Mohon tunggu...
Angela Mau
Angela Mau Mohon Tunggu... Animator - Mahasiswa

"Hobi adalah jendela ke dalam jiwa, tempat kita menemukan kegembiraan yang tak terduga dan memperluas horison kehidupan kita." Di antara kesibukan dan berjalan, Hobi ku menjelma, tiada kian lara. Menyanyi, menulis, hingga membaca , Hobi ku raih, senyum pun bersemi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Hamba di Jalan Tuan

29 Oktober 2024   12:31 Diperbarui: 29 Oktober 2024   12:33 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber (My Photo bersama tuanku Almario di Komunitas Ambulu-Jember)

Dalam langkah sunyi, hamba melangkah,

Menyusuri jalan setapak, penuh makna.

Di bawah sinar rembulan yang lembut,

Kehadiran hamba, tiada terasa, tiada terputus.

Setiap jejak, di bumi yang hening,

Adalah harapan, kasih yang tak terpinggirkan.

Menyusuri lorong, berliku penuh cerita,

Demi tuan, hamba bertahan, tak kenal lelahnya.

Satu langkah, hamba menghitung,

Dalam setiap detik, cinta tak terputus.

Hembusan angin, bawa rindu ke ujung sana,

Menyampaikan pesan, bahwa hamba ada di sana.

Di balik bayang, hamba merenung,

Setia menemani, di kala sepi bersemi.

Walau tak tampak, hamba di sini,

Jejak tak terlihat, namun penuh arti.

Oh, Tuan, dengarlah bait hati ini,

Di setiap langkah hamba, ada doa tak henti-hentinya.

Semoga jejak ini, di jalan yang kau tempuh,

Menjadi Saksi, cinta abadi, tak akan pupus.

Setiap detik, setiap nafas yang kulalui,

Adalah cinta dalam pengabdian,

Menyapu debu, menata harapan,

Hanya untuk melihat senyummu, Tuan.

Di bawah bintang, kutemukan makna,

Bahwa hamba bukan hanya pelayan,

Namun sahabat dalam suka dan duka,

Di setiap detak jantung, sebuah pengharapan.

Biarlah angin membawa suara,

Jejakku tertinggal, namun terasa,

Dalam setiap langkah, ada doa,

Agar jalan kita selalu bersua.

Kehadiranku, sebuah janji suci,

Tak akan pudar dalam waktu yang pergi,

Di jalan Tuan, hamba kan setia,

Menjadi pelita, dalam kegelapan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun