Mohon tunggu...
Angel Chatarina
Angel Chatarina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pribadi

Mahasiswa Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Budaya Membawa Pengaruh pada Pola Interaksi Komunikasi

9 Maret 2022   00:18 Diperbarui: 9 Maret 2022   00:26 2832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokomuntasi Pribadi

Komunikasi antarbudaya adalah proses pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang yang berbeda budaya. Komunikasi antarbudaya, pada dasarnya mengkaji bagaimana budaya berpengaruh terhadap aktivitas komunikasi, apa makna pesan verbal dan non verbal menurut budaya-budaya bersangkutan,apa yang layak dikomunikasikan, bagaimana cara mengkomunikasikannya (verbal dan non verbal) dan kapan mengkomunikasikannya.

Manusia merupakan makhluk sosial sudah pasti memerlukan manusia lainnya, sehingga menuntut terjadinya interaksi walaupun di antara mereka memiliki perbedaan dalam memahami suatu makna. 

Manusia dituntut untuk dapat berinteraksi dengan manusia lainnya walaupun memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Maka dari itu, manusia harus dapat memahami kebudayaan lain di luar budayanya sendiri dan dapat beradaptasi ketika ia berada di budaya yang berbeda dengannya. 

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam macam budaya, suku, bahasa dan agama. Dari berbagai macam suku dan budaya tentunya mempengaruhi pola perilaku dan bahasa yang digunakan. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa yang tersebar di berbagai macam pulau di Indonesia sehingga perbedaam suku, agama, ras dan budaya sering kali menjadi suatu permasalahan budaya terhadap para pendatang di lingkungan barunya.

Mencapai pertumbuhan negara melalui Pendidikan, Indonesia memiliki sebanyak 4.504 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Setiap perguruan tinggi memiliki berbagai macam mahasiswa yang berasal dari latar belakang etnis, suku hingga agama yang berbeda. Salah satunya perguruan tinggi negeri Indonesia ialah Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (SV IPB). Sekolah Vokasi IPB memiliki beragam macam mahasiswa yang berlatar belakang etnis, suku dan agama yang berbeda. 

Berbagai macam etnis atau suku tersebut tidak hanya dari pulau Jawa saja, melainkan dari pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bahkan Papua. Hal inilah yang menjadikan multietnis di Sekolah Vokasi IPB. Dengan adanya multietnis di Sekolah Vokasi IPB dikhawatirkan terjadinya gegar budaya terhadap mahasiswa pendatang yang berasal dari luar Pulau Jawa secara khusus suku Batak, Sumatera Utara terhadap budaya Sunda, Jawa Barat di Sekolah Vokasi IPB. 

Mahasiswa asal Sumatera Utara di Institut Pertanian Bogor sendiri harus beradaptasi dengan perbedaan antara budaya Jawa dengan budaya Sumatera yang sangat mencolok. Setiap orang diketahui mempunyai gaya komunikasi yang bersifat personal sebagai ciri khas seseorang dalam berkomunikasi. 

Pada dasarnya gaya komunikasi merupakan bentuk kepribadian seseorang sehingga sukar diubah. Untuk memahami gaya berkomunikasi maka setiap orang harus berusaha menciptakan dan mempertahankan gaya komunikasi personal sebagai ciri khas pribadinya. Memang sulit untuk mengubah gaya komunikasi, karena gaya komunikasi melekat pada kepribadian seseorang.

Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi dalam suatu situasi tertentu. Gaya yang dimaksud dapat secara verbal, berupa kata-kata atau nonverbal berupa vokalik, bahasa badan, penggunaan waktu, dan penggunaan ruang dan jarak. Perbedaan gaya komunikasi dan budaya antara mahasiswa asal Sumatera Utara dengan sebagian besar mahasiswa yang berasal dari Pulau Jawa tentunya memiliki perbedaan yang mencolok. Mahasiswa asal Pulau Jawa kerap kebingungan dengan gaya komunikasi mahasiswa asal Sumatera Utara.

Gegar budaya atau sering disebut culture shock merupakan reaksi psikologis yang sering kali dialami oleh mahasiswa yang berada di lingkungan baru dengan kebudayaan yang berbeda dengan dirinya. Gegar budaya sendiri biasanya muncul dalam empat tahapan. Tahapan pertama, keadaan dimana seseorang merasa bersemangat ketika ia bertemu dengan kebudayaan baru dan orang-orang di dalamnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun