Mohon tunggu...
Angela Keraf
Angela Keraf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Suka dan senang untuk belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Karya Ilmiah Membawa Kemajuan atau Sebatas Formalitas Penyelesaian?

12 Desember 2023   17:18 Diperbarui: 12 Desember 2023   23:59 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Presentasi karya ilmiah oleh Tim Universitas Sam Ratulangi di Universitas Padjadjaran Jatinangor  pada Rabu, 27 November 2023)/dok pribadi

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 telah berakhir pada tanggal 1 Desember 2023. Ajang ini merupakan kompetisi karya ilmiah mahasiswa tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

Tahun ini, Universitas Padjadjaran (Unpad) menjadi tuan rumah pelaksanaan Pimnas yang diikuti oleh 525 kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari 106 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Pimnas Unpad tidak hanya menjadi ajang persaingan antara mahasiswa berbakat, tetapi juga menjadi ajang persahabatan, pembelajaran, dan inspirasi. Selama lima hari, para peserta Pimnas berkesempatan untuk memamerkan, mempresentasikan, dan mendiskusikan karya ilmiah mereka di depan para juri, dosen, dan masyarakat. Selain itu, para peserta juga dapat mengikuti berbagai kegiatan pendukung, seperti pameran teknologi dan inovasi, lomba non-Pimnas, sarasehan kemahasiswaan, kuliah umum, dan city tour.

Pimnas Unpad juga menjadi momentum untuk menumbuhkan budaya riset dan inovasi di kalangan mahasiswa. Riset dan inovasi merupakan salah satu pilar penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul, kreatif, dan kompetitif. Melalui riset dan inovasi, mahasiswa dapat menghasilkan karya original berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengandung unsur kebaruan, manfaat, dan solusi bagi berbagai permasalahan yang ada di Masyarakat

Bicara soal riset, karya ilmiah tidak jauh-jauh membahas mengenai kewajiban seorang mahasiswa sebagai tanda bahwa ia dapat menyelesaikan studinya di sebuah perguruan tinggi adalah penelitian, riset termasuk yang ujungnya sampai pada publikasi ilmiah. 

Sebenarnya sepenting apakah karya ilmiah ini dan publikasinya, apakah memang riset dan inovasi membawa kemajuan atau hanya sebatas formalitas penyelesaian dan menambah kuantitas jurnal saja? Mengapa hal ini dijadikan ajang perlombaan, seefektif apakah riset membawa kemajuan?

Publikasi ilmiah adalah salah satu indikator penting untuk mengukur kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu negara. Publikasi ilmiah menunjukkan seberapa banyak dan seberapa baik karya ilmiah yang dihasilkan oleh para peneliti, penulis, dan penerbit ilmiah di suatu negara. Publikasi ilmiah juga menjadi salah satu syarat untuk meningkatkan peringkat dan reputasi perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan institusi ilmiah lainnya.

Pada 2021, jumlah publikasi ilmiah Indonesia tercatat mencapai 50.000 publikasi sehingga mendongkrak peringkat publikasi ilmiah Indonesia dari peringkat ke-56 dunia ke peringkat ke-21 dunia. Berdasarkan data Scimago Journal & Country Rank, jumlah publikasi ilmiah asal Indonesia di jurnal terindeks Scopus sebanyak 43.300 dokumen pada 2022. Jumlah itu menempatkan Indonesia di peringkat ke-25 dari 243 negara dalam daftar negara menurut jumlah penerbitan karya ilmiah di jurnal terindeks Scopus.

Namun, apakah jumlah publikasi ilmiah saja sudah cukup untuk menunjukkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia? Tentu tidak. Kualitas publikasi ilmiah juga harus diperhatikan, karena tidak semua publikasi ilmiah memiliki standar dan dampak yang sama. Kualitas publikasi ilmiah dapat diukur dari berbagai aspek, seperti kredibilitas sumber, validitas metodologi, relevansi temuan, orisinalitas kontribusi, serta sitasi dan pengaruh.

Indonesia memiliki lebih dari 4.500 perguruan tinggi dengan jumlah jurnal ilmiah sekitar 16.000 jurnal. Namun, sampai saat ini baru 118 jurnal yang terindeks Scopus. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan antara kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah Indonesia yang juga ditandai dengan minimnya kolaborasi dengan mitra akademik internasional

Namun dibalik itu semua, memang riset dan inovasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mendorong kemajuan bangsa dan dunia. Riset dan inovasi dapat membantu kita untuk memahami fenomena alam dan sosial, menguji hipotesis dan teori, mengembangkan konsep dan model, menemukan fakta dan hukum, menciptakan produk dan layanan, serta menghasilkan rekomendasi dan kebijakan.

Riset dan inovasi juga dapat memberikan manfaat bagi diri kita sendiri, seperti meningkatkan kemampuan berpikir analitis, kritis, dan kreatif, mengasah keterampilan berkomunikasi, berkolaborasi, dan beradaptasi, memperluas wawasan dan pengetahuan, menambah pengalaman dan prestasi, serta mempersiapkan diri untuk karir dan masa depan.

Riset dan inovasi membantu proses pencarian dan penemuan yang dilakukan secara sistematis, logis, kritis, dan kreatif berdasarkan metode ilmiah untuk menghasilkan karya original yang mengandung unsur kebaruan, manfaat, dan solusi bagi berbagai permasalahan yang ada di masyarakat. Riset dan inovasi bukan hanya sekadar kewajiban akademik, tetapi juga merupakan tanggung jawab moral dan sosial bagi para mahasiswa sebagai agen perubahan

Namun, perlombaan riset dan inovasi bukanlah tujuan akhir dari riset dan inovasi itu sendiri. Perlombaan riset dan inovasi hanyalah salah satu bentuk pengakuan dan penghargaan yang bersifat sementara dan relatif. 

Yang lebih penting dari perlombaan riset dan inovasi adalah proses dan dampak dari riset dan inovasi yang kita lakukan. Apakah riset dan inovasi yang kita lakukan sudah sesuai dengan standar etika dan metodologi ilmiah? 

Apakah riset dan inovasi yang kita lakukan sudah memberikan manfaat dan solusi bagi diri kita, masyarakat, dan lingkungan? Apakah riset dan inovasi yang kita lakukan sudah menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang lain?

Riset dan inovasi adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh tantangan, hambatan, dan kesulitan. Riset dan inovasi membutuhkan komitmen, dedikasi, dan kerja keras yang tidak kenal lelah. Riset dan inovasi memerlukan sikap terbuka, kritis, dan kreatif yang tidak mudah puas. 

Riset dan inovasi menuntut integritas, tanggung jawab, dan kolaborasi yang tidak egois. Riset dan inovasi adalah sebuah proses pembelajaran yang tidak pernah berhenti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun