Mohon tunggu...
Maria Angela Patrice
Maria Angela Patrice Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Hi there! every single word written here is created with intention. I hope you all sending lots of love here and let's explore insightful ideas together!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tidak Hanya Sebatas Hiburan, Sastra Anak Bisa Jadi Kunci untuk Belajar Toleransi Loh!

2 Desember 2024   10:23 Diperbarui: 2 Desember 2024   11:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk Toleransi (Sumber: E-book Menghargai Perbedaan Pendidikan Toleransi untuk Anak)

Membaca sastra anak untuk tujuan pendidikan tidaklah sulit, tetapi tentu saja memerlukan beberapa strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan: 

1. Memilih Buku yang Relevan

Pilihlah buku cerita atau kumpulan puisi yang mengangkat tema keberagaman atau persahabatan lintas budaya. Buku-buku seperti ini dapat membantu anak memahami bahwa perbedaan adalah hal yang alami dan indah. 

2. Mengadakan Diskusi Setelah Membaca

Setelah membaca cerita bersama anak, ajak mereka berdiskusi tentang apa yang mereka pelajari dari cerita tersebut. Tanyakan pendapat mereka tentang tokoh dalam cerita dan bagaimana mereka melihat konflik yang terjadi. 

3. Menggunakan Media Digital

Di era digital ini, banyak cerita anak yang tersedia dalam bentuk video atau buku elektronik. Media ini bisa menjadi alternatif yang menarik untuk memperkenalkan sastra anak kepada generasi muda. 

4. Melibatkan Anak dalam Proses Kreatif

Dorong anak-anak untuk membuat cerita mereka sendiri tentang toleransi. Proses ini tidak hanya melatih kreativitas mereka tetapi juga membantu mereka memahami konsep toleransi secara lebih mendalam.

5. Mengenalkan Sastra Lokal

Perkenalkan anak pada cerita-cerita dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan cara ini, mereka dapat belajar tentang keberagaman budaya di Indonesia dan menghargainya. 

Sastra anak merupakan jendela kecil yang dapat memberikan akses ke dunia yang luas. Melalui cerita-cerita yang sederhana, masing-masing dari cerita tersebut membawa kesan dan pesan bagi pembacanya terlebih pada anak-anak. 

Anak-anak diajak untuk memahami, merasakan, dan menghargai perbedaan yang ada di sekitar mereka. Lebih dari sekedar hiburan, sastra anak adalah alat pendidikan yang dapat membentuk generasi yang lebih toleran, empati, dan siap menghadapi tantangan di masa mendatang.

REFERENSI

Hikmah, Siti. (2022). Pendidikan Sastra Berbasis Multikultural di Era Society 5.0. Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik (JIPH), 1, 11-30.

Yangsen, B. R., & Sukarismanti. (2023). Eksplorasi Nilai-Nilai Multikultural dalam Sastra Anak Sumbawa sebagai Revitalisasi Pendidikan Nilai dan Karakter. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 9(2), 871-885.

hermawan, W., & Anjariyah, D. (2023). Penguatan Nilai Multikultural Sastra Lokal sebagai Media Literasi Anak. Journal of Education Research, 4(4), 1918–1926.

Anafiah, Siti., & Sudigdo, Anang., & Masjid, Akbar. (2022). Sastra anak: media penumbuhan karakter kepemimpinan melalui ajaran Tamansiswa Ngerti, Ngrasa, Nglakoni (Tri Nga). Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 6. 13-22.

Sudigdo, A., & Pamungkas, O. Y. (2022). Multiculturalism in Children’s Literature: A Study of a Collection of Poems by Elementary School Students in Yogyakarta. Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation, 2(3), 266-278.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun