Telaga biru seakan ikut berduka
Menyaksikan butiran bening jatuh dari mata itu
Mata seorang perempuan
Sendu..
Â
Mata yang dulu indah
Kini layu..
Seakan mengatakan
Begitu banyak lara menghujamÂ
Â
Perempuan itu tiap pagi selalu datangÂ
Seolah hanya biru telaga yang mampu memahami
Bahwa cintanya pada lelaki itu kandas
Terluka oleh jarak yang membentang
Â
Tak ada jalan baginya..
Hanya merelakan cinta terpendam di jiwa
Tak dapat bertemu wujud
Hanya cinta pada bayang..
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H