indonesia, dan kurang memperhatikan para tenaga migran yang ada di luar kerap kali membuat IOM dan para pekerja di dalamnya merasa kurang mendapat trust masyarakat. Padahal adapun yang dapat dilihat dari berita, kasus - kasus, dan program kerja, yang ada dalam website IOM semua terungkap dan semua dapat terlihat secara transparan bagaimana peran IOM dalam membantu semua tenaga migran di seluruh dunia, dan tentunya termasuk Indonesia. 

IOM merupakan organisasi yang terbuka

Sama seperti unit PBB lainnya, IOM tergolong organisasi internasional yang terbuka. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan saya dalam memilih untuk mewawancarai IOM dibanding organisasi lainnya. Dalam website IOM terlihat ada beberapa feature yang persuasif dan open terhadap masyarakat luar. Pertama, feature 'donate' di dalam feature ini IOM menyediakan tempat bagi masyarakat luas yang ingin memberi donasi terhadap para tenaga migran yang terpapar penyakit, atau juga kepada para tenaga migran yang diberikan pendidikan, kepada beberapa tenaga kerja migran yang dipindah - tempatkan dan beberapa aktivitas dan mobilitas tenaga kerja lainnya. Dalam feature donate ini setiap pemasukan tentunya akan langsung dialokasikan pada kepengurusan tenaga migran dan tidak akan digunakan atau diambil oleh pihak IOM. Karena IOM sendiri merupakan organisasi non - profitable yang memiliki sumber penerimaan dana nya sendiri. Lalu feature kedua yang saya notice di dalam website IOM adalah feature 'subscribe'. Feature berlangganan disini lagi - lagi tidak memungut biaya apapun, namun berlangganan yang dimaksud adalah berlangganan newsletter IOM. Bagi para penikmat berita dan update soal isu global terutama di bidang migran bisa dengan mudah berlangganan newsletter ini dengan cara sign up menggunakan email dan customize akun. Saya sendiri sudah berlangganan. Hal yang saya suka setelah melakukan sign up akan ada landing page dimana kita dapat melakukan self-customizing mengenai berita atau updates apa saja yang kita inginkan untuk newsletter update pada email kita. Setelah berlangganan kita juga akan langsung otomatis disebut sebagai member premium. Dalam website juga terlihat ada feature 'volunteer' dimana fungsinya dapat digunakan sebagai alat pendaftaran bagi tiap sukarelawan (volunteers) yang ingin mendaftarkan diri. 

Kesan penulis terhadap IOM

Tidak pernah terbesit dalam pikiran saya untuk dapat mendalami atau mempelajari hal mengenai organisasi internasional terutama di bidang migrasi. Namun saya tertarik karena IOM terlihat aktif juga dalam penanganan dan pencegahan human trafficking yang kasusnya sedang marak dan telah menjadi isu global saat ini. Dimulai dari hal itu saya mulai menyenangi melihat aksi nyata IOM di dunia. yang ternyata sangat banyak andilnya dalam kehidupan, namun sangat sedikit terpublish kepada dunia. Untuk itu saya ingin semua orang diluar sana yang masih seperti saya yang dulu kurang informasi dan kurang pengetahuan tentang hal baik seperti ini, bisa lebih ter - fulfill pengetahuannya setelah membaca artikel ini atau simply bisa lihat di sosial media resmi milik IOM. Dalam diam dan secara mengglobal IOM bekerja dan merangkul banyak volunteers dalam tiap kisahnya. Meninggalkan kesan positif dari saya, karena dengan melihat cara IOM merangkul dan dapat mengajak kaum muda untuk bisa produktif dan aktif untuk turun ke lapangan dan membantu sesama merupakan hal yang luar biasa berdampak positif. Dan bahkan dampak dari kegiatan positif tersebut dapat lebih meng-influence banyak kaum muda di luar sana untuk take action dan dapat voluntarily membantu kegiatan IOM. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun