Mohon tunggu...
Angelina Ave Gratia
Angelina Ave Gratia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Mercu Buana 55520120031 (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak)

Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Mercu Buana 55520120031 (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Cara Memahami Peraturan Perpajakan Internasional dengan Pendekatan Seni

24 Mei 2022   16:37 Diperbarui: 24 Mei 2022   16:41 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baratayudha memahami peraturan perpajakan internasional. Apa yang terlintas di pikiran pembaca sekalian ketika pertama kali membaca kalimat tersebut? Banyak diantara kita pasti merasa tidak ada kaitan sama sekali antara baratayudha dan peraturan perpajakan internasional. Sebelum melangkah lebih jauh, alangkah baiknya kita perlu memahami sedikit apa itu baratayudha dan perpajakan internasional.

Baratayudha adalah sebutan untuk perang dahsyat antara keluarga Pandhawa dan keluarga Kurawa. Baratayudha merupakan secuil adegan dari sebuah mahakarya sastra kisah pelik Mahabarata. Kisah Mahabarata ini populer mulai dari daratan India dan meluas ke seluruh daratan Pulau Jawa. Kepopuleran kisah baratayuda di seluruh daratan Pulau Jawa merupakan hasil akulturasi dan asimilasi kebudayaan dari budaya lokal dengan kerajaan bercorak hindu yang di masa lalu menancapkan kekuasaannya di hampir seluruh Nusantara. Secara garis besar kisah baratayuda yang popular di tanah jawa memiliki kemiripan dengan kisah baratayuda yang popular di tanah India, meskipun dapat ditemui beberapa perbedaan karena faktor kebudayaan, bias warisan sastra yang turun temurun, bahkan karena factor geografis. Kisah baratayudha di tanah jawa juga menjadi sedikit beragam antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Kata baratayudha merupakan gabungan dari dua kata yang terpisah, barata menunjuk pada nama Prabu Bharata (dan keturunannya) sedangkan yudha sendiri artinya perang. Alkisah, baratayudha adalah sebutan untuk peperangan dahsyat yang merupakan puncak perselisihan antara keturunan Prabu Bharata, yaitu Pandhawa melawan saudara sepupu mereka Kurawa.  Pandhawa terdiri dari lima orang laki-laki bersaudara Puntadewa/Yudistira, Janaka/Arjuna, Werkudara/Bima, Nakula, dan Sadewa. Kurawa yang merupakan saudara sepupu dari Pandhawa terdiri dari seratus orang saudara sekandung yang dipimpin oleh, Duryudana. Sesungguhnya awa lmula perselisihan bukan timbul diantara Pandhawa dan Kurawa melainkan sejak orangtua masing-masing masih sangat muda.

Pada suatu hari Prabu Pandu Dewanata membawa tiga orang putri dari tiga kerajaan lain, yakni Kunthi, Gandari, dan Madrim. Salah satu dari ketiga putri itu dipersembahkan untuk kakak laki-laki Prabu Pandu yaitu Destrarasta. Prabu Destrarasta ini memilliki kekurangan yaitu matanya yang buta. Kekurangannya inilah yang membuat Prabu Destrarasta memilih putri yang akan dijadikan istrinya dengan cara menggendong satu per satu putri yang dibawa oleh Pandu. Destrarasta memilih satu yang paling bobotnya paling berat dengan harapan mampu memenuhi cita-citanya memiliki banyak anak. Singkat cerita yang terpilih adalah Gandari. Gandari tersinggung karena merasa sebagai dipermainkan dan hanya dianggap sebagai piala bergilir yang mudah diserahterimakan. Peristiwa tersebut membuat Gandari bersumpah bahwa keturunannya akan memusuhi keturunan Pandu.

Gandari tidak sendirian mendidik anak-anaknya agar membenci saudaranya, ia dibantu Sengkuni, saudaranya. Didikan Gandari terbukti berhasil membuat Kurawa membenci saudara sepupunya sendiri. Berbagai cara dan tipu muslihat dilakukan oleh pihak Gandari, Sengkuni, dan Kurawa untuk menyusahkan pihak Pandhawa. Kehidupan Pandhawa semakin sulit setelah Pandu, ayahnya meninggal. Perebutan kerajaan Amarta milik Yudhistira dengan jalan penipuan melalui judi dadu, usaha membunuh Pandhawa dengan membakar istana, pengasingan Pandhawa, dan berbagai usaha menyingkirkan Pandhawa ditutup dengan perang besar Baratayudha.

Perang Baratayudha dikisahkan merupakan perang besar yang melibatkan banyak pihak baik yang membela Kurawa maupun Pandhawa. Bahkan Kurawa berhasil merekrut beberapa orang yang merasa sakit hati atau memiliki dendam dengan Pandhawa dan keluarganya. Orang-orang ini bekerja sama dengan Kurawa untuk melawan Pandhawa. Mengapa kisah ini masih relevan dengan dinamika perpajakan (internasional) saat ini? Kisah ini cukup menarik karena dari kirah baratayudha yang sedikit banyak bisa menjadi analogi dari kisah perpajakan (internasional) saat ini. Dalam dunia perpajakan (internasional) apakah bisa kita tentukan siapa yang sesungguhnya menjadi musuh. Satu negara dan negara lain bisa saja menjadi musuh dalam hal pemungutan pajak penghasilan, siapa yang lebih berhak atas penghasilan yang dihasilkan oleh warga negaranya di tanah milik negara lain

Siapa yang menyangka sebelum menikah dengan Pandu, Kunti sudah pernah memiliki anak. Anak ini kemudian dihanyutkan ke sungai demi menyelamatkan nama Kunti. Apakah Kunti adalah ibu yang jahat ketika di masa depan Kunti malah mengasuh Nakula dan Sadewa, anak-anak Pandu dari istri keduanya Madrim. Analogi ini tepat bagi pembayar pajak dari kelas menengah atas, pemilik usaha yang menggurita, dan konglomerat-konglomerat. Mereka ini nampaknya persis seperti Kunti, sedikit banyak memiliki hubungan-hubungan rahasia, sumber kekayaan yang dirahasiakan, cara bekerja yang disembunyikan dari kawan dan lawan bisnis, apalagi pemerintah, bahkan mungkin skandal-skandal perpajakan di masa lampau. Bagi pembayar pajak dari kelompok ini, menyembunyikan hal-hal tersebut dinilai penting untuk menjaga kredibilitas perusahaan dan nama baiknya. Apa jadinya masa depan usahanya yang menggurita jika pemerintah mengetahui opersional perusahaannya secara rinci, sudah tentu jadi sasaran empuk otoritas pajak. Beberapa diantaranya juga memilih bersusah payah menjalankan usahanya di tax heaven country demi menyelamatkan asetnya dari negara asalnya.

Anak kunti yang dihanyutkan di sungai suatu saat ketika dewasa mengetahui dari mana asal-usulnya. Bukannya menjadi cinta dengan ibu dan saudara-saudaranya, hal itu malah membuat anak kunti yang dikenal dengan Karna, membenci ibu dan dan saudara-saudaranya karena penolakan yang diterimanya. Penolakan itu menimbulkan sakit hati dan membuat karna memutuskan bergabung dengan Kurawa untuk membalas dendam. Sakit hati dan balas dendam kerap kali menjadi titik balik dari berubahnya haluan dan peta pertempuran. Dunia internasional sering menggunakan aspek perpajakan sebagai salah satu senjata yang pelan-pelan menghancurkan negara lawan (atau kawan?).

Pada tahun 2019, media pernah mencatatkan perang kebijakan perpajakan antara Amerika Serikat dan Perancis. Pada saat itu Perancis sedang berusaha  memungut pajak pada perusahaan-perusahaan digital asal Amerika Serikat yang beroperasi di Perancis. Namun, pimpinan Amerika Serikat keberatan dengan rencana Perancis tersebut. Amerika mengambil sikap keras dengan mengancam akan mengenakan tarif pajak yang tinggi untuk barang-barang impor asal Perancis.

Sebetulnya perang baratayudha itu apakah betul Kurawa itu betul-betul memiliki inisiatif berlaku jahat terhadap Pandhawa? Perlakuan Kurawa bisa dikatakan merupakan hasil didikan Gandari, Ibunya yang sakit hati terhadap Pandu. Kurawa ini walupun jumlahnya banyak tetapi tidak mampu mengelak dari pengaruh Gandari dan Sengkuni. Hubungan ini bersifat eksklusif, tertutup, hanya antara Gandari dan Sengkuni serta Kurawa. Hubungan ini dapat dianalogikan seperti hubungan antar negara dalam menjalin Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda. P3B merupakan hubungan yang eksklusif, hanya antara dua negara yang terlibat. Setiap negara memiliki perjanjian yang berbeda antara satu negara dan negara lainnya. Idealnya hubungan perjanjian ini bisa memiliki hubungan yang seimbang. Dua negara yang terlibat memiliki basis pengetahuan yang sama, kekuatan diplomasi yang sama, dan kesempatan yang sama dalam pergaulan antar negara. Namun, apabila hubungan yang terjadi adalah hubungan yang tidak seimbang, maka hubungan Gandari dan Kurawa ini bisa menjadi contoh nyatanya. Salah satu pihak yang lebih kuat mampu mempengaruhi pihak lainnya yang kurang kuat. Celakanya adalah pengaruh yang diberikan adalah pengaruh buruk. Negara yang lebih kuat bukan hanya mengeruk sumber daya dari negara partner, tetapi juga menggunakannya sebagai senjata untuk tujuan lain atau menundukkan negara lawan.

Pada babak awal baratayudha, kemenangan ada ditangan pihak Kurawa. Kemenangan ini dipercaya merupakan buah kepiawaian Bisma memimpin pasukan dan mengatur strategi. Memimpin pasukan dan strategi tentu hanya bisa dilakukan oleh pihak yang memiliki akses melihat medan perang dan musuh secara keseluruhan. Kepiawaian ini juga dimiliki karena jam terbang dan pengalaman yang panjang. Dalam dunia perpajakan internasional, peran Bisma ini bisa dianalogikan dengan peran negara-negara besar di dunia. Negara-negara besar ini sering dianggap sebagai negara pemegang kendali dari dinamika dunia ini. Dikatakan sebagai pemegang kendali karena memang negara inilah yang memiliki kemampuan, kesempatan, kemauan untuk melihat dunia secara global. Peran ini lah yang kemudian membawa mereka menjadi negara-negara penentu kemana arah negara lain akan berlayar. Negara-negara penentu inilah yang sering membuat aturan dan kiblat untuk seluruh dunia. Negara-negara ini bahkan juga bisa dikatakan negara-negara yang membuat tren dan membangun system dunia. Negara-negara laian yang lebih kecil tentu hanya mampu mengikuti tren ini atau tersingkir dari pergaulan dunia. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda apakah dapat dipastikan kekuatan negara besar dan negara kecil itu seimbang. OECD dan cara penanggulangan transfer pricing merupakan hajat negara-negara besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun