Mohon tunggu...
Angel Alexandra Nur Ode
Angel Alexandra Nur Ode Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPN Veteran Yogyakarta

Saya adalah mahasiswa akftif UPN Veteran Yogyakarta yang senang menambah wawasan saya dengan membaca, menonton film/dokumenter, bersosialisasi dan bertukar pikiran dengan siapa saja.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengupas Tuntas Kronologi Hingga Dampak Tragedi Kanjuruhan terhadap Perekonomian Nasional

10 Oktober 2022   02:11 Diperbarui: 10 Oktober 2022   05:36 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kronologi Terkait Tragedi Kanjuruhan

Kapolri Jenderal, Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis malam mengatakan bahwa pada 12 September 2022, panitia pelaksana Arema FC mengirimkan surat kepada Polres Malang terkait laga yang dimulai pukul 20.00 WIB itu. Dengan banyak pertimbangan khususnya mengenai keamanan, Polres Malang meminta pelaksanaan diubah menjadi pukul 15.30 WIB. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh PT. Liga Indonesia Baru (LIB) dengan alasan akan banyak kerugian apabila terdapat pergeseran waktu pelaksanaan. Oleh karena itu, Polres Malang mengambil jalan tengah dengan menyiapkan pengamanan dengan menambahkan personel yang akan bertugas pada laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang sebelumnya mengutus 1.073 personel menjadi 2.034 personel.

Pertandingan berjalan normal pada pukul 20.00 WIB hingga selesai dan berakhir dengan skor 2-3 dimenangkan oleh Persebaya. Proses pertandingan berjalan lancar tetapi saat diakhir pertandingan muncul reaksi dari supporter terkait skor akhir pertandingan.

Beberapa penonton memasuki lapangan dan kemudian tim melakukan pengamanan khususnya kepada pemain Persebaya dengan menggunakan empat unit kendaraan taktis berkuda. Namun, semakin lama semakin banyak penonton yang masuk ke lapangan. Dengan semakin banyaknya penonton yang memasuki lapangan tsb, beberapa anggota polisi menembakan gas air mata. Tembakan itu mengakibatkan para penonton terutama yang ada di tribun kemudian panik dan berusaha meninggalkan arena. Penonton kemudian berdesak-desakan keluar, khususnya di pintu 3, 10, 11, 12, 13 dan 14 karena pintu hanya terbuka selebar 1,5 meter.

Akibat dari kondisi tersebut ditambah dengan efek gas air mata, banyak korban yang mengalami patah tulang, trauma di kepala dan leher. Bahkan, meninggal dunia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang korban meninggal dunia akibat Tragedi Kanjuruhan ini sebanyak 131 orang sementara 440 orang mengalami luka berat.

Penanganan Pemerintah Terkait Tragedi Kanjuruhan 

Pemerintah ikut terpukul atas tragedi Kanjuruhan ini. Selain itu, dengan adanya tragedi ini, Indonesia berada di posisi ke tiga di dunia dengan korban meninggal terbesar dalam sejarah pertandingan sepak bola. Pemerintah mengucapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya.

Pemerintah pun membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF untuk mengungkap kasus atau peristiwa ini. TGIPF ini dipimpin oleh Mahfud MD dengan anggota 13 orang yaitu Mahfud MD sendiri sebagai Ketua, Menpora Zainuddin Amali sebagai wakil ketua, Dr. Nur Rochmad, S.H., M.H. sebagai sekretaris, dan 10 anggota Prof. Dr. Rhenald Kasali, Prof. Dr. Sumaryanto, Akmal Marhali, Anton Sanjoyo, Nugroho Setiawan, Letjen TNI Doni Monardo, Mayjen TNI Dr. Suwarno S.IP., M. Sc, Irjen Pol Sri Handayani, Laode M. Syarif, S.H.M LLM., Ph.D, dan Kurniawan Dwi Yulianto.

Selain itu, Presiden Jokowi juga sudah memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memberikan pelayanan penuh dan mneggratiskan seluruh biaya pengobatan terhadap korban tragedi Kanjuruhan. Bahkan pemerintah juga menjamin pelayanan penyembuhan trauma terhadap korban.

Sebagai bentuk empati terhadap negara, pemerintah juga memberikan santunan bagi ahli waris korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan sebesar Rp 50.000.000,00. Pemberian santunan bagi keluarga korban juga tidak membutuhkan prosedur yang rumit karena hanya tinggal mencocokan data administratif para korban.

Pandangan dari Negara Lain

Tragedi Kanjuruhan manjadi sorotan dunia. Hal ini dikarenakan tewasnya 125 orang dalam pertandingan sepak bola merupakan salah satu yang terparah di dunia. Salah satu yang disorot adalah penggunaan gas air mata oleh polisi yang diarahkan ke supporter Arema.

Media terkemuka Amerika Serikat, Washington Post, melaporkan bahwa hal ini menjadi tanda tanya besar. Pasalnya penggunaan gas air mata telah dilarang oleh aturan FIFA.

Selain itu, Paus Fransiskus yang merupakan Pemimpin Gereja Katholik sedunia memanjatkan doanya dari balik jendela mengahadap ke St. Peter's Square di Vatikan, Roma untuk mendoakan korban yang meninggal dan terluka akibat Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema melawan Persebaya.

Duta besar Inggris juga melayangkan pesan duka citanya melalui salah satu menteri mengenai Tragedi Kanjuruhan ini. Menteri Negara Inggris untuk Asia, Zac Goldsmith, mengaku sangat terkejut dengan tragedi ini karena memakan banyak sekali korban. Ia mengungkapkan rasa dukanya yang sangat mendalam.

Supporter Bayern Munich bahkan juga ikut menunjukan solidaritasnya untuk Aremania terkait tragedi Kanjurugan. Mereka membuat pesan yang menohok untuk polisi yang dinilai bersalah karena menembakkan gas air mata. Spanduk dukungan untuk Aremania dibentangkan oleh supporter Bayern dengan tulisan "More than 100 people killed by the police".

Selain itu, ada juga pengamat sosial politik asal Australia, Jacqui Baker, yang berkomentar bahwa kegagalan reformasi di institusi Polri lah penyebab tragedi maut di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Dampak Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan ini bukan hanya berdampak pada korban jiwa, dampak ekonomi pun akan terasa. Setelah terjadinya peristiwa ini, Presiden Indonesia, Joko Widodo memerintahkan PSSI untuk memberhentikan sementara turnamen Liga 1. Dampak berhentinya liga akibat tragedi ini juga pasti akan memukul industri sepak bola nasional. Terlebih, Liga 1 baru saja memulai Kembali kompetisi setelah pandemi COVID-19.

Berhentinya kompetisi Liga 1 pada 2020 karena COVID-10 telah berdampak signifikan pada geliat ekonomi nasional. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia, akibat di-holdnya kompetisi tersebut kerugian mencapai Rp 2,7 triliun hingga Rp 3 triliun dalam setahun.

Dunia sepak bola telah menjadi industri besar bagi perputaran uang. Pangka pasar industri persepakbolaan terbilang cukup besar, stabil dan rata-rata konsumen terbilang loyal. Penjualan tiket pertandingan Arema vs Persebaya kemarin saja terjual sebanyak 37.980 tiket ekonomi dengan harga Rp 50.000,00 , 1.880 tiket VIP dengan harga Ro 150.000,00 dan 200 tiket VVIP dengan harga Rp 250.000,00 , serta 1.940 untuk sponsor dan tamu undangan.

Besarnya pemasukan dalam sekali penggelaran pertandingan sepakbola maka akan sangat terasa apabila pertandingan diberhentikan sementara. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi pendapatan dan perputaran ekonomi nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun