Detik Akurat -- Karanganyar -- Sedulur Kayu dan Mebel Jokowi memberikan dukungan kepada calon presiden Jokowi. Jokowi mengucapkan terima kasih dan bicara mengenai semburan fitnah sampai antek asing.
"Pertama, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas silaturahmi pada siang hari ini. Saya sangat menghargai dan ini mengingatkan kembali pada saya pekerjaan yang saya geluti hampir 18 tahun menjadi eksportir mebel dan kayu bersama bapak ibu dan saudara sekalian," ujar Jokowi di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada hari Minggu (03/02/19).
Jokowi kemudian berbicara mengenai fenomena semburan fitnah di tahun coblosan. Ia berpesan kepada para pendukungnya untuk menangkal hoax.
"Saya titip karena yang banyak terjadi sekarang ini adalah banyaknya semburan fitnah di mana-mana, terutama di media sosial, kebohongan, kedustaan di mana-mana," kata dia.
Dia kembali berbicara tentang propaganda ala Rusia yang digunakan oleh lawan politiknya. Propaganda ini hanya terus menebar hoax dan ketakutan, ungkapnya.
"Kalau dibolak-balik seperti ini, seperti yang telah saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan dan hoax sebanyak-banyaknya sehingga rakyat, masyarakat akan menjadi ragu. Memang teorinya itu," ujarnya
Jokowi menuding elite yang menggunakan propaganda Rusia menggunakan jasa konsultan asing. Namun Jokowi tidak menyebut dengan lengkap siapa elite tersebut.
"Yang dipakai oleh konsultan asing. Tidak mikir ini akan memecah belah rakyat atau tidak, tidak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini nantinya akan membuat rakyat khawatir atau tidak, membuat rakyat takut atau nggak, nggak peduli. Konsultannya itu konsultan asing. Terus yang dimaksud antek asing siapa?" cetus Jokowi.
"Kanan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-terusan. Rakyat kita semua sudah pintar, baik yang di kota ataupun di desa," imbuh Jokowi.
Jokowi menambahkan bahwa dirinya sering dituding sebagai antek asing. Jokowi menepisnya dengan kebijakan pemerintah yang mengambil alih Blok Rokan, Blok Mahakam, dan kepemilikan saham 51 persen di PT Freeport.
"Yang antek asing sebenarnya siapa? Jangan begitu dong. Maksudnya, jangan nunjuk-nunjuk antek asing, padahal dirinya sendiri antek asing. Tidak mempan antek asing, ganti lagi," ujar Jokowi.
Detik Akurat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H