Mohon tunggu...
Angel ChandraSeptin
Angel ChandraSeptin Mohon Tunggu... Guru - mahasiswi

:))

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gerakan Organisasi Muhammadiyah Internasional

29 Oktober 2022   15:29 Diperbarui: 31 Oktober 2022   17:39 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(KH. Ahmad Dahlan/Image source: www.sejarahone.id)

Oleh: Angel Chandra Septin

Program Studi Magister Manajemen 

Universitas Muhammadiyah Malang

Mata Kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan 

 

Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang didirikan atas dasar pengkajian dan pendalaman KH. Ahmad Dahlan. Organisasi Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi sosial, pendidikan, dan juga dakwah. Islam tampil sebagai agama yang mudah dipahami dan mudah dilaksanakan, sekaligus juga mudah diingat.

Sasarannya adalah masyarakat kota yang rasional dan lebih sibuk. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam modernis dimana memiliki sebuah peran penting dalam pergerakan perjuangan Indonesia.

Muhammadiyah meletakkan pondasi keberagaman di sektor nasional maupun internasional. KH. Ahmad Dahlan telah mendirikan gerakan go internasional Muhammadiyah, hal ini guna untuk pembaruan Islam yang menginspirasi melahirkan gerakan Islam moderat di Indonesia dengan visi internasional. 

Adapun internasionalisasi gerakan Muhammadiyah ini terus dilaksanakan, didiskusikan dan didesain sebaik mungkin sehingga benar-benar nyata dalam level internasional.

Posisi strategis Muhammadiyah di internasional yaitu guna menyukseskan program-program masyarakat internasional seperti MDGs (Millinium Development Goals) dan juga dialog antar agama dan kerja sama antar peradaban di beberapa negara, dikenal sebagai "soft diplomacy". 

Guna misi internasionalisasi dapat berkembang dengan maju Muhammadiyah mengirimkan kader-kader terbaiknya. Semangat dari kader tersebut sebagai inisiator pembentukan dan pengembangan dakwah gerakan Muhammadiyah melalui Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM). 

Keberadaan PCIM sebagai wajah Muhammadiyah diluar negeri perlu didesain dengan baik sehingga geraknnya tidak bersifat spontanitas dan hanya sebatas kumpul-kumpul aktivitas Muhammadiyah di luar negeri. Semua kegiatan tentunya mengalami hambatan ataupun tantangan yang kompleks dan dinamis, baik itu dari faktor eksternal maupun internal, lokal maupun internasional. Mencakup semua hal ini, kira-kira bagaimana sih gerakan organisasi Muhammadiyah di sektor internasional itu?

Organisasi Islam Muhammadiyah yang dilatar belakangi oleh pendiri KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah (18 November 1912) berfokus pada dakwah dan gerakan sosial keagamaan yang berfokus pada pendidikan, sosial, kesehatan, dan filantropi (Nashir, Jinan, et al., 2019).  

Gerakan dakwah Muhammadiyah bertujuan untuk terciptanya masyarakat utama, adil dan makmur. Organisasi Muhammadiyah merupakan organisasi yang tertua di Indonesia. Sebagai organisasi Islam moderen terbesar (Barathon, 2014) di dunia, Muhammadiyah mengungsung gerakan Islam bekemajuan yang selalu berkontribusi melintasi zaman dan batas-batas geografik negara. Visi dari moderat Muhammadiyah meletakkan sebuah pondasi keberagaman pada sektor nasional maupun internasional.

Gerakan go internasional yang didirikan KH. Ahmad Dahlan pada usianya yang masih muda dimana beliau menuntut ilmu di Mekah dan berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaruan Islam yang menginspirasi melahirkan gerakan Islam moderat di Indonesia dengan visi internasional. 

Gerakan organisasi ini berguna untuk menumbuhkan semangat internasionalisasi/global dan mampu berkompetisi di ranah global, dan sudah saatnya Muhammadiyah berkompetisi di dunia internasional (Santoso, 2016), melalui gerakan internasionalisasi dakwah dan pemikiran Muhammadiyah dibidang pendidikan. Internasionalisasi gerakan Muhammadiyah ini terus dilaksanakan, didiskusikan dan didesain sebaik mungkin sehingga benar-benar nyata dalam level internasional.

Muhammadiyah didunia internasional telah menyukseskan program-program masyarakat internasional yaitu MDGs (Millinium Development Goals) dialog antar agama dan kerja sama antar peradaban di beberapa negara, dikenal sebagai "soft diplomacy". Apa itu MDGs? MDGs dapat diartikan sebagai "Tujuan Pembangunan Milenium", merupakan sebuah paradigma pembangunan global yang dihasilkan dari kesepakatan antar kepala negara beserta perwakilan dari 189 negara anggota PBB di kota New York, Amerika Serikat di bulan September tahun 2000. 

Kegiatan MDGs di Indonesia mencakup pelaksanaan kegiatan monitoring MDGs, untuk negara maju berkewajiban mendukung dan memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs. Adapun tujuan deklarasi MDGs yang telah disepakati anggota PBB dalam pembangunan global adalah sebagai berikut:

  • Menanggulangi kemiskinan serta kelaparan
  • Mencapai Pendidikan dasar untuk semua kalangan
  • Mendorong kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan
  • Menurunkan angka kematian pada Anak
  • Meningkatkan kesehatan Ibu
  • Memerangi penyakit HIV/AIDs, malaria serta penyakit menular lainnya
  • Memastikan kelestarian lingkungan hidup
  • Membangun kemitraan global untuk pembangunan

Deklarasi MDGs tersebut adalah hasil dari perjuangan dan kesepakatan bersama antara negara-negara berkembang dan maju. Negara berkembang wajib untuk melaksanakannya, termasuk Indonesia dikarenakan kegiatan MDGs Indonesia mencakup pelaksanaan kegiatan monitoring MDGs. Negara maju wajib mendukung dan memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs. 

Dalam MDGs potret dari kemakmuran rakyat diukur melalui beberapa indikator, yaitu bertambah tingginya tingkat pendapatan penduduk, kualitas pendidikan dan derajat kesehatan yang membaik. Penduduk mempunyai kesempatan untuk mengakses sumber daya yang tersedia, lapangan kerja yang terbuka untuk semua penduduk, terbebas dari kemiskinan, dan kelaparan.

Kegiatan yang didirikan hingga berjalan sesuai tujuan awal  pasti ingin maju dan berkembang hingga mencapai titik internasional, adapun misi internasionalisasi Muhammadiyah mengirimkan kader-kader terbaiknya. Kader yang dikirimkan tersebut adalah (dosen pada Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) untuk kuliah di luar negeri, yang merata di 5 benua, Asia, Amerika, Eropa, Afrika, dan Australia. 

Semangat dari kader tersebut sebagai inisiator pembentukan dan pengembangan dakwah gerakan Muhammadiyah melalui Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM). PCIM banyak dikelola oleh intelektual muda Muhammadiyah yang merupakan organisasi sosial moderen yang kuat dibidang intelektual dan harus mampu berperan dan berkompetisi pada tingkat nasional (Al Hamdi, 2021), sekaligus harus mampu membangun dan memperluas jaringan dan jangkauan gerakan Muhammadiyah di berbagai belahan dunia. 

PCIM hadir dan berkontribusi pada masyarakat lokal maupun negara ditempat PCIM berada, selain itu juga mengemban gerakan Islam berkemajuan yang ramah. Program pengabdian internasional ini dilakukan agar pengelolaan PCIM dapat berkelanjutan. Pengabdian internasional dilakukan sebagai tindak lanjut dari pengabdian internasional dimana sebelumnya dilakukan oleh Ridho Al-Hamdi dan Indar Surahmat (Al Hamdi dan Surahmat, 2022) dengan mengungsung kegiatan Strategi Dakwah Islam di Eropa. 

Dan pengabdian ini lebih difokuskan pada arah gerak internasionalisasi PCIM (dakwah eksternal PCIM) dengan menggandeng mitra pengabdian: Muhammadiyah Deutschland e.V dengan melibatkan PCIM sedunia.

Apasih hambatan dari PCIM itu? PCIM sebagai wajah Muhammadiyah di luar negeri perlu didesain sebaik mungkin sehingga gerakannya tidak dilakukan secara spontan dan sebatas wadah berkumpul aktivitas Muhammadiyah di luar negeri. Hambatan dari PCIM sendiri dikarenakan lemahnya pemahaman anggota dan pengururs Muhammadiyah tentang ideologi Muhammadiyah (Al Hamdi dan Surahmat, 2022), dan jika dikaitkan dengan gerakan internasionalisasi gerakan Muhammadiyah. 

Adapun kelemahan tersebut adalah mitra pengabdian PCIM Jerman sudah berstatus badan hukum yang diakui oleh Pemerintah Jerman, yaitu Muhammadiyah Deutschland e.V. Masih ada beberapa persoalan upaya melakukan pengembangan dakwah melalui amal usaha sebagai penyongkong financial PCIM, dikarenakan hingga saat ini belum memiliki amal usaha.

Program pengabdian internasional merupakan upaya peningkatan peran Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah dalam internasionalisasi gerakan Muhammadiyah, pada level internasional maupun negara tempat keberasaan PCIM. Program ini bertujuan untuk penguatan internasionalisasi gerakan Muhammadiyah. Program pengabdian internasinal ini dapat dilakukan dengan tujuan memperkuat posisi strategis PCIM pada level internasional, dan tentunya secara kelembagaan PCIM dapat diakui oleh pemerintah negara setempat, dan memiliki amal usaha sebagai financial kegiatan PCIM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun