Tragedi Kanjuruhan manjadi sorotan dunia. Hal ini dikarenakan tewasnya 125 orang dalam pertandingan sepak bola merupakan salah satu yang terparah di dunia. Salah satu yang disorot adalah penggunaan gas air mata oleh polisi yang diarahkan ke supporter Arema.
Media terkemuka Amerika Serikat, Washington Post, melaporkan bahwa hal ini menjadi tanda tanya besar. Pasalnya penggunaan gas air mata telah dilarang oleh aturan FIFA.
Selain itu, Paus Fransiskus yang merupakan Pemimpin Gereja Katholik sedunia memanjatkan doanya dari balik jendela mengahadap ke St. Peter's Square di Vatikan, Roma untuk mendoakan korban yang meninggal dan terluka akibat Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema melawan Persebaya.
Duta besar Inggris juga melayangkan pesan duka citanya melalui salah satu menteri mengenai Tragedi Kanjuruhan ini. Menteri Negara Inggris untuk Asia, Zac Goldsmith, mengaku sangat terkejut dengan tragedi ini karena memakan banyak sekali korban. Ia mengungkapkan rasa dukanya yang sangat mendalam.
Supporter Bayern Munich bahkan juga ikut menunjukan solidaritasnya untuk Aremania terkait tragedi Kanjurugan. Mereka membuat pesan yang menohok untuk polisi yang dinilai bersalah karena menembakkan gas air mata. Spanduk dukungan untuk Aremania dibentangkan oleh supporter Bayern dengan tulisan "More than 100 people killed by the police".
Selain itu, ada juga pengamat sosial politik asal Australia, Jacqui Baker, yang berkomentar bahwa kegagalan reformasi di institusi Polri lah penyebab tragedi maut di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Dampak Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan ini bukan hanya berdampak pada korban jiwa, dampak ekonomi pun akan terasa. Setelah terjadinya peristiwa ini, Presiden Indonesia, Joko Widodo memerintahkan PSSI untuk memberhentikan sementara turnamen Liga 1. Dampak berhentinya liga akibat tragedi ini juga pasti akan memukul industri sepak bola nasional. Terlebih, Liga 1 baru saja memulai Kembali kompetisi setelah pandemi COVID-19.
Berhentinya kompetisi Liga 1 pada 2020 karena COVID-10 telah berdampak signifikan pada geliat ekonomi nasional. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia, akibat di-holdnya kompetisi tersebut kerugian mencapai Rp 2,7 triliun hingga Rp 3 triliun dalam setahun.
Dunia sepak bola telah menjadi industri besar bagi perputaran uang. Pangka pasar industri persepakbolaan terbilang cukup besar, stabil dan rata-rata konsumen terbilang loyal. Penjualan tiket pertandingan Arema vs Persebaya kemarin saja terjual sebanyak 37.980 tiket ekonomi dengan harga Rp 50.000,00 , 1.880 tiket VIP dengan harga Ro 150.000,00 dan 200 tiket VVIP dengan harga Rp 250.000,00 , serta 1.940 untuk sponsor dan tamu undangan.
Besarnya pemasukan dalam sekali penggelaran pertandingan sepakbola maka akan sangat terasa apabila pertandingan diberhentikan sementara. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi pendapatan dan perputaran ekonomi nasional.