Kau datang bagai embun pagi,
Menyegarkan hati yang lelah,
Namun, saat mentari terik menyapa,
inginkah kita tetap berarti?
Kau adalah tawa di saat kelam,
Pelipur lara saat badai datang,
Tetapi, saat pelangi memudar mendekat,
Apakah kita masih saling berkomunikasi?
Bukan semata-mata tentang butuh,
Atau harap yang tak terucap,
Namun tentang jalinan rasa,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!