Mohon tunggu...
Angela Ibadi
Angela Ibadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi Universitas Airlangga

Soon to be S.Psi M.Psi Psikolog

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fear of Missing Out (FoMO) Syndrome dalam Perspektif Psikologi & Dampaknya Terhadap Kehidupan Psikologis

20 Juni 2022   15:36 Diperbarui: 21 Juni 2022   11:34 3843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa ingin tahu selalu muncul ketika individu dihadapkan pada suatu fenomena yang menurutnya menarik dan didalamnya mengandung banyak informasi yang belum terpecahkan oleh dirinya. Namun, hal itu juga bisa dipengaruhi oleh pergaulan dimana individu itu banyak berinteraksi seperti teman sepermainan. Rasa ingin tahu dan lingkungan pertemanan juga bisa menjadi penyebab Fear of Missing Out.

Dampak Fear of Missing Out (FoMO) terhadap Kehidupan Psikologis

            FoMO mempunyai korelasi pada suasana hati dan kepuasan diri yang cenderung rendah pada kebutuhan dasar psikologis individu dalam hal otonomi, kompetensi, serta relasi. Penelitian yang telah dilakukan di Carlton & McGill University menunjukan bahwa FoMO sangat lekat dengan emosi negatif & stress. Hal itu menyebabkan individu kurang mampu mengendalikan rasa cemas dan takut kehilangan sesuatu didalam dirinya. Dampak yang ditimbulkan berhubungan dengan ketidakmampuan dalam perilaku dan mengendalikan emosi.

            Bagaimana cara mengantisipasi depresi akibat perasaan Fear of Missing Out? Berdasarkan saran-sara dari beberapa Psikolog, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi sindrom FoMO, seperti berlatih mindfulness yang membuat kita bisa mengamati dan memiliki kesadaran yang difokuskan pada pengalaman dan kelebihan yang kita miliki dan hal itu bisa dianggap sebagai kontrol diri. Selain itu, alihkan perhatian pada kegiaan lain selain media sosial, seperti membaca buku atau melakukan aktivitas fisik. Kegiatan seperti itu dapat mengurangi rasa stress atau depresi & membantu untuk mengumpulkan rasa memiliki yang lebih besar dan melepaskan kegelisahan pada apapun. Meskipun sindrom FoMO sangat berkorelasi dengan penggunaan media sosial, namun ini adalah perasaan yang sangat nyata dan umum yang bisa dirasakan oleh setiap orang dari segala usia & setiap orang merasakan tingkat FoMO tertentu pada waktu yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun