Mohon tunggu...
Angelica Putri
Angelica Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta

Konten favorit saya adalah yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pawang Hujan, Sebuah Tradisi yang Perlu Dipercayai?

23 Mei 2022   15:06 Diperbarui: 23 Mei 2022   15:07 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemerintah di sini memegang peranan yang sangat penting karena tradisi yang ada perlu untuk mendapat perhatian agar eksistensi dari kebudayaan tetap terjaga. Selain itu, kita harus bersikap bijak karena fenomena tersebut memang sudah menjadi sebuah ritual yang melekat dalam masyarakat. Kita perlu mempertahankan tradisi tersebut sebagai suatu ciri khas tersendiri agar tetap lestari dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Sehingga, generasi penerus masih dapat mengenal warisan budaya yang ada.

Pada zaman sekarang ini tidak perlu bersikap menghujat jika terdapat pandangan yang berbeda. Melihat dari fenomena pawang hujan di Sirkuit Mandalika yang terjadi perbedaan pandangan bukan menjadi suatu persoalan yang berarti. Antara kearifan lokal dan ilmu pengetahuan memang sulit untuk dipersatukan. Untuk itu, kita perlu menyikapinya dengan bijaksana karena suatu kearifan lokal sangat berbeda dengan apa yang disebut ilmu pengetahuan. Keduanya merupakan dua hal yang tidak dapat dipersatukan, namun dapat saling melengkapi dan memperkaya budaya dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Referensi :

Kurnia, S. (2017). Kepercayaan Masyarakat terhadap Ritual Memindahkan Hujan di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. JOM FISIOP, 4(2), 3-15.

Tomia, A. M., Syahrun, & Lindayani, L. R. (2019). Ritual Kafoliano Ghuse pada Masyarakat Muna Desa Lahontohe Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna. Jurnal Kelisanan Sastra dan Budaya, 2(1), 1-8.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun