Ekonomi politik merupakan sebuah istilah yang jarang ditemui dalam dunia jurnalisme. Secara umum, ekonomi politik memiliki pengertian sebagai suatu sistem ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat, sedangkan politik yang dimaksud adalah bagaimana masyarakat tersebut menata kehidupannya yang dibantu dengan sistem ekonominya itu sendiri. Dari pengertian singkat di atas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa ekonomi politik merupakan suatu cara tentang bagaimana sistem perekonomian mampu mempengaruhi masyarakat dalam menata kehidupannya. Menurut Warren F. Ilchman dan Norman T. Uphoff seperti dikutip pada bahan pengajaran Rachmat Hidayat, MPA dari Universitas Jember, ekonomi politik bersifat politik karena membahas segi otoritas negara dalam masyarakat dan bersifat ekonomi karena membahas masalah-masalah alokasi dan pertukaran sumber-sumber yang langka, termasuk sumber-sumber sosial dan politik. (www.elearning.unej.ac.id).
Dalam jurnalisme online, peristiwa ekonomi Politik merupakan bagaimana suatu perilaku ekonomi dilakukan oleh sekelompok orang dengan bisnisnya melalui internet sebagai media perantaranya. Ekonomi politik yang lazimnya dilakukan melalui media lain seperti radio, televisi, dan media cetak, kini telah merambah melalui medium internet. Hal ini bisa terjadi karen karakteristik dari internet itu sendiri yang sangat mudah diakses oleh siapapun, di manapun, dan kapanpun. Informasi di dalam internet dapat diakses kapanpun. Internet tidak tidak pernah habis dalam menyampaikan informasi. Perilaku ekonomi dan politik kini sudah masuk ke dalam new media yang sering disebut oleh masyarakat dengan “dunia maya” ini. Segala bentuk perilaku berekonomi dan politik memilih internet sebagai sarana yang menjadi nomor satu saat ini. Dapat kita temui banyak web baik resmi maupun tidak resmi yang muncul dengan pembahasannya tentang perekonomian dan politik.
McChesney (2002) dalam Jones and Salter (2012 : 23-24) menjelaskan mengapa internet tidak akan menjadi media besar. Pertama, perusahaan media yang besar akan kehilangan melalaui internet tersebut. Sebagai contoh adalah perusahaan Disney dan Time Warner yang kehilangan proyek dan asetnya. Investasi perusahaan besar ini hilang karena kehilangan suatu proteksi dengan anggapan bahwa kehilangan merupakan sebuah kunci untuk berjalan di masa depan. Maksudnya adalah, dengan peristiwa kehilangan tersebut menjadi sebuah pelajaran tentang bagaimana untuk mengatur sistem ekonomi perusahaan yang lebih baik dalam ke depannya agar tidak terjadi peristiwa yang sama terulang kembali.
Kedua, perusahaan media yang besar memiliki pemrograman digital yang mampu menyalurkannya ke media barudengan biaya yang rendah. Bisnis ekonomi melalui internet tentu dibutuhkan biaya untuk aktivasi domain dan hosting bagi pemilik akunnya. Tanpa melakukan aktivasi kedua hal tersebut, maka pemilik akun tidak bisa menggunkan akuknnya untuk melancarkan bisnisnya. Penerapan sistem multi-platform sangat penting di sini. Sebagai contoh adalah berita televisi dengan sistem streaming. Korporasi stasiun televisi yang terdiri dari beberapa stasiun televisi tersebut secara otomatis tidak akan menutup kemungkinan jika berita yang ditayangkan bersumber pada satu wartawan yang sama. Perusahaan kemudian mencari ide agar biaya produksi tidak tinggi, maka berita-berita yang seharusnya milik wartawan A yang berada di stasiun televisi A dapat ditayangkan di stasiun televisi B, namun kedua stasiun televisi tersebut masih dalam satu korporasi. Dengan sistem seperti ini tentu saja biaya produksi perusahaan utama dari stasiun-stasiun televisi tersebut hanya mengeluarkan biaya produksi yang rendah.
Ditambah lagi ketika perusahaan media yang besar tersebut mengikuti arus zaman dengan melakukan sistem streaming melalui internet. Mereka meraih pendapatan dengan bantuan iklan sekaligus dari biaya produksi yang rendah. Perusahaan media yang besar dengan iklan politiknya semakin diuntungkan karena memiliki banyak akses untuk menjalankan karier politiknya pula tentu saja. Pemrograman secara digital seperti ini mempermudah para politikus untuk menarik perhatian masyarakat karena dengan banyaknya akses yang dimiliki maka pesan politik yang disampaikan perlahan-lahan akan mampu mempengaruhi pikiran masyarakat yang menyaksikannya.
Ketiga, perusahaan mempromosikan produknya dengan variasi baru dengan menggunakan media selain surat kabar dan beralih dengan menggunakan web dan program televisi. Karakter televisi yang memiliki elemen audio dan visual memiliki pengaruh yang besar untuk menarik minat orang yang menyaksikan. Oleh karena itu, ketika beriklan melalui sarana media televisi dan internet, pengiklan harus memiliki kratifitas tinggi agar pesan yang disampaikan dari iklan tersebut mampu tersampaikan kepada penonton. Berbeda jika dibandingkan dengan media cetak yang sifatnya terbatas. Media cetak tidak memiliki kemungkinan untuk membuat suatu iklan lebih atraktif dari pada iklan televisi dan internet karena sifat tercetak dari media cetak itu snediri. Pengiklan harus bermain-main dengan penyampaian kata-kata yang menarik dan juga pemilihan warna untuk iklan tersebut sehingga semaksimal mungkin pesan tercetak itu juga dapat tersampaikan kepada pembacanya.
Promosi dan marketing produk memang membutuhkan biaya paling banyak dengan tujuan agar produk tersebut semakin dikenal oleh masyarakat luas. Dalam hal ini, pengiklan tentu saja memiliki keuntungan yang sangat besar ketika pengiklan mengiklankan produknya dengan menggunakan media televisi yang berada dalam satu koporasi media seperti yang sudah dijelaskan di atas. Hanya dengan satu kali membayar, maka iklan dapat ditayangkan melalui beberapa media, termasuk di dalamnya adalah portal online milik perusahaan terkait.
Keempat, bisnis dan investasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan bersumber pada biaya perusahaan itu sendiri. Sebagai contoh adalah sistem perekonomian yang dilakukan perusahaan adalah dengan menginvestasikan sejumlah uang kepada dua puluh perusahaan internet. Dengan sistem seperti ini maka perusahaan akan lebih dimudahkan dan memiliki potensi yang sangat besar untuk memperoleh keuntungan yang tinggi. Sistem seperti ini juga memiliki kemungkinan yang besar ketika suatu saat perusahaan media ingin beriklan, maka iklan yang dipublikasikan tersebut dapat tayang dalam waktu bersamaan dari dua puluh perusahaan internet tersebut. Tentu saja hal seperti ini memiliki potensi tinggi bahwa pesan dapat diterima oleh masyarakat dengan lebih cepat.
Kelima, perusahaan dapat menggunakan kekuasaannya untuk memperoleh timbal balik secara cepat. Dengan kekuasaan yang dimiliki (sisi politik) dan besarnya investasi yang ditanam pada tahap sebelumnya (sisi ekonomi), perusahaan dapat melakukan apapun yang diinginkan karena ekonomi politik yang secara bertahap dilakukan oleh perusahaan telah mempengaruhi kehidupan masyarakat yang berhasil terperangkap dalam pesan yang secara terus menerus digencarkan oleh perusahaan. Melalui internet, perusahaan tersebut kemudian menjadi sebuah perusahaan yang besar karena pesan iklan dari puluhan perusahaan internet dan tayangan melalui media radio maupun televisi mampu mencuri fokus masyarakat. Inilah yang dimaskud dengan ekonomi politik dalam jurnalisme online. Masyarakat memilih internet sebagai salah satu media alternatif, namun tanpa disadari dalam pengkonsumsian internet secara perlahan dalam pemikirannya telah disisipi dengan ekonomi politik yang mampu mempengaruhi kehidupannya.
Referensi:
Jones, Janet and Salter, Lee. 2012. Digital Journalism. SAGE Publications
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H