Fenomena latah merupakan salah satu fenomena sosial yang terjadi hampir diseluruh negara, termasuk di Indonesia. Berbeda dengan latah yang disebabkan oleh gangguan kesehatan, fenomena latah ini terjadi karena adanya tren ataupun budaya baru yang masuk ke dalam masyarakat.Â
Masyarakat akan mengikuti tren yang sedang marak dikalangan masyarakat, sehingga tren tersebut dapat mengakibatkan munculnya budaya baru. Namun, kehadiran tren yang marak di kalangan masyarakat memiliki jangka waktu yang pendek, masyarakat akan merasa puas dan bosan setelah merasa dapat mengikuti tren tersebut. Sejumlah tren yang diikuti oleh masyarakat bahkan memiliki resiko yang besar, tidak banyak resiko tersebut dapat menelan korban jiwa.
Latah sosial terkadang diawali dengan munculnya tren baru di media sosial hingga di stasiun  televisi, banyak juga masyarakat yang tidak memikirkan resiko terlebih dahulu dan merasa tidak segan untuk mengikutinya. Tren yang diikuti oleh masyarakat biasanya dijadikan acuan popularitas, beberapa masyarakat mengikuti tren tersebut agar tetap diterima oleh kelompok sosialnya.Â
Terkadang fenomena latah ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kepentingan pribadi, seperti menyebarkan berita HOAX. Melalui datangnya beberapa budaya baru di kalangan masyarakat juga dapat menyebabkan tergantinya budaya lama, hal ini disebut juga modernisasi.
Meniru atau mengikuti apa yang sedang terjadi tanpa adanya inovasi, membuat pola pikir menjadi berubah. Seharusnya pola pikir yang tertanam di masyarakat Indonesia adalah menciptakan dan bukan pola pikir meniru.Â
Hampir semua program televisi kini memiliki konsep acara yang sama, dengan stasiun tv berbeda. Bukan hanya saja di televisi, media sosial juga memunculkan tren yang sama secara berulang kali, hal tersebut dapat menimbulkan adanya kejenuhan dalam masyarakat.
Adanya fenomena latah ini juga memberikan dampak positif kepada beberapa masyarakat, salah satunya UMKM hingga pengusaha besar.Â
Munculnya beberapa tren dapat menjadi ladang usaha, masyarakat mengambil untung dengan cara berjualan. Salah satu contoh fenomena latah sosial yang merebak di masyarakat Indonesia adalah tren es kepal milo. Kemunculan tren es kepal milo ini merebak diseluruh penjuru nusantara, penikmatnya dari kalangan anak-anak hingga dewasa.Â
Banyak masyarakat yang memanfaatkan demam sosial ini dengan memulai bisnis, hal ini dibuktikan dengan banyaknya pengusaha dari tren tersebut yang dapat dijumpai di pinggir jalan. Namun, fenomena latah dari tren es kepal milo ini tak berlangsung lama.
Fenomena latah yang juga muncul di Indonesia adalah tren Tolelot om!. Demam Telolet Om muncul ditahun 2012, fenomena latah tersebut menyebar hingga ke mancanegara. Tren ini dilakukan oleh hampir semua kalangan, dengan menunjukkan tulisan Tolelot Om! tersebut dan meminta supir bus membunyikan klakson.Â
Pada awalnya tren tersebut banyak menghibur masyarakat, namun disisi lain fenomena latah ini memiliki resiko besar. Tidak sedikit masyarakat yang turun langsung untuk ikut berpartisipasi dalam tren tersebut, kurangnya pengawasan dan kehati-hatian dalam tren sehingga menyebabkan adanya korban jiwa.
Media sosial banyak membuktikan bagaimana masyarakat Indonesia mengalami fenomena latah, salah satunya dengan berbondong-bondong memberikan komentar buruk. Beberapa netizen yang menggunakan media sosial, memberikan komentar buruk kepada aktor maupun aktris yang memainkan peran jahat dalam aktingnya.Â
Netizen yang melakukan aksi ikut-ikut ini kerap membawa komentar-komentar buruk hingga ke dunia nyata, tentu saja perlakuan tersebut dapat mengganggu kenyamanan para aktor maupun aktris dalam menggunakan media sosial secara bebas.
Ikut berpartisipasi dalam tren yang sedang terjadi, sangat penting untuk terlebih dahulu melihat dan memikirkan resiko yang ada dibalik tren tersebut. Tidak hanya meniru saja, dengan menciptakan inovasi dalam fenomena latah yang marak dapat mengubah pola pikir. Sehingga dapat menjadikan masyarakat yang berkembang dan juga kreatif. Tidak mengikuti tren bukan berarti tidak dapat bergaul, namun memilih untuk tidak mengambil resiko buruk yang ada dibaliknya.
Daftar Pustaka :
Link Internet :
Generasi Latah Indonesia: Apakah Kamu Salah Satunya? - anakUI.com
(1) (DOC) Budaya Latah Bangsa di Indonesia | Badriyah Handoko - Academia.edu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI