Mohon tunggu...
Angelina Christianawati
Angelina Christianawati Mohon Tunggu... -

Suka bangeeet anthurium, ikan koki. Pembaca setia kompasiana. Suka duren. Janda dua anak. Tinggal di Harapan Indah, Bekasi. Jawa Barat. Nasionalis Tulen. Marhaen Sejati.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fahri Hamzah, Pilih PKS atau Setya Novanto?

13 Januari 2016   14:27 Diperbarui: 13 Januari 2016   14:37 1828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Fahri Hamzah dan Setya Novanto. Sumber foto: Liputan6.com"][/caption]Fahri Hamzah tak bisa "poligami". Ia tak bisa menjadi sekutu setia Setya Novanto, sekaligus tetap menjadi bagian dari PKS. Fahri Hamzah harus memilih salah satu setelah PKS melalui Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) mengevaluasinya terkait pembelaannya kepada Setya Novanto.

Adalah Surahman Hidayat, seorang ulama yang sangat disegani di PKS, menjadi ketua Dewan Syariah selama beberapa periode, yang ditentang oleh Fahri Hamzah di depan umum. Karena Surahman Hidayat kebetulan ditunjuk menjadi pimpinan Majelis Kehormatan Dewan yang telah mengeluarkan keputusan bahwa Setya Novanto bersalah.

Simak cuplikan wawancara Surahman Hidayat dengan beritagar.id berikut.

---

Wakil Ketua DPR yang juga dari PKS, Fahri Hamzah berbeda dengan pendapat Anda. Dia justru membela SN?

Fahri itu bukan PKS. Fahri ya Fahri. Anda mau tahu PKS itu siapa? Yaitu Ketua Majelis Syuro, Wakil Majelis Syuro, Presiden DPP (Dewan Pimpinan Pusat), Ketua Dewan Syariah Pusat, dan Ketua MPP (Majelis Pertimbangan Pusat). Itu yang dinamakan PKS.

Lho Fahri memangnya bukan anggota PKS?

Anggota, tapi dia mewakili pribadi. Kalau kita bicara PKS kan institusi, ini saya jelaskan supaya pas juga di media.

Bukankah Fahri Hamzah adalah representasi PKS di DPR. Apalagi dia merupakan wakil ketua alias pimpinan DPR...

Namun dia itu adalah seorang Fahri, kan begitu. Dia harus loyal ke partai sebagai apa pun.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun