Mohon tunggu...
Angelica Putri
Angelica Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta

Konten favorit saya adalah yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Live Mandi TikTok, Mengemis Gaya Baru?

12 Agustus 2023   18:00 Diperbarui: 12 Agustus 2023   18:10 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuntutan ekonomi yang semakin tinggi membuat banyak orang harus berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seiring dengan perkembangan teknologi muncul aplikasi-aplikasi dengan fiturnya yang menawarkan banyak kemudahan. Salah satunya aplikasi Tik Tok yang sekarang sudah memiliki fitur live.  

Mulai dari sini banyak akun-akun yang memanfaatkan fitur tersebut untuk menyiarkan secara langsung dengan berbagai kegiatan contohnya menyanyi, mempromosikan dagangan atau berjualan, dan lain sebagainya. Namun, akhir-akhir ini ada tayangan yang menyimpang dari tujuan live tersebut dan menjadi perbincangan publik yaitu live mandi di Tik Tok. 

Dipicu dari kemiskinan struktural yang banyak orang alami karena tidak mempunyai keahlian khusus untuk bekerja. Ditambah lagi dengan adanya persaingan ketat oleh banyak orang untuk mencari pekerjaan. 

Dari sini, orang dituntut untuk menjadi kreatif agar mendapat penghasilan. Melalui berpikir kreatif inilah yang akan menjadi jembatan bagi mereka mempunyai pendapatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.

Konsep berpikir kreatif tersebut disalurkan salah satunya dengan live mandi di Tik Tok yang mana dirasa sangat meresahkan karena terkesan mencari uang dengan cara menjual simpati. Mereka memanfaatkan peluang agar orang yang menonton merasa iba dan berujung dengan memberikan gift berupa koin. Dalam live tersebut dilakukan dengan duduk di tengah kolam lalu mengguyur dirinya sendiri dengan air atau bahkan lumpur. 

Pemberian 1 koin talent akan mengguyur dirinya dengan gayung. Ketika diberikan gift 100 koin talent mengguyur dirinya dengan baskom atau bak yang ukurannya lebih besar. Sedangkan, ketika diberi 899 koin talent akan melakukan salto. Kemudian yang terakhir saat diberi 9.888 koin talent akan mengakhiri live tersebut dan pulang.

Tidak sampai di situ, live ini bisa disiarkan dalam durasi yang cukup panjang selama berjam-jam bahkan sampai 24 jam.  Pemeran atau talent dalam live tersebut adalah orang tua yang mana mereka diperalat dan dipertontonkan untuk menarik simpati. Parahnya lagi yang menjadi talent tersebut tidak merasa bahwa dirinya adalah korban ketika diwawancarai di salah satu stasiun televisi. 

Pemilik akun juga memberikan tanggapannya bahwa dia melakukan live mandi ini bukan untuk memperkaya dirinya sendiri akan tetapi berdalih dengan alasan ingin membantu lingkungan yang ada di sekitarnya. Melalui live tersebut, pemilik akun mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah dan digunakan untuk membeli hp baru dan motor sport. Dia tidak malu dan justru merasa bangga dengan pencapaian tersebut.

Tik tok perlu melakukan banned terhadap akun-akun yang merugikan, khususnya bagi akun yang melakukan "ngemis secara online". Pemerintah juga harus sigap dan tanggap untuk menindaklanjuti perbuatan-perbuatan yang kurang patut untuk dipertontonkan banyak orang. 

Kita sebagai pengguna media sosial hendaknya memiliki kesadaran untuk memfilter tontonan agar kasus mandi live Tik Tok dapat dihentikan. Tayangan yang dirasa tidak layak tidak perlu kita tonton dan tidak perlu pula memberikan kontribusi dalam bentuk apapun. 

Sebagai content creator juga harus berpikir kreatif dalam membuat konten yang unik dengan catatan tanpa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Jangan sampai konten yang dibuat memotivasi orang lain untuk melakukan hal serupa contohnya mengemis secara online. Penerus generasi bangsa perlu menumbuhkan semangat dan melatih keahlian untuk bekerja bagi masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun