Mohon tunggu...
Angelika Adelia Putri
Angelika Adelia Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

be your self

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lato-Lato, Meresahkan bagi Orang Tua dan Masyarakat

18 Januari 2023   20:20 Diperbarui: 18 Januari 2023   20:52 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak asing lagi lato-lato bagi anak kelahiran 90-an. Permainan yang memiliki suara khas bunyi tek-tek.

Permainan ini sudah ada sejak 1960-an yang awalnya terbuat dari kaca dan telah diimpor Amerika Serikat, yang berarti bukan asli dari Indonesia.

Sekarang mainan lato-lato semakin populer. Dimanapun pasti akan menjumpai lato-lato. Di sisi positifnya, permainan lato-lato menjadi pengalihan anak-anak untuk tidak bermain gadget terus-menerus. Namun, semakin berkembangnya minat untuk permainan itu, semakin banyak risiko yang dialami anak-anak yang beberapa minggu ini menjadi perbincangan publik.  

Lato-lato dimainkan menggunakan 2 bola kecil yang terbuat dari bola kecil plastik dengan tekstur yang keras dan padat yang diikat menggunakan tali. Dimainkan dengan satu tangan dengan cara dipantulkan ke atas bawah dengan ayunan yang kencang dan keras. Tak heran lagi jika lato-lato sangat rawan dan berisiko bagi yang memainkan lato-lato tersebut.

Ternyata negara asalnya pun juga melarang adanya peredaran lato-lato, mengingat bahayanya lato-lato dan banyak kasus cedera di negara Amerika Serikat. Insiden tersebut terjadi dengan pecahnya lato-lato yang terbuat dari kaca tersebut bertebaran dan plastik yang bertebaran ke segala arah yang menimbulkan bahaya bagi orang sekitar.

Lato-lato dapat membuat tangan atau bagian tubuh lainnya lebam akibat pantulan bola lato-lato yang terlalu kuat atau bola yang terlepas dari tali tersebut. Bahaya lato-lato tersebut dapat menyebabkan kebutaan bagi orang yang memainkan atau orang yang disekitarnya. Tidak hanya itu, jika bola lato-lato tersebut mengenai bagian tubuh terlalu keras, bisa saja menyebabkan retak tulang. Seperti yang diceritakan dalam Instagram @tiarautami3 “Di daerahku ada yang sampe kena bola mata terus pecah, diambil matanya sampe buta sebelah.”

Lato-lato juga menjadi keresahan masyarakat, sebab suara lato-lato yang membuat kebisingan di lingkungan dan dapat terganggu orang sekitarnya.

Maka dari itu, risiko dan bahaya tersebut tidak hanya mengancam pemain saja, namun orang disekitarnya juga. Perlu kehati-hatian dalam memainkan lato-lato agar tidak melukai dan mengganggu diri sendiri maupun orang disekitarnya.

Sebaiknya jika memainkan lato-lato, diruangan yang terbuka serta luas dan jangan terlalu dekat dengan orang disekitar kita agar tidak terkena risiko. Serta melihat kondisi dan situasi lingkungan agar tidak mengganggu kegiatan orang di lingkungan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun