Dalam proses belajar, kita sering dikelilingi dengan orang-orang atau teman yang memiliki tujuan dan impian berbeda-beda. Namun, pernahkah kalian lakukan atau bertemu dengan teman maupun seseorang yang berhasil mencapai sebuah prestasi mendapat pujian dari orangorang terdekat maupun dari kalian sendiri? Atau, pernahkah kalian mengapresiasikan diri kalian sendiri dengan hadiah atau pujian setelah mencapai suatu tujuan?. Nah, dari contoh beberapa situasi tersebut, itulah yang dinamakan dengan Pengondisian Operan (Operan Condisioning). Apa itu Pengondisian Operan?. Secara umumnya, Pengondisian Operan yaitu suatu proses perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh konsekuensi atau imbalan yang diterima akibat dari tindakan atau perilaku  tersebut yang telah dilakukan.
Teori Pengondisian Operan ini ditemukan oleh B.F. Skinner (Burrhus Fredic Skinner). Dimana, untuk mendapatkan teori ini, skinner melakukan eksperimen dengan menggunakan seekor tikus dan dimasukan kedalam kotak yang dinamakan dengan "Skinner Box". Dari hasil eksperimen tersebut, disimpulkan bahwa bagaimana pengaruh perilaku kita yang timbul terhadap situasi respons yang kita dapat. Selain itu, Pengondisian operan Skinner ini merupakan salah teori psikologi yang menggunakan prinsip reinforcement (penguatan) dan punishment (hukuman) untuk mempengaruhi perilaku seseorang. Prinsip dasar pengondisian operan dari teori Skinner yang ditemukan bahwa seseorang akan belajar melalui konsekuensi atau hasil dari tindakan mereka. Selain itu, Terdapat 4 konsep utama dalam pengondisian operan menurut Skinner (Penguatan dan Hukuman masing-masing dibagi menjadi 2 jenis) yaitu penguatan positif, penguatan negatif, hukuman negatif dan hukuman positif. Berikut ini penjelasannya:
1. Positif reinforcement :
Yang pertama yaitu Penguatan Positif atau positif reinforcement. Penguatan Ini terjadi apabila ada suatu hal yang positif (reward) diberikan setelah seseorang melakukan tindakan tertentu, sehingga membuat orang tersebut lebih cenderung untuk melakukan tindakan tersebut lagi. Contohnya memberi hadiah atau pujian kepada siswa yang berhasil mencapai prestasinya.
2. Negatif reinforcement :
Yang kedua yaitu Penguatan Negatif atau Negative Reinforcement. Dalam penguatan Ini terjadi ketika ada suatu tanggapan yang berasal dari respons tingkah laku siswa tersebut yang tidak begitu diharapkan. Dalam penguatan negative ini biasanya berbentuk semacam teguran atau peringatan. Contohnya adalah jika terdapat siswa yang tidak mengerjakan pr akan diberi teguran.
3. Positif punishment :
Yang ketiga yaitu Hukuman postif atau Positive Punishment. Jadi, ketika seseorang menerima hukuman setelah melakukan tindakan tertentu, sehingga membuat orang tersebut cenderung menghindari tindakan tersebut. Contohnya adalah memberi hukuman dengan mengikuti dan memberi jam tambahan bagi siswa yang terlambat ke sekolah.
4. Negatif punishment
Yang terakhir yaitiu Hukuman Negatif atau Negative Punishment. Situasi Ini terjadi ketika ada seseorang yang kehilangan sesuatu hal positif setelah melakukan tindakan tertentu, sehingga membuat orang tersebut cenderung menghindari tindakan tersebut. Contohnya adalah mengurangi uang saku bagi anak yang nakal.
Menurut dari Kazdim (2019), untuk penerapan teknik hukuman bagi perilaku siswa yang melanggar aturan sekolah memang diperlukan atau diperbolehkan. Akan tetapi, terdapat 2 hal yang penting untuk mempertimbangkan penggunaan teknik hukuman yaitu pertama, adanya peritiwa yang tidak menyenangkan dengan mendapatkan hukuman ringan maka mampu penekanan perilaku apabila penguatan juga tersedia untuk mengarah respons positif. Kedua, hukuman juga mengajarkan dan melatih siswanya mengenai apa yang tidak perlu dilakukan daripada apa yang perlu dilakukan. Namun, penting untuk diingat bahwa jika terlalu sering memberikan imbalan dapat menyebabkan ketergantungan pada imbalan tersebut. Oleh karena itu, perlu ada keseimbangan dalam memberikan imbalan dan hukuman untuk mencapai perubahan perilaku yang diinginkan.
Disisi lain, ternyata teori pengkondisian operan ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk kelebihan teori ini berupa adanya pembentukan situasi lingkungan yang baik dan nyaman. Sehingga secara perlahan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan. Seperti pada konsep teori Skinner sebelumnya bahwa terdapat penguatan yang berfungsi sebagai motivasi bagi guru dan siswa untuk dapat berperilaku yang benar. Dan untuk kekurangan teori ini,yaitu penggunaan hukuman yang salah. Jadi, hukuman ini juga bukanlah suatu cara untuk mendisiplinkan siswa. Menurut Skinner, hukuman yang baik yaitu hukuman yang dapat dirasakan oleh siswa atas akibat dari perbuatannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI