Mohon tunggu...
Inovasi

Backpack Journalist

18 Maret 2017   06:50 Diperbarui: 18 Maret 2017   18:00 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan jurnalistik semakin pesat saat ini. Hal tersebut ditunjang khususnya dengan keberadaan internet. Dengan kemudahan dan kecepatan yang diberikan internet, maka para jurnalis juga lebih mudah dalam mengirim dan mengolah data berita. Kenyataan tersebut yang kemudian membuahka sebuah konsep barupada dunia jurnalis yaitu keberadaan Backpack Journalist. Jika dilihat dari katanya menurut Quin (2004, hal.112) dalam (Meilitasari, 2009), Backpacker Journalist merupakan jurnalis yang memiliki keahlian bekerja di lebih dari satu sektor media. Jurnalis ini diharapkan dapat mengumpulkan data, mengolahnya, dan menyajikan isi bagi beragam jenis media.

Lebih mudahnya kita memahami backpack journalist yaitu bahwa jurnalis dapat bekerja dengan mengumpulkan berbagai bentuk data. Misalnya saja tidak hanya data wawancara namun juga video, foto yang nantinya diolah dalam ruang redaksi. Di beberapa media, backpack journalist sudah diberlakukan. Jurnalis dibekali dengan smartphone dalam bekerja. Hal ini dirasa menunjang para jurnalis untuk mendapatkan hasil data yang cepat dan berkualitas. Salah satu media yang menerapkan hal tersebut adalah CNN Indonesia. Pada media CNN Indonesia, para jurnalis dibekali dengan smartphone terbaru yaitu iphone seri 5 yang mana memiliki kualitas gambar yang jernih dalam hal video maupun foto. Selain itu, beberapa jurnalis yang ditugaskan untuk meliput di ranah politik misalnya juga dibekali dengan kamera – kamera khusus sehingga memudahkan mereka dalam pengambilan gambar terkait informasi yang ada.

Backpak journalist juga tidak terlepas dari internet. Kemudahan yang diberikan oleh internet memberi dampak bagi para jurnalis. Dengan menggunakan jaringan internet, para jurnalis dengan mudah dan cepat dapat mengirim gambar atau berita ke newsroom untuk diolah dan kemudian didistribusikan dalam bentuk berita. Selain itu bagi para jurnalis online, adanya internet juga memudahkan mereka menjalankan praktek backpack journalist sebab dengan internet mereka dengan cepat dapat mengolah berita di tempat mereka beradasekaligus menyertakan foto dan video kondisi disana. Hal ini tentu saja membuat efisien bagi para backpack Journalist.

Namun, meskipun memudahkan karena cepat dalam mendistribusikan informasi. Backpack journalist memiliki sisi kenegatifan juga, salah satunya yaitu editor tidak berfungsi dengan baik. Sebab, tidak banyak jurnalis yang memberikan beritanya kepada editor untuk di edit. Kebanyakan dari mereka hanya mengedit menurut mereka kemudian mendistribusikan berita tersebut. Hal ini banyak dijumpai khususnya bagi para jurnalis di media online. Mereka dengan mudah dapat mengedit berita melalui laptop yang mereka bawa. Ketika mereka kembali ke kantor, mereka tidak perlu lagi berpusing – pusing untuk membuat lagi sebuah berita tetapi hanya sebatas membuat skrip untuk video berita mereka.

Di masa depan, backpack juournalist bukan lagi menjadi sesuatu yang newah lagi. Para jurnalis dapat melakukan liputan dengan sembari menjalankan aktivitas mereka. Namun, meski demikian hal ini juga berdampak pada kerja tim mereka. Dengan adanya backpack journalist, mungkin saja akan mengurangi frekuensi teamwork mereka. Para jurnalis akan melakukan liputan secara individu karena alat – alat canggih yang mereka gunakan dapat memfasilitasi mereka. Kerja tim akan berkurang dan frekuensi tatap muka untuk saling memberi masukan terkait berita juga akan berkurang. Hal ini memungkinkan para jurnalis juga akan kehilangan penilaian dari tim mereka tentang berita liputan yang mereka dapat. Sebenarnya backpack joournalist tidak masalah jika diterapkan, namun alangkah lebih baiknya jika backpak journalist dilakukan ketika keadaan yang benar – benar sangat mendesak yang tidak memungkinkan jika semua kru haus terjun ke lapangan.

Daftar Pustaka:

Meilitasari. 2009. “Ketrampilan yang Harus Dimiliki Jurnalis”. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun