Mohon tunggu...
Angel ChandraSeptin
Angel ChandraSeptin Mohon Tunggu... Guru - mahasiswi

:))

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Muhammadiyah dan Pergaulan Dunia Internasional

12 Januari 2023   10:04 Diperbarui: 12 Januari 2023   12:22 1967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[7] lemahnya pemahaman anggota dan pengurus Muhammadiyah tentang ideologi Muhammadiyah ketika  dikaitkan dengan gerakan internasionalisasi gerakan Muhammadiyah. Pada sisi kelembagaan, mitra pengabdian PCIM Jerman sudah berstatus badan hukum yang diakui oleh Pemerintah Jerman, yakni: Muhammadiyah Deutschland e.V. Persoalan lainnya adalah upaya melakukan pengembangan dakwah melalui amal usaha sebagai penyokong financial PCIM, hingga saat ini belum memiliki amal usaha. Untuk itulah program pengabdian internasional ini dilakukan dengan tujuan memperkuat posisi strategis PCIM pada level internasional, dan tentunya secara kelembagaan PCIM dapat diakui oleh pemerintah negara setempat, dan memiliki amal usaha sebagai basis finansial kegiatan PCIM [3].

3. Peran PCIM Dalam Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah

[3] beberapa peran penting PCIM bagi Islam, Muhammadiyah dan Indonesia di luar negeri atau level internasional, yaitu; 1) PCIM merupakan organisasi berskala internasional yang mengemban dakwah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Dakwah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan ini memberikan warna Islam ala Indonesia yang teduh dan ramah, serta solutif. 2) Sebagai media kaderisasi Muhammadiyah pada level internasional. PCIM ini merupakan organisasi yang sebagian besar pengurusnya memiliki latar belakang Muhammadiyah, baik alumni maupun dosen pada Universitas Muhammadiyah di Indonesia, alumni organisasi otonom Muhammadiyah (seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Nasyiatul 'Aisyiyah, dan lainya). Artinya bahwa PCIM merupakan wadah kaderisasi Muhammadiyah pada level internasional. 3) PCIM sebagai soft diplomacy. PCIM harus hadir sebagai mediator dalam kegiatan diplomacy, baik antara Muhammadiyah di Indonesia dengan pemerintah negara setempat, maupun dengan komunitas dan masyarakat di negara tersebut. Misalnya saja misi interfaith dialogue yang melibatkan PCIM Jerman dengan berbagai organisasi Islam di Jerman. PCIM sebagai representasi Muhammadiyah juga dapat mengikuti jejak Muhammadiyah dalam berperan pada proyek perdamaian di dunia internasional [6]. 4) PCIM sebagai soft diplomacy.

PCIM harus hadir sebagai mediator dalam kegiatan diplomacy, baik antara Muhammadiyah di Indonesia dengan pemerintah negara setempat, maupun dengan komunitas dan masyarakat di negara tersebut. PCIM merupakan organisasi moderen Islam yang mempunyai amanah Islam berkemajuan ramah, tidak hanya hadir dalam materi dakwah Islam dan pengembangan organisasi tetapi juga aktif dalam gerakan-gerakan kebudayaan seakligus isu-isu strategis lainnya. 

Muhammadiyah sebuah organisasi Islam yang fokus kepada dakwah dan gerakan sosial keagamaan. Gerakan go internasional yang dilakukan dan dirintis oleh pendiri KH. Ahmad Dahlan, yang akhirnya menginspirasi untuk melahirkan gerakan Islam moderat di Indonesia dengan visi internasional. Dengan berdirinya Muhammadiyah memiliki semangat internasionalisasi/global, dimana kader-kader tersebut harus mampu berkontribusi pada ranah global. Internasionalisasi gerakan Muhammadiyah ini harus diteruskan dan dibarengi dengan gerakan internasionalaisasi paham pemikirian Muhammadiyah. 

Program pengabdian internasional merupakan upaya peningkatan peran Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah dalam internasionalisasi gerakan Muhammadiyah, baik level internasional maupun negara tempat keberadaan PCIM. Pengabdian ini lebih memfokuskan pada arah gerak internasionalisasi PCIM (dakwah eksternal PCIM) dengan menggandeng mitra pengabdian. PCIM merupakan organisasi moderen Islam yang mempunyai amanah Islam berkemajuan ramah, tidak hanya hadir dalam materi dakwah Islam dan pengembangan organisasi tetapi juga aktif dalam gerakan-gerakan kebudayaan seakligus isu-isu strategis lainnya.  Tujuannya sebagai penguatan internasionalisasi gerakan Muhammadiyah.

References 

[1]      "Nelly Yusra, 2018".

[2]      G. Barton, "The Glen Movement, Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama: Progressive Islamic Thought, Religious Philanthropy and Civil Society in Turkey and Indonesia," Islam and Christian-Muslim Relations, vol. 25, no. 3, pp. 287--301, 2014, doi: 10.1080/09596410.2014.916124.

[3]      I. Satriawan, T. Lailam, and N. Andrianti, "PENINGKATAN PERAN PIMPINAN CABANG ISTIMEWA MUHAMMADIYAH DALAM INTERNASIONALISASI GERAKAN MUHAMMADIYAH," vol. 6, no. 4, 2022, doi: 10.31764/jmm.v6i4.9373.

[4]      T. Luhuringbudi, F. Liza, and N. Akbar, "Islam Berkemadjoean Perspektif Globalisasi: Kontribusi Islam Indonesia pada Peradaban Global," MAWA'IZH: JURNAL DAKWAH DAN PENGEMBANGAN SOSIAL KEMANUSIAAN, vol. 11, no. 1, pp. 74--96, Jun. 2020, doi: 10.32923/maw.v11i1.1011.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun