Mohon tunggu...
Lyfe

"Dual Flush Toilet"

2 Desember 2017   19:41 Diperbarui: 2 Desember 2017   19:44 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk tertinggi keempat setelah China, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 262 juta jiwa (Oda, 2 Agustus 2017). Jumlah penduduk yang semakin bertambah ini menyebabkan munculnya permasalahan-permasalahan dalam bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan. 

Permasalahan yang cukup disoroti akhir-akhir ini yaitu mengenai darurat kekeringan dan krisis air bersih di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya air dimana ketersediaan air mencapai 15.500m3/kapita per tahun. Masih jauh diatas ketersediaan air rata-rata di dunia yang hanya 8.000m3 per tahun. Meskipun begitu, Indonesia masih mengalami kelangkaan air bersih.

Air merupakan unsur vital dalam kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena itulah air merupakan salah satu penopang hidup manusia. Ketersediaan air di dunia ini sangat melimpah. Namun, yang dapat dikonsumsi oleh manusia sangatlah sedikit. Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih dari hari ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air. 

Disamping bertambahnya populasi manusia, kerusakan lingkungan merupakan salah satu penyebab berkurangnya sumber air. Seperti yang disampaikan Jacques Diouv, Direktur Jendral Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), saat ini penggunaan air di dunia naik dua kali lipat dibanding se-abad silam. Berbanding terbalik, ketersediaan air justru menurun. Kekurangan air berdampak negatif pula terhadap semua sektor kehidupan, salah satunya termasuk sektor kesehatan.

Berdasarkan data sementara dari Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terdapat sekitar 105 kabupaten/ kota, 715 kecamatan serta 2.726 kelurahan/ desa mengalami kekeringan akibat musim kemarau pada tahun 2017. Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri, kekeringan melanda 10 kecamatan di Kabupaten Kulon Progo. Di 10 kecamatan tersebut ada 32 desa yang terkena dampak kekeringan, ada 12.721 jiwa dalam 7.621 KK yang terdampak kekeringan pada musim kemarau ini.

Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) merupakan salah satu universitas yang berada di Yogyakarta. Sebagai sebuah institusi yang turut berkontribusi dalam penggunaan air dalam aktivitas sehari-harinya, UAJY memiliki tanggung jawab dalam menanggapi isu kekeringan yang ada di DI Yogyakarta. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan awarenessdari lingkungan internal UAJY untuk lebih bijak dalam menggunakan air sesuai kebutuhan. 

Dalam hal ini, kami mengambil kasus penggunaan air melalui dual flush toiletdi UAJY. Sistem flush merupakan sistem penyiraman otomatis pada toilet modern. Sistem flushmemungkinkan penyiraman otomatis dengan satu kali tekan oleh pengguna setelah menggunakan toilet.

Ada dua jenis sistem flush,yaitu single flushdan dual flush.Tipe single flushmenggunakan satu tombol atau tuas yang dapat ditarik untuk melakukan penyiraman, sedangkan tipe dual flushmenggunakan dua tombol dengan perbandingan 3:6 (dalam satuan liter) dimana tombol yang lebih kecil mengeluarkan 3 liter air dalam sekali tekan, sedangkan tombol yang lebih besar mengeluarkan 6 liter air dalam sekali tekan. 

Masing-masing jumlah air tersebut memang dirancang sesuai kebutuhan, untuk kebutuhan buang air kecil, penyiraman dilakukan dengan menekan tombol 3 liter, sedangkan untuk kebutuhan buang air besar, penyiraman dilakukan dengan menekan tombol 6 liter. Namun ternyata tidak semua civitas akademika UAJY menyadari fungsi dari dual flushini. 

Berdasarkan kuesioner yang telah kami bagikan, sebanyak 36  dari 50 mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan persentase 66,7% tidak mengetahui perbedaan fungsi pada tombol dual flush. Sebanyak 33 orang dengan persentase 61,1%  mengatakan menekan kedua tombol dual flushketika buang air kecil. Menanggapi hal tersebut, kami ingin meningkatkan kesadaran civitas akademika UAJY melalui kampanye dual flush toiletdalam upaya penghematan air.

Tujuan

Pelaksanaan kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta  tentang tombol dual flushpada toilet. Selain itu, kampanye ini juga bertujuan untuk mempersuasi mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta agar tidak salah menekan tombol dual flushketika buang air kecil maupun buang air besar.

Target Kampanye

Target kampanye ini adalah mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Sebagai sebuah institusi yang turut berkontribusi dalam penggunaan air dalam aktivitas sehari-harinya, UAJY memiliki tanggung jawab dalam menanggapi isu kekeringan yang ada di DI Yogyakarta. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kampanye dual flush ini, dimulai dari lingkungan terdekat kami, kami ingin meningkatkan awarenessdari lingkungan internal FISIP UAJY untuk lebih bijak dalam menggunakan air sesuai kebutuhan.

Media dan Implementasi

Kampanye ini akan menggunakan beberapa media untuk mempersuasi mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Media yang digunakan antara lain:

Video Animasi

Video animasi yang menunjukkan perbedaan fungsi dual flush. Tombol yang kecil dengan kapasitas air 3 liter digunakan ketika buang air kecil, sedangkan tombol yang besar dengan kapasitas air 6 liter digunakan ketika buang air besar.

Di akhir video terdapat himbauan untuk menggunakan dual flush sesuai dengan fungsinya dan untuk berhenti membuang -- buang air. Video ini berdurasi 39 detik dan di posting di akun instagram.

Poster

Kampanye ini akan divisualisasikan pada media poster ukuran A4. Poster akan dibuat dengan konsep gambar dual flushdan diberi keterangan berapa liter air yang dihabiskan. Poster ini untuk meningkatkan kesadaran dan mempersuasi mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta agar tidak salah menekan tombol dual flushketika di toilet. Hal ini juga akan ditekankan pada slogan yang tertulis pada poster  "Save Water, It Will Save You Later".

Poster akan ditempelkan pada belakang pintu toilet.

Sticker

Kampanye ini juga akan menggunakan sticker. Konsep sticker akan digambarkan seperti bentuk air. Sticker ini kemudian akan ditempelkan pada papan yang ada di luar toilet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun