Udah lama banget ga nulis dan memang jarang nulis sih, hehe.. Tapi entah kenapa tiba-tiba mood untuk nulis keluar dan rasanya mau berbagi cerita mengenai pentingnya Hidup Bersyukur, so let's read this article !!!
Tahun 2014 hingga awal tahun 2015 adalah tahun paling indah dan menyenangkan untuk penulis. Pada tahun tersebut penulis berkesempatan untuk memperoleh Beasiswa dari Djarum dan PT Pembangunan Jaya, dan masuk 20 besar Mahasiswa Berprestasi di salah satu Universitas Katolik di Jakarta.
Pada tahun 2015 pun menjadi begitu indah dengan hadirnya seorang pacar yang merupakan sahabat baik penulis.
Namun tidak lama pada 2015 akhir, ketika penulis harus dihadapkan dengan skripsi dan magang, penulis mulai jarang bertemu dengan salah seorang tersayang hingga akhirnya berujung pada percekcokan dan putus.
Skripsi yang masih belum ada kemajuan, putus dari pacar, hingga hilangnya handphone, sempat membuat penulis depresi.
Namun baiknya Tuhan bahwa pada tahun 2016, Tuhan menjawab cita-cita penulis yaitu kesempatan kuliah di luar negeri secara gratis dengan beasiswa, melalui info seorang dosen. Bagi penulis yang saat itu sedang depresi, beasiswa untuk pertukaran pelajar menjadi sebuah penghiburan yang sungguh sangat luar biasa.
Tahun 2016 penulis mendapat kesempatan ke Jerman untuk pertukaran pelajar yang disponsori oleh Erasmus+. Hari-hari dijalani di Jerman seperti bagaikan mimpi, dapat menonton konser Coldplay, bisa jalan-jalan ke Paris, hingga yang paling gila adalah bisa nonton Piala Euro di Paris. Ga pernah nyangka kalau bisa seperti itu.Â
Namun ketika bulan Agustus akhirnya penulis pulang kembali ke Indonesia, menyelesaikan Skripsi dan sidang pun sukses. Maka dimulai lah masa-masa tersulit penulis di tahun 2017.
Pada 3 Januari 2017 dimulai dengan meninggalnya nenek tersayang yang memang dari bayi merawat penulis dan saudara penulis. Penulis sendiri lebih banyak menghabiskan waktu dengan nenek penulis, sehingga meninggalnya nenek penulis membuat penulis amat terpukul.
Belum usai rasa sedih sepeninggalan oma, 16 hari kemudian tepatnya 19 Januari usaha orang tua mengalami musibah yaitu kebakaran hingga mengalami kerugian hampir 1 M. Musibah tersebut tentunya memberi pengaruh yang luar biasa bagi kondisi ekonomi keluarga penulis.
Keluarga kami seketika mengalami krisis ekonomi, dikarenakan adik penulis yang masih kuliah kedokteran dan membutuhkan banyak biaya. Sungguh hal ini membuat penulis berulang kali mempertanyakan keberadaan Tuhan.