Mohon tunggu...
Angeli Carissa
Angeli Carissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan Lupa Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunci Sukses Pembentukan Mental pada Masa Usia Remaja

6 Desember 2023   21:35 Diperbarui: 6 Desember 2023   22:12 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa usia remaja ini merupakan periode perkembangan yang melibatkan perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan individu. Jika dilihat dari segi psikolog, biasanya mengacu pada masa remaja sebagai periode yang dimulai pada awal remaja dan berlanjut hingga dewasa awal. Walaupun tidak ada konsensus yang mutlak tentang kapan masa remaja dimulai dan berakhir, sering kali dicirikan mulai dari  perubahan fisik (pubertas), kognitif (kemampuan berpikir), sosial, maupun kematangan emosional.

Menurut  Lev Vygotsky, seorang psikolog Rusia, bahwa kognitif masa usia remaja  terdapat keterkaitan dengan kerangka kerjanya yang dikenal sebagai Teori Pembelajaran Sosial atau Teori Pembangunan Proximal (Zone of Proximal Development/ZPD). Karena pada teori tersebut, Vygotsky berfokus pada peran lingkungan sosial dalam membentuk perkembangan kognitif seseorang, termasuk masa usia remaja. Konsep utama ZPD, yang mengarah pada jarak antara tingkat perkembangan aktual seseorang dan tingkat perkembangan potensial yang dapat dicapai dengan bantuan dari orang dewasa atau rekan sebaya yang lebih mampu.  

Ketika masa usia remaja ini pula, individu mungkin mengalami pertumbuhan signifikan ketika mereka mendekati atau berada dalam ZPD mereka, melalui bantuan instruksi dan dukungan dari orang lain. Maka untuk mendapat dukungan dan bantuan dari orang lain, pentingnya mengembangkan  dan menerapkan Interaksi Sosial bagi para remaja. Karena pada masa usia remaja dapat dipandang sebagai periode di mana individu lebih aktif terlibat dalam interaksi sosial yang kompleks, mempengaruhi perkembangan kognitif mereka sehingga dapat membentuk mental dalam setiap kepribadian para remaja.

Adanya Pembentukan mental pada usia remaja merupakan periode kritis dalam perkembangan seseorang. Beberapa kunci sukses dalam membentuk mental di usia remaja melibatkan kombinasi antara dukungan, pendidikan, dan pengembangan pribadi. Berikut adalah beberapa faktor kunci:

1. Dukungan Keluarga:

Proses dukungan keluarga yang serig kita lihat melalui Hubungan yang positif dengan orang tua dan anggota keluarga dapat memberikan landasan yang kuat bagi pembentukan mental yang sehat. Terutama pada dukungan emosional dan komunikasi yang terbuka dapat memainkan peran penting mereka dalam membantu mereka untuk belajar bertahan dan mengatasi tantangan dan stres.

2. Pendidikan Emosional:

Memahami dan mengelola emosi adalah keterampilan penting. Karena adanya pendidikan emosional ini dapat membantu remaja mengembangkan kecerdasan emosional yang diperlukan untuk menghadapi berbagai situasi-situasi yang dihadapi.

3. Pendidikan Karakter:

Pembentukan mental pada remaja juga melibatkan proses pengembangan nilai-nilai karakter. Untuk nilai-nilainya seperti integritas, tanggung jawab, dan empati yang harus diterapkan dan ditanamkan dalam perilaku sehari-hari.

4. Kecerdasan Sosial:

Kecerdasan sosial meliputi mempelajari keterampilan sosial, seperti komunikasi efektif, kerjasama, dan resolusi konflik, dapat membantu remaja membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain.

5. Dorongan untuk Berkembang:

Para orang tua maupun teman terdekat dapat memberikan kesempatan kepada remaja untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan hobi mereka. Dengan hal ini, dapat memberikan dorongan positif terhadap perkembangan pribadi dan mental mereka.

6. Keseimbangan Hidup:

Mengajarkan remaja pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan akademis, kegiatan ekstrakurikuler, dan waktu istirahat dapat membantu mereka mengelola stres dengan lebih baik.

7. Mengelola Teknologi:

Pendidikan tentang penggunaan yang sehat dan bijaksana terhadap teknologi sangat penting pada era digital. Remaja perlu belajar cara menggunakan teknologi dengan positif dan bertanggung jawab.

8. Membangun Kepercayaan Diri:

Untuk bisa membangn kepercayaan diri para remaja dengan cara memberikan kesempatan kepada remaja untuk berhasil dan merayakan prestasi mereka dapat membantu membangun kepercayaan diri yang kuat.

9. Mengatasi Tantangan:

Mengatasi tantangan juga dapat membantu remaja untuk bisa mengembangkan ketahanan dan kemampuan mengatasi tantangan dapat membentuk mental yang tangguh dan adaptif.

10. Mendorong Pemikiran Positif :

Dengan cara Melatih remaja untuk memiliki pola pikir yang positif, melihat peluang daripada hambatan, dapat memperkuat mental mereka. Karena adanya Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat membantu membentuk mental yang sehat dan tangguh pada usia remaja.

Dengan demikian, Belajar selama masa usia remaja ini bukan hanya tentang mendapatkan pengetahuan akademis, tetapi juga tentang membentuk kepribadian, keterampilan, dan sikap hidup yang akan membantu individu tersebut menjadi pribadi yang mandiri, bermental tangguh, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Referensi  :

Dahar, R.W. Prof.Dr.M.Sc. (2011). Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Ermayani, T. (2015). Pembentukan Karakter Remaja Melalui Keterampilan Hidup. Jurnal Pendidikan Karakter, 6(2).

Frieda, P., & Tamburian, H. D. (2019). Komunikasi Antarpribadi Antara Orang Tua Dan Anak Usia Remaja Dalam Pembentukan Kepercayaan Diri Anak. Koneksi, 3(2), 470-477.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun