Mohon tunggu...
Charoline Karnadi
Charoline Karnadi Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Beranilah untuk terus bermimpi dan milikilah iman dan keyakinan bahwa mimpi tersebut dapat diraih dan tidak ada segala sesuatu yang mustahil. Have faith in God and just be your self.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan featured

Bersyukur dalam Masa-masa yang Sulit

1 Juli 2018   17:54 Diperbarui: 5 November 2019   11:08 2055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Udah lama banget ga nulis dan memang jarang nulis sih, hehe.. Tapi entah kenapa tiba-tiba mood untuk nulis keluar dan rasanya mau berbagi cerita mengenai pentingnya Hidup Bersyukur, so let's read this article !!!

Tahun 2014 hingga awal tahun 2015 adalah tahun paling indah dan menyenangkan untuk penulis. Pada tahun tersebut penulis berkesempatan untuk memperoleh Beasiswa dari Djarum dan PT Pembangunan Jaya, dan masuk 20 besar Mahasiswa Berprestasi di salah satu Universitas Katolik di Jakarta.

Pada tahun 2015 pun menjadi begitu indah dengan hadirnya seorang pacar yang merupakan sahabat baik penulis.

Namun tidak lama pada 2015 akhir, ketika penulis harus dihadapkan dengan skripsi dan magang, penulis mulai jarang bertemu dengan salah seorang tersayang hingga akhirnya berujung pada percekcokan dan putus.

Skripsi yang masih belum ada kemajuan, putus dari pacar, hingga hilangnya handphone, sempat membuat penulis depresi.

Namun baiknya Tuhan bahwa pada tahun 2016, Tuhan menjawab cita-cita penulis yaitu kesempatan kuliah di luar negeri secara gratis dengan beasiswa, melalui info seorang dosen. Bagi penulis yang saat itu sedang depresi, beasiswa untuk pertukaran pelajar menjadi sebuah penghiburan yang sungguh sangat luar biasa.

Tahun 2016 penulis mendapat kesempatan ke Jerman untuk pertukaran pelajar yang disponsori oleh Erasmus+. Hari-hari dijalani di Jerman seperti bagaikan mimpi, dapat menonton konser Coldplay, bisa jalan-jalan ke Paris, hingga yang paling gila adalah bisa nonton Piala Euro di Paris. Ga pernah nyangka kalau bisa seperti itu. 

Namun ketika bulan Agustus akhirnya penulis pulang kembali ke Indonesia, menyelesaikan Skripsi dan sidang pun sukses. Maka dimulai lah masa-masa tersulit penulis di tahun 2017.

Pada 3 Januari 2017 dimulai dengan meninggalnya nenek tersayang yang memang dari bayi merawat penulis dan saudara penulis. Penulis sendiri lebih banyak menghabiskan waktu dengan nenek penulis, sehingga meninggalnya nenek penulis membuat penulis amat terpukul.

Belum usai rasa sedih sepeninggalan oma, 16 hari kemudian tepatnya 19 Januari usaha orang tua mengalami musibah yaitu kebakaran hingga mengalami kerugian hampir 1 M. Musibah tersebut tentunya memberi pengaruh yang luar biasa bagi kondisi ekonomi keluarga penulis.

Keluarga kami seketika mengalami krisis ekonomi, dikarenakan adik penulis yang masih kuliah kedokteran dan membutuhkan banyak biaya. Sungguh hal ini membuat penulis berulang kali mempertanyakan keberadaan Tuhan.

Mengapa Tuhan memberikan cobaan yang luar biasa berat? Kemudian keadaan bertambah parah karena penulis sempat mengalami stress berat hingga rasanya ingin menghilang dari dunia ini, dengan tidak berkumpul bersama teman-teman terdekat dan hanya ingin cenderung menutup diri di kamar.

Stress berat yang penulis alami berujung pada sakit selama 4 bulan full yang menyebabkan kondisi penulis tidak fit yaitu flu berat selama 4 bulan berturut-turut dan bolak balik demam.

Karena masih dalam keadaan sakit, penulis bahkan selalu gagal dalam setiap psikotes dan wawancara kerja di kantor impian penulis, dan semakin membuat penulis terpuruk secara mental dan fisik. 

refugiodelalma.com
refugiodelalma.com
Namun, kawan di sini penulis mau memberitahukan, bahwa Tuhan sesungguhnya tidak pernah sedetikpun meninggalkan penulis dan kita semua, terutama di masa paling sulit dalam hidup kita. 

Biarpun sempat nganggur lama sekitar 6-7 Bulanan, penulis bukannya tidak bekerja sama sekali loh, melainkan mulai menjalankan online shop milik orang tua. Awalnya hanya iseng dari pada nganggur dan pusing mikirin ga ada duit dan nyalahin Tuhan terus. 

Tapi sempat bergumul karena pada bulan Februari 2018 penulis jalankan, online shop  sepi dan malah menghabiskan modal untuk promosi.

Pada bulan Mei akhirnya penulis mendapatkan pekerjaan di salah satu bank swasta yang masih satu group dengan Astra untuk posisi marketing Kredit Pemilikan Rumah. Bekerja di Bank sebenarnya bukan tempat kerja menjadi tujuan penulis. 

Namun karena kantor tersebut lah yang memberikan penawaran penghasilan, jam kerja, serta lokasi kerja yang lebih baik dan dekat dengan rumah akhirnya penulis memutuskan untuk oke bekerja di sana.

Meskipun pada mulanya agak berat hati bekerja di tempat tersebut namun penulis tetap bawa doa dan melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Sehingga pada awal tahun 2018 penulis sempat menjadi The Best Marketing dan hingga saat ini penulis merasa Tuhan membawa penulis memang ke tempat yang terbaik. 

Online shop sendiri mulai berjalan dengan baik dan penghasilan yang didapat pun lumayan, karena mampu mengembalikan keterpurukan ekonomi. Di kantor saat ini pun penulis sangat bersyukur karena diberikan sahabat-sahabat yang sangat baik oleh Tuhan.

Kesimpulan dalam sharing ini adalah ternyata Tuhan membawa penulis untuk belajar bersyukur dan percaya padanya bahwa:

- Tuhan tidak pernah sekalipun meninggalkan penulis, Tuhan tidak pernah memberikan cobaan, memang dunia ini memiliki masalahnya sendiri sehingga cobaan itu datang. 

Ingat Tuhan tidak pernah memberikan cobaan dan mendatangkan masalah bagi kita.Tuhan selalu memberikan berkat bagi mereka yang percaya dan berusaha, karena pada akhirnya penulis bisa mendapatkan pekerjaan.

- Tuhan mengajarkan untuk bersabar dan berusaha sebaik mungkin dan berharap pada-Nya selalu, karena pada akhirnya online shop ramai serta bisa menjadi The Best Marketing  di Bank (bukanlah hal yang mudah).

- Tetap aktif melayani Tuhan apapun agama mu, karena yang membuat penulis mampu untuk bangkit melawan keterpurukan adalah ketika penulis memutuskan untuk kembali melayani Tuhan dan akhirnya mulai membuka hati untuk mulai aktif bersosialisasi kembali dengan teman-teman.

- Ceritakan masalahmu pada Tuhan dalam doa-doa mu namun tetaplah bersyukur, manusiawi sekali jika dalam masalah berat kita mengeluh atau kecewa pada Tuhan, namun sebenarnya Tuhan tidak pernah salah, kita lah yang harus terus semakin intim dengan Tuhan dalam masalah berat yang kita hadapi. Jangan pernah meninggalkan Tuhan.

Dengan menceritakan ini sebenarnya penulis juga masih berada dalam banyak masalah kecil dan juga hidup penulis belum sempurna, namun penulis akan selalu berusaha untuk melihat hidup ini indah dan sempurna. 

Semoga cerita ini boleh menjadi penghibur dan membantu kalian yang mungkin sedang mengalami masalah berat di hidup kalian masing-masing. You can follow my Instagram as well @charolinekarnadi.

Tuhan memberkati :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun