Mohon tunggu...
Angelica Sekar Indrianti
Angelica Sekar Indrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Elemen Retorika pada Video Kampanye Najwa Shihab

16 Oktober 2024   20:37 Diperbarui: 16 Oktober 2024   20:45 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menjumpai pesan persuasif, baik secara sadar maupun tidak sadar. Pesan persuasif dapat disampaikan dalam berbagai bentuk video maupun gambar yang bertujuan untuk mengajak atau mengubah pandangan bahkan perilaku audiens yang menerima pesan tersebut. Salah satu bentuk pesan persuasif yang sering kita temui yaitu konten kampanye yang membahas mengenai lingkungan. Adanya rasa prihatin terhadap apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar membuat beberapa orang memutuskan untuk bergerak dan mengambil tindakan untuk berubah. Tentunya perubahan ini dapat terjadi secara efektif dan efisien ketika banyak orang yang ikut aktif dan mendukung gerakan tersebut. Cara yang paling mudah untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan yaitu dengan melakukan kampanye dan menyebarkannya melalui media sosial. 

Tentunya tantangan ketika melakukan kampanye adalah merubah pandangan dan mengajak untuk bergerak melakukan perubahan. Agar kampanye dapat berjalan secara efektif, pembuat kampanye perlu memperhatikan beberapa elemen retorika agar audiens menjadi semakin yakin dan dapat terpersuasi dengan baik. Retorika sendiri merupakan seni berbicara di depan umum yang digunakan untuk membujuk audiens untuk menerima pandangan baru dari persuader. Teori yang dikemukakan oleh Aristoteles ini mengedepankan 3 (tiga) elemen utama, yaitu ethos, logos, dan pathos. Penerapan elemen retorika terlihat pada salah satu video unggahan Najwa Shihab yang membahas isu perubahan iklim yang sangat memprihatinkan.

Elemen ethos (kredibel) pada video ini diperkuat dengan kredibilitas dari Najwa Shihab yang merupakan seorang jurnalis dan pembawa acara dengan reputasi baik. Informasi yang diberikan juga disampaikan dengan penuh keyakinan dan tanggung jawab sehingga terlihat menguasai dan dapat dipercaya. Data yang digunakan juga diambil melalui referensi terpercaya, seperti melalui hasil pertemuan KTT COP 26 yang kredibel, sehingga menunjukkan bahwa masalah yang sedang disampaikan ini diakui secara global yang benar-benar sedang membutuhkan perhatian dari seluruh dunia.

Elemen lainnya yaitu pathos, yang berarti menggunakan emosi dalam penyampaiannya. Najwa Shihab mencoba menggerakkan audiens melalui beberapa penggunaan kata yang dapat mempengaruhi emosi penonton. Pengangkatan isu bencana alam, kelaparan, dan ketidakpastian sosial di tahun 2050, dapat membangkitkan empati atau rasa peduli audiens terhadap isu perubahan iklim ini. Hal ini didukung dengan pemilihan kata seperti "Kita hanya dapat tertidur di setiap subuh." dan "Hanya orang kaya yang bisa membayar air.." sehingga bisa memberikan gambaran mengenai situasi yang akan terjadi kedepan sehingga dapat memicu emosi penonton.       

Elemen terakhir yaitu logos yang menjadi elemen paling penting, karena informasi yang masuk akal-lah yang akan dapat diterima oleh banyak orang. Tentunya penggunaan data yang kredibel dan berdasarkan atas fakta dapat mendukung argumen yang disampaikan oleh persuader. Dalam video tersebut, Najwa Shihab dapat menggambarkan bagaimana situasi masa depan yang realistis dan didukung dengan penelitian ilmiah sehingga informasi tersebut menjadi masuk akal. Contohnya yang terdapat dalam video tersebut, yaitu:

  • Adanya kenaikan air laut yang dapat menyebabkan beberapa kota dengan jumlah penduduk yang tinggi dapat tenggelam, seperti kota Alexandria, Shanghai, Bangkok, dan bahkan Jakarta. 

  • Akan terjadi kekeringan parah karena perubahan suhu yang ekstrim sehingga dapat menyebabkan kekeringan dan membuat harga air menjadi naik dan hanya orang-orang tertentu yang dapat menikmatinya. 

Contoh-contoh penggambaran tersebut dapat dipikir dengan akal sehat daan bersifat realistis, sehingga audiens dapat lebih percaya karena pesan tersebut dinilai tidak mengada-ada.

Melalui analisis video ini, terlihat bahwa Najwa Shihab memenuhi persyaratan penggunaan pesan persuasif yang baik dan benar. Penerapan penggunaan elemen ethos, pathos, dan logos yang menggabungkan kredibilitas persuader, emosi audiens, dan informasi/ fakta ilmiah dapat mendorong audiens untuk mulai menyadari dan peduli dengan situasi yang cukup darurat saat ini.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          

 Sumber video 

2050, Andai Kita Tidak Melakukan Apa-Apa | Catatan Najwa (youtube.com)                                                                                                                                                                                                                             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun