Mohon tunggu...
Angela Puan
Angela Puan Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sosialis Loyola #64

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Caci Pak Jokowi!

26 Februari 2016   11:14 Diperbarui: 26 Februari 2016   11:44 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat membaca, bagi para pembaca semua. Disini saya menulis sebagai seorang remaja yang tidak tahu banyak tentang politik, tapi saya tahu bagaimana harus menghargai orang lain. Sudah banyak kita melihat cacian, makian, hinaan ataupun hujatan untuk orang nomer satu kita, Pak Jokowi. Kita langsung mencaci Pak Jokowi ketika sepulangngnya dari KTT AFEC dan G-20, beliau langsung menaikkan harga BBM. Tanpa memperhatikan usaha dan kerja kerasnya, kita dengan mudah langsung mencercanya di media sosial. Banyak tokoh agama, pejabat, bahkan pihak lain yang dengan mudahnya mencela rezim Jokowi. Ada sebagian masyarakat yang merasa bahwa, selama ini mereka telah menilai Jokowi terlalu tinggi, walaupun Jokowi yang memerintah tetap sama saja.

Padahal selama ini mereka tidak pernah tahu apa yang sebenarnya telah presiden kita lakukan selama satu tahun lebih masa kerjanya, terhitung sejak 20 Oktober 2014. Namun, tak sedikit pula yang masih optimis dengan kinerja Pak Presiden. Sebenarnya, Pak Presiden telah menuntaskan beberapa hal peninggalan rezim selanjutnya yang kebanyakan kita sebagai masyarakat lupa atau bahkan tidak tahu.

1.        Setelah 2 hari Pak Jokowi jadi presiden, Malaysia langsung mencabut mercusuarnya dari wilayah Indonesia.

2.        Pak Jokowi juga telah meminta hak kedaulatan udara RI bagian timur yang agar segera dikembalikan setelah puluhan tahun dipegang otoritasnya oleh Singapura. Kalau tidak kembali, perang!

3.        Pak Jokowi telah membuka ratusan hektar lahan hutan untuk membuat rumah bagi pengungsi letusan gunung Sinabung yang telah ditelantarkan pemerintahan sebelumnya.

4.        Pak Jokowi yang dalam 100 hari kerjanya langsung membereskan masalah lapindo yang sudah sewindu terabaikan.

5.        Pak Jokowi telah memberikan statement keras agar PT. FREEPORT harus segera membangun smelther di Papua. Kalau tidak, kontrak Freeport akan segera dicabut. Dengan adanya smelther , maka Freeport tidak punya alasan untuk membawa hasil mentahan ke negaranya, dan harus diolah di Indonesia.

6.        Pak Jokowilah yang pertama kali mengeksekusi mati terpidana NARKOBA.

7.        Pak Jokowi juga menjadi yang pertama berani mengkritik dengan keras Bank Dunia, ADB, IMF, dan menyerukan semua negara untuk tidak mempunyai ketergantungan dengan 3 lembaga keuangan Amerika ini, dan cukup membuat Amerika gemetar.

Pak Jokowi tidak pernah sekalipun menjelek-jelekan dan menghina-dina orang lain bahkan selalu membalas cacian dengan senyuman. Walaupun beliau dikagumi ratusan pemimpin dunia, namun di negerinya sendiri dicibir dan dihujat. Pak Jokowi sedang tidak memerintah sebuah desa kecil, kawan. Tapi, sebuah negara yang luas dengan berbagai ragam budaya dan kekhasannya masing-masing. Pak Jokowi memiliki waktu 5 tahun untuk membuktikannya pada kita, apakah kepercayaan kita selama ini telah tepat pada tempatnya. Berilah beliau waktu untuk melaksanakan kewajibannya. Kita juga bisa membantu dengan menghargai dan mendukung setiap kebijakan yang beliau ambil.

Mungkin saya memang tidak tahu politik, sebanyak yang anda ketahui. Tapi yang saya ketahui adalah Indonesia merupakan bangsa yang besar. Butuh pemimpin yang sangat berani untuk dapat membebaskan bangsa ini dari rantai-rantai tak kasat mata yang selama ini menahan Indonesia untuk berkembang. Indonesia adalah negara terkaya di dunia. Kita memiliki segalanya berlimpah-ruah, namun kita diperdaya bangsa lain dalam mengelolanya. Pak Jokowi telah memberikan contoh, sebagai rakyat kita juga harus menunjukkan aksi nyata kita. Jangan cuma ngomong terus! Saya menantang anda untuk melakukan itu.

Sumber : All About Your Life

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun