Inisial A sebagai informan,
"Kalau aku sendiri sih, aku ngomong kata kasar salah satu nya karena pengaruh lingkungan, di lingkungan pertemanan aku di SMP banyak yang ngomong kata kasar karena itu aku jadi nya ikut - ikutan sampai sekarang malah jadi kebiasaan."
Lingkungan sekitar
Penggunaan bahasa kasar saat ini banyak yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan banyak yang meniru nya. Mulai dari lingkungan pertemanan, lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan banyak lagi. Seperti inisial A sebagai informan yang mulai berkata kasar saat menduduki bangku SMP dikarenakan lingkungan pertemanan nya. Dengan teman, remaja berkata kasar karena ingin dianggap “gaul” dan merasa sangat keren, banyak remaja yang tak mau dianggap “cupu” olehteman sebaya nya atau tak mau berbeda dengan gaya bicara teman-temannya. Maka itu alasan nya banyak yang menggunakan bahasa kasar dalam berkata.
Mayoritas masyrakat Indonesia saat ini berpikir bahwa kata kata - kasar yang diucapkan oleh anak anak merupakan pengaruh dari lingkungan pertemanannya saja padahal berkata kasar ini juga dapat dipengaruhi oleh orang yang terdekat seperti lingkungan rumah. Ketika orang terdekat terbiasa mengucapkan kata - kata kasar dengan mudah dan berulang - ulang, anak sebagai peniru ulung akan dengan cepat meniru nya. Akhirnya saat anak itu kecil sudah kebiasa dalam berkata kasar.
Solusi yang tepat dalam mengatasi masalah ini ada beberapa,
1. Bergaul kepada orang yang berbicara baik.
Salah satu yang banyak mempengaruhi kita pribadi adalah orang sekitar, maka dari itu kita harus bisa memilah pergaulan kita. Pada dasar nya manusia menyesusaikan diri dengan hal sekitarnya. Penting bagi kita untuk bisa bergaul kepada orang - orang yang memiliki tutur kata yang baik jika kita ingin menghilangkan berkata kasar. Seiringnya jalan kita akan terbiasa oleh kata - kata yang baik atau sopan.
2. Mengendalikan Emosi diri sendiri.
Untuk menghilangkan kebiasaan berkata kasar, kita juga bisa mencoba untuk mengendalikan emosi diri kita sendiri. Pentingnya untuk menahan diri kita sendiri saat marah atau sedang kacau dari segi emosional. Jika kita tak bisa mengendalikan semua nya, maka akan terus menerus terucap kata kasar.
3. Membiasakan berfikir terlebih dahulu sebelum mengatakan.
Kita harus bisa berfikir terlebih dahulu sebelum mengatakan. Jangan asal ceplas - ceplos dalam berkata dan mulai berpikir baik - baik dalam kata kata yang ingin kita lontarkan. Agar tidak menyakiti orang sekitar nya.
Mungkin itu beberapa solusi yang dapat kalian coba sendiri. Jika ingin berubah, maka berusahalah dan lakukan sungguh - sungguh agar mendapatkan hasil yang kalian inginkan!
Faktor sosiologis atas masalah tersebut, yaitu:
Untuk pertama, imitasi sosial. Proses untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh orang yang dia lihat. Lingkungan sekitar kita menjadi pemicu banyak nya remaja yang meniru karena dianggap keren atau gaul.
Kedua, penyimpangan differential association. Penyimpangan yang terjadi karena Banyak nya pergaulan yang menggunakan kata kasar sehingga membuat banyak orang yang berkata kasar juga. Karena pergaulan ini banyak yang mengikuti kedalamnya.
Demikian tulisan saya, semoga tulisan saya dapat bermanfaat kepada kita semua.